——
Yuna membuka pintu rumahnya. Mendapati rumahnya sudah gelap dan sepi. Yuna melihat jam tangannya, pukul 9 malam, kedua anak kembarnya pasti sudah terlelap.
Yuna beranjak menuju kamarnya. Saat melewati ruang tv, ia menemukan Seokmin terduduk lesu di sofa. Menyadari langkah seseorang, Seokmin menoleh sebentar dengan wajah kusutnya. Yuna tertawa.
Seokmin langsung ndusel-ndusel waktu Yuna duduk disebelahnya, "capek banget ya?" tanya Yuna.
"Anakmu batrenya gak abis-abis, heran..."
"Anakmu juga itu ih!"
Seokmin bermanja ria sama Yuna. Suaminya pasti kecapekan mengurus Yoobin sama Yoora sementara Yuna pergi dari pagi buat kumpul bersama teman-temannya.
"Yoora udah tidur?"
Seokmin mengangguk, "abis ku gendong keliling rumah baru bisa tidur tu anak..."
Tangan besar Seokmin menggenggam tangan Yuna, "aku gatau kalo setiap hari kamu secapek ini..."
"Enggak juga ah..." balas Yuna membiarkan tangannya tenggelam di tangan suaminya.
Karena sesungguhnya si kembar bakalan anteng kalo sama mamanya.
"Kamu udah makan?" tanya Seokmin pelan sambil masih menempel ke Yuna.
Yuna menggeleng, "kepikiran yang dirumah, jadi aku pulang duluan..."
"Yaudah aku bikinin makanan ya?" ujar Seokmin kemudian bangkit dari duduknya lalu pergi menuju dapur.
Yuna mengekor dibelakangnya, "katanya capek?"
Seokmin menggeleng sambil membelakangi Yuna, "kamu juga biasanya gini, walaupun udah capek seharian ngurusin anak, kamu masih sempet ngurusin aku..."
Yuna tersenyum dibelakangnya. Jadi makin sayang sama mantan pacarnya itu.
Tiba-tiba tangan Yuna mengalung di pinggang besar Seokmin. Kepalanya bersandar dipunggung lebar suaminya, "gausah bikinin makan deh, aku mau makan kamu aja boleh gak?"
Seokmin berbalik setelah mendengar ucapan nakal istrinya. Percayalah, cuma Seokmin yang tau kalau Yuna bisa jadi perempuan yang kayak gini.
Cengiran khas Seokmin keluar, "kebetulan aku juga belum makan..."
Tangan besar Seokmin menangkup wajah cantik Yuna. Seokmin mengecup hidung kecil istrinya. Lalu beralih ke keningnya, kemudian ke kedua pipinya. Yuna tertawa kegelian.
Seokmin hampir saja meraih bibir merah Yuna namun sebuah suara mengintrupsi kegiatan mereka.
Yoora, dengan mata masih tertutup berdiri disamping meja makan dengan boneka beruang ditangannya, ia mengigau pelan "mama..."
Seokmin maupun Yuna mematung. Untungnya Yoora belum sepenuhnya sadar.
Kan, Yoora gak bakal nyenyak kalo gak tidur sama mamanya.
Yuna menghampiri putri kecilnya lalu menggendongnya, membawanya kembali ke kamar, "tidur lagi yuk..." ucap Yuna pada Yoora yang memejamkan matanya dibahu ibunya.
Sementara Seokmin berlagak ngambek karena kegiatannya terganggu dan Yuna memilih meninggalkannya.
"Abis kelonin Yoora, kelonin aku ya..."
Lah?
Yuna tertawa dalam hati mendengar ucapan Seokmin dibelakangnya.
Mendadak Yuna berbalik lalu menatap lurus suaminya.
"Siapin makanannya, aku udah laper..."
Lah?
🌙
lah? ini apaan?