——
Sinar matahari yang masuk dari sela jendelanya membuat Yuna membuka matanya perlahan. Ia mengerjapkan matanya beberapa kali kemudian melirik jam dinding dikamarnya.
Setengah tujuh pagi. Yuna menghela napasnya. Niatnya ia ingin bangun pagi hari ini, tapi Seokmin malah membuatnya terjaga semalaman.
( ͡° ͜ʖ ͡°) ( ͡° ͜ʖ ͡°) ( ͡° ͜ʖ ͡°)
Seokmin minta ditemenin nonton bola semalem.
Yuna baru sadar daritadi dia merasa sesak. Ia menyibak selimutnya dan mendapati tangan besar suaminya memeluk pinggangnya erat.
Yuna bergerak berbalik. Melihat wajah tenang Seokmin yang masih tertidur, "Seok..." panggilnya.
Seokmin tidak bergeming. Yuna makin sesak karena pelukan Seokmin, "Seok, gabisa napas..." ucap Yuna sambil mendorong pelan dada bidang suaminya. Seokmin hanya menggeliat pelan tanpa berniat melepaskan pelukannya.
Sampai saat Yuna kembali memukul lengannya lebih kencang, Seokmin akhirnya melepaskan 'ikatannya' tanpa membuka matanya.
Yuna baru saja ingin bangkit dari tempat tidurnya namun Seokmin tiba-tiba menariknya kembali ke dalam pelukannya. Membuat Yuna menghela napasnya kasar, "Seok ih! Anak-anak sekolah, kamu juga kerja kan?!"
Dengan mata yang masih terpejam, Seokmin mengangguk, "morning kiss juseyo~" ujarnya pelan.
Merasa tidak dapat respon, Seokmin membuka matanya lalu memajukan bibirnya. Yuna tersenyum miring melihat kelakuan manja Seokmin. Meskipun pada akhirnya ia tetap memenuhi permintaan suaminya itu.
Satu kecupan. Kemudian Yuna bangkit untuk melakukan rutinitas pagi harinya.
Setelah membersihkan dirinya dikamar mandi, Yuna bergerak membangunkan kedua anaknya. Meninggalkan Seokmin yang masih terlelap.
Saat masuk ke kamar anaknya, Yuna terkejut melihat Yoobin yang ternyata sudah terbangun. Ia terlihat sedang mencoba membangunkan Yoora yang masih tertidur dikasurnya.
Yoobin tersenyum lebar.
"Kakak mandi aja sana, biar adek mama yang bangunin," ujar Yuna.
Yoobin mengangguk mantap. Anak itu sudah sampai didepan kamar mandi dengan handuk dilehernya, namun ia berbalik, "papa belum bangun?"
"Belum."
Dan Yoobin mengambil langkah seribu menuju kamar ayahnya.
Yoobin langsung loncat ke kasur ayahnya, tanpa peduli kalau ia bertabrakan dengan tubuh ayahnya.
"Pah? Papa bangun!!! Bangunnn!!!" Yoobin menindih tubuh ayahnya. Seokmin tentu saja langsung membuka matanya.
Tapi Seokmin tidak langsung bangun, ia justru menarik putranya untuk ikut tidur disampingnya.
"Pahhh! Aku ada latihan vocal hari ini jadi gaboleh telat!"
"Emang latihannya jam berapa?"
"Pulang sekolah!"
Seokmin sweatdrop ditempat, "yaudah kan pulang sekolah latihannya..."
"Tapi kan sekolah juga gaboleh telaaaat!" karena tubuhnya yang kecil, Yoobin berhasil melepaskan diri dari dekapan ayahnya, lalu kembali menindih tubuh ayahnya itu.
"Bangun pahh! Wa~ke up! Wake up! Wake up wake wake up!!"
(aku mendengar suara boo seungkwan wkwk)