Wajah Yuna merekah. Ia berkali-kali mengerjapkan matanya. Memastikan bahwa garis yang tercetak pada alat tes kehamilan ditangannya ada dua. Ia menepuk kedua pipinya karena merasa sedang bermimpi.
Tapi, ia tidak.
Yuna menahan jeritannya. Tangannya dengan cepat menyambar ponselnya diatas nakas. Baru saja ia ingin menelfon sang suami namun ia terpikir opsi lain. Mungkin lebih baik ia memberitahunya langsung nanti daripada lewat telfon. Lagipula Seokmin pasti sedang dalam perjalanan pulang.
Tapi perkiraannya salah.
Yuna terkejut saat menyadari dirinya ketiduran disofa ruang tengah. Matanya melihat jam dinding yang sudah menunjukkan hampir pukul sebelas malam.
Dan Seokmin belum sampai dirumah.
Baru saja ia ingin menelfonnya, suara mobil datang dipekarangan rumahnya. Yuna mengintip lewat jendela sebentar lalu beranjak untuk membukakan pintu.
Seokmin, dengan kemeja putih yang bagian lengannya dilipat hingga siku serta dasi yang ikatannya sudah melonggar langsung menyandarkan kepalanya pada bahu Yuna yang baru membuka pintu.
"Gamau kerja lagi, capek..."
"Hush!" Yuna tertawa, "terus aku makan apa kalo kamu gamau kerja??"
Seokmin tertawa pelan sambil menenggelamkan kepalanya di leher Yuna.
Yuna dengan susah payahーkarena Seokmin tidak mau melepaskan pelukannyaーmenutup pintu dibelakang suaminya lalu menguncinya, "mandi gih, abis itu tidur..."
Seokmin menggeleng, "mau langsung tidur aja..."
"Mandi dulu!"
Seokmin mengangkat kepalanya lalu tersenyum lebar, "mandiin~~"
"SEOK!!!" Seokmin mengambil langkah seribu setelah membuat istrinya memerah karena sempat mengecup pelan bibir Yuna.
Saat masuk ke kamarnya, Seokmin sudah berbaring dikasurnya setelah selesai mandi. Padahal Yuna ingin memberi tau kabar gembiranya, tapi Seokmin benar-benar terlihat lelah.
"Seok..." panggil Yuna pelan sambil naik ke kasur.
"Hm..."
"Aku mau ngomong..."
"Ngomong aja..." ujar Seokmin masih dengan mata terpejam.
"Bangun duluuuu!" Yuna menarik tubuh Seokmin hingga ia duduk bersila diatas kasur berhadapan dengannya.
Yuna memukul pelan kedua pipi suaminya sampai kedua mata itu akhirnya terbuka kemudian ia menyerahkan test packnya pada Seokmin.
Masih sambil mengumpulkan kesadarannya, Seokmin menatap benda ditangannya dan istrinya bergantian, "ini..."
Yuna tersenyum tidak sabar melihat reaksi suaminya.
"Ini apaan sih? Termometer?"
Punya suami macam Seokmin memang harus ekstra sabar.........
Senyum diwajah Yuna meluntur. Ia berbalik lalu berbaring dikasurnya memeluk guling sambil mencibir dalam hati.
Dibelakangnya Seokmin tertawa. Ia memeluk Yuna dari belakang, "hehe bercanda sayangkuuu..."
"Kamu hamil?"
Yuna berbalik menatap Seokmin. Ia tersenyum lalu mengangguk mantap.
"Boong, punya orang kali nihhhh!"
"Seok, aku lagi hamil, jangan bikin aku bete sama kamu yaa," ucap Yuna, "jangan salahin aku kalo anak kita nanti gasuka sama kamu!"
"Ih jahattt ㅠㅠ"
"Bodo!" Yuna ingin kembali memunggungi Seokmin, tapi ia lebih cepat membawanya ke dalam dekapannya.
"Makasih sayang..." Seokmin berucap pelan dan Yuna tidak bisa menahan lengkungan dibibirnya.
Pelukan itu tidak terlepas hingga keduanya terlelap.
•
@seokminlee
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
liked by cseungcheol, jungkook_jeon and 725 others
seokminlee istriku gendutttttttt
view all 42 comments
j_chaeyeoni ihh iya kok gendutan si juyy
jjaehyun lagi isi kali
seokminlee temanku yg budiman, ujuy emg sudah ku isi hm
eunha.j SUMPAH?? @leeyuna
eunha.j tunggu aku nikah dulu kekkk:(((
leeyuna jangan kelamaan milih atuhhh @eunha.j
jungkook_jeon ayo una:)))
kimingyu aku otw rumahmu @eunha.j
eunha.j ayo ayo apa si jungkook mah @jungkook_jeon // ngapain gyu aku lagi diluar kota @kimingyu
