——
Kata orang, anak laki-laki lebih dekat dengan ibunya. Begitupula anak perempuan yang lebih dekat dengan ayahnya.
Yoobin tentu saja selalu menempel pada ibunya—maupun ayahnya. Sedangkan Yoora—ia bukannya tidak dekat dengan ayahnya, hanya saja Seokmin sering merasa putri kecilnya tidak menyukainya? Entahlah.
'Tidak suka' rasanya bukan kata yang pas. Mana mungkin Yoora tidak menyukai ayahnya sendiri, kan.
Mungkin lebih kepada—Yoora yang tidak pernah menurut pada ayahnya?
Tapi Yoobin juga begitu...
Baiklah. Ralat. Kedua anaknya tidak menyukai Seokmin.
Hari ini Seokmin berdua dirumah bersama Yoora. Harusnya hari ini jadwal Yoora pergi les seperti kakaknya, tapi Yoora ijin tidak masuk karena mau latihan untuk pentas disekolahnya minggu depan katanya. Sementara Yuna dipaksa Yoobin untuk mengantarnya pergi les vokal.
Kan, Yoobin bahkan hanya ingin diantar oleh ibunya.
Sepulang sekolah tadi, Yoora benar-benar latihan untuk pentas-entah-apa-itu ditemani ayahnya. Seokmin bisa saja meninggalkan Yoora latihan sendiri dan mengerjakan tugas-tugas kantornya yang sengaja ia bawa pulang. Tapi melihat bagaimana cara Yoora latihan benar-benar membuat Seokmin tidak bisa mengalihkan perhatiannya dari putrinya barang sedetik pun.
"Adek jangan kayak gitu!" sungut Seokmin melihat putrinya duduk diatas kursi kayu sambil meliukkan tubuh kecilnya.
Yoora tertawa, "ih emang latihannya kayak gini papa mah!"
"Bilangin mama nih!" ancam Seokmin.
"Bilangin aja wlek!" balas Yoora sambil menjulurkan lidahnya.
Melihat ayahnya mengambil ponsel untuk memotret dirinya, Yoora malah sengaja kembali menunjukkan tubuh lenturnya membuat Seokmin mengernyitkan dahinya.
seokmin
liat kelakuan anakmuseokmin
dibilangin gak nurutyuna
ya biarin, dia ada pentas disekolahnya minggu depanyuna
jadi rajin latihan kayak gituseokmin
tulangnya masih lunak yunaaaaaseokmin
aku takutseokmin
nih malah ngeledek