15. affair

4K 529 60
                                    

——

Setelah mematikan mesin, Seokmin tidak langsung turun dari mobilnya. Ia duduk bersandar dikursinya sembari menghembuskan nafasnya. Tangan kirinya bergerak memijat bahu kanannya. Bukan main rasanya tiga jam duduk dikursi kemudi ketika terjebak macet tadi.

Kerja lembur ditambah terjebak macet dijalan membuatnya sampai dirumah terlalu larut. Ia sendiri baru sadar kalau jam tangannya sudah menunjuk pukul satu dini hari. Pantas saja matanya terasa berat. Beruntung ia bisa membawa mobilnya sampai rumah dengan selamat.

Seusai memastikan mobilnya terkunci, Seokmin menyeret kedua kakinya untuk masuk ke dalam rumah. Baru saja ingin mengambil kunci duplikat pintu rumahnya yang ia simpan, seseorang lebih dulu membukakan pintu coklat itu dari dalam.

"Loh kok belum tidur?" tanya Seokmin pada Yuna yang baru saja membukakan pintu.

Seokmin yang terlalu lelah, tidak peduli kalau Yuna hanya menatapnya tanpa ada niat untuk merespon ucapannya. Ia masuk ke dalam rumah, mengecup pipi istrinya sebentar lalu beranjak menuju kamarnya.

Selesai mandi, Seokmin mendapati Yuna duduk diujung kasurnya sambil melipat tangannya. Sebenarnya Seokmin menyadari perubahan sikap Yuna sejak kemarin. Wanita itu jadi lebih diam.

"Kenapa?" tanya Seokmin. Ia bergerak duduk disebelah istrinya, namun Yuna malah bangkit lalu berdiri menghadap Seokmin.

"Dari mana jam segini baru pulang?" tanya Yuna sambil berkacak pinggang.

"Kantor," jawab Seokmin singkat.

"Boong!"

huh?

Seokmin sukses mengerutkan dahinya sambil menatap istrinya tidak mengerti.

"Siapa cewek itu?"

"Cewek apaan?"

"Kamu gatau cewek?"

"Aduh, maksud aku—"

"Selingkuhan mu."

Seokmin menahan nafasnya sedetik. Bagaimana Yuna bisa tau kalau dia selingkuh?









Nggak lah, yakali.








Seokmin terkekeh pelan lalu merebahkan tubuhnya diatas kasur, "tidur ah, capekkk..." ujarnya mengabaikan ucapan istrinya.

"Seok, sebentar!"

Yuna menyibak selimut yang baru saja digunakan Seokmin lalu menarik tubuhnya hingga Seokmin kini terduduk diatas ranjangnya.

Seokmin memijat keningnya tak habis fikir dengan tuduhan istrinya, "emang kamu ada bukti kalo aku selingkuh?" tanya Seokmin. Ditanya begitu Yuna malah berlalu ke kamar mandi lalu kembali dengan kemeja yang tadi dikenakan Seokmin.

"Bau parfum cewek nih!"

Seokmin meraih kemejanya dari tangan Yuna, "bau keringet aku?"

"Seok—"

"Mungkin ini bau parfum mobil yang baru aku beli kemarin, udah ya?" ujar Seokmin lalu mengembalikan kemeja kotornya ke dalam kamar mandi.

"Tidur yuk," ajak Seokmin meraih tangan Yuna, tapi ia dengam cepat menghempaskannya.

Seokmin menghela nafas berat, "kamu nggak pernah kayak gini sebelumnya, kenapa sih?"

"Ya karena kamu selingkuh!"

"Yuna aku ngantuk, lanjut besok aja ya ngomelnya?"

"Kamu bahkan nggak ngelak. Berarti bener kamu selingkuh."

fami-leeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang