——
Setelah satu minggu penuh dilakukan keduanya untuk ulangan di sekolah, kini saatnya Yoobin dan Yoora melakukan refreshing ketika sekolah mereka mengadakan study trip ke salah satu kebun binatang. Saking antusiasnya si kembar ingin jalan-jalan, pagi tadi keduanya bangun lebih awal dari orang tua mereka.
Seokmin bertugas merapikan keperluan Yoobin dan Yoora yang mereka bawa dengan masing-masing ranselnya, sementara Yuna sibuk membuat sarapan serta makanan ringan yang akan dibawa si kembar nantinya.
Yang akan mendampingi Yoobin dan Yoora hari ini adalah Seokmin. Ia yang memaksa ingin menggantikan Yuna. Kebetulan juga Seokmin libur hari ini. Belakangan ini suaminya itu memang sering dirumah, Yuna jadi curiga kalau Seokmin makan gaji buta.
"Dengerin apa kata guru kalian."
"Jangan nakal."
"Nanti kalo laper bisa dimakan dulu kentang gorengnya..."
"Iya iyaaa mama ku yang baweeeel!"
Si kembar sontak tertawa sembari menghindar ketika ibunya yang duduk disamping kursi kemudi berusaha meraih tubuh kecil mereka. Fokus Seokmin yang sedang mengemudi kini terpecah ketika Yoobin sampai memeluk lehernya. Kalau saja Yuna tidak menegurnya, mungkin Yoobin sudah mencekik ayahnya saat ini.
Ketika mobil yang dikendarai Seokmin sampai disekolah, Yoobin dan Yoora serempak berteriak kegirangan melihat bus yang akan mereka tumpangi.
"Hey!" panggil Yoobin entah pada siapa.
"Hey Tayo! Hey Tayo!"
"Dia bis kecil ramah!"
Ketika sekelompok bocah laki-laki menoleh, Yoobin dan Yoora justru saling bersahutan bernyanyi salah satu lagu acara kartun favorit mereka sambil tertawa merasa berhasil mengerjai teman-temannya.
Yuna yang melihatnya hanya tersenyum tak habis pikir dengan kelakuan dua anaknya. Sementara Seokmin malah tertawa sambil mengacungkan dua ibu jarinya untuk si kembar.
Anaknya jahil malah disemangatin...
Yuna membantu Yoobin yang tengah susah payah mengenakan tas ranselnya, "Inget, jangan nakal. Jangan jauh-jauh—"
"—dari Papa!" Yoora berseru memotong ucapan ibunya, "Iyakan?"
"Mama mau bilang jangan jauh-jauh dari guru kalian..." karena Yuna sendiri khawatir meninggalkan si kembar ditangan Seokmin.
Seokmin berdecak pelan, "Kamu jangan khawatir. Anak-anak aman sama aku," ujarnya sambil menjinjing ransel Yoora karena gadis kecil itu terlalu malas untuk membawa tasnya sendiri.
"Serius ya, Seok. Kamu kalo kutinggal sama anak-anak tuh ada aja yang nggak beres. Awas kalau mereka kenapa-kenapa!" ancaman Yuna membuat Seokmin tertawa. Segitu khawatirnya Yuna meninggalkan si kembar padanya. Padahal ia kan ayahnya.
"Aduh, Yuna. Mereka itu anakku, pasti aku jagain. Emang nggak beres tuh gimana sihh?"
"Kamu lupa waktu itu Yoora mecahin piring dan kamu nggak tau sama sekali sampe aku pulang? Lupa kalo Yoobin pernah dihukum disekolah karena nggak bawa buku gara-gara kamu salah jadwal waktu kamu maksa buat ngerapiin bukunya? Apa perlu aku sebutin semua satu-persatu sekarang juga?" sembur Yuna dalam satu tarikan nafas.
Seolah tertangkap basah, Seokmin melempar cengiran lebarnya.