——
Kurang lebih selama seminggu, Yuna menemani Seokmin menemui klien perusahaannya untuk urusan bisnis di luar kota. Sebenarnya Yuna tidak perlu ikut, tapi entah kenapa Seokmin memaksanya.
Yang jadi masalah adalah si kembar. Berhubung Yoora baru sembuh, ia masih harus istirahat. Seokmin langsung menitipkan si kembar pada Vernon. Vernon sendiri tidak masalah apalagi Umji malah terlihat sangat senang saat si kembar menginap dirumahnya.
Tapi Yuna yang khawatir. Ini pertama kalinya Yuna jauh dari anak-anak.
Kini Yuna sedang duduk bersandar dikasur hotel sambil menelfon Vernon sementara Seokmin disampingnya sibuk berkutat dengan laptopnya.
"Halo kak?" bukan Vernon melainkan Umji yang mengangkat panggilannya.
"Umji? Eh, anak-anak gak ngerepotin kan?"
Disebrang Umji tertawa pelan mendengar pertanyaan yang sama setiap kakak iparnya itu menelfonnya, "enggak kok kak, aku malah seneng ada Yoobin sama Yoora, rumah jadi rame hehe..."
"Syukurlahhh..."
"Kak, Yoora mau ngomong nihh!"
"Mamaaaa!" dan Yuna tidak bisa menahan senyumannya.
"Adekkkk, mama kangen huhu...."
"Adek juga kangen mamaaaa. Mama sama papa kapan pulanggg?"
"Sebentar lagi sayang, adek jangan nakal yaaa!"
"Mama harusnya bilang itu ke kakak. Masa tas om Vernon disiram air sama kakak!"
"Ih aku kan gak sengajaaaa!"
Yuna tertawa ketika suara Yoobin menyahut dari sana, "yaudah adek jagain kakak yaaa?"
"Mamaaa! Aku yang jagain adeeeekk!!"
"Ih kakak mah berisik!"
Seokmin yang sedari tadi asik dengan pekerjaannya, kini mengesampingkan laptopnya lalu bersandar pada Yuna setelah mendengar suara anak kembarnya dari telfon. Yuna menyalakan loudspeaker pada ponselnya.
"Kakak sama adek jangan berantem dongg, kasian tante sama om nya..." ujar Seokmin bergabung.
"Papaaaa tadi kita ke taman bermain donggg!" ucap Yoobin heboh, "papa mah ngajak doang, gak jalan-jalan..."
Seokmin meringis pelan sementara Yuna tertawa.
Setelah bermenit-menit dihabiskan keduanya untuk mengobrol dengan si kembar, suara Yoobin dan Yoora digantikan oleh suara Vernon.
"Jangan lupa, Yoora minumin obat dulu sebelum tidur!" perintah Yuna pada Vernon, "terus kok kamu ajak ke taman bermain sih, kan Yoora baru sembuh?!"
"Yoora anteng kok kak, dia gapapa. Yang perlu kalian khawatirin tuh si Yoobin yang gak pernah gak gerak..." terdengar helaan nafas Vernon dari sana, "kalian kasih makan apa sih? Capek aku ngejar-ngejar dia tadi..."
Seokmin dan Yuna serentak tertawa, "baru beberapa hari sama Yoobin aja udah nyerah, gimana nanti ngerawat anakmu sendiri?" ujar Seokmin.
"Anakku nanti gak pecicilan kayak Yoobin..."
"Haha iyaiyaaa, tahan beberapa hari lagi yaaa..."
"Hm, masih tiga hari lagi kan? Nikmatin deh liburannya..."
"Liburan apanya? Aku aja sendirian terus dihotel..." ucap Yuna sambil menatap Seokmin sebal. Seokmin terkekeh sambil menempel pada lengan istrinya.
"Ya gunain deh tuh sisa waktunya..."
"Kerjaan dia aja gak kelar-kelar tau gak!"
Seokmin merebut ponsel ditangan Yuna, "Vernon, udah ya. Yoora jangan lupa minum obat! Makasiihhh!" lalu mematikan sambungan telfonnyaーmenghentikan obrolan kakak beradik itu.
"Ihh aku kan masih mau ngobrol sama Vernon!"
"Udah malem, biar dia nidurin Yoobin sama Yoora..." Seokmin mengambil laptopnya yang sejak tadi terabaikan lalu kembali bekerja.
Yuna bergerak untuk mencuci muka lalu mengganti baju untuk bersiap tidur. Baru saja ia ingin menarik selimut, ponselnya berbunyi menandakan pesan masuk.
umji sent a photo
umji
"kita main dulu sebentar ya tante, abis ini baru tidur deh, janji!"umji
huhu kakkkk aku minta anaknya satu yaaaa, gemasssss:((((Yuna tertawa membaca pesan dari adik iparnya, "Seok liat deh..." dan Seokmin ikut tertawa melihat pesan dari Umji.
Dengan cepat Yuna membalas pesannya.
umji
huhu kakkkk aku minta anaknya satu yaaaa, gemasssss:((((yuna
enak aja minta!
bikin sana:pYuna menoleh pada Seokmin yang bergerak bangkit dari kasur setelah menutup laptopnya, "udah selesai?" tanyanya.
Seokmin mengangguk sembari memasukkan laptopnya pada tas kerjanya, "besok tinggal meeting sebentar terus pekerjaanku disini selesai."
"Serius?" tanya Yuna memastikan sampai menegakkan tubuhnya yang bersandar pada kasur, "berarti besok kita bisa pulang?"
"Kan kita udah beli tiket pulang buat hari Senin," Seokmin mematikan lampu kamar menyisakan cahaya redup yang berasal dari lampu kecil di meja sebelah kasur.
Kedua pundak Yuna merosot, "lagian kamu mah udah beli tiket pulang aja!" cibir Yuna, "terus besok kita gak ngapa-ngapain gitu?"
"Kan kita bisa liburan sayanggg," kini Seokmin bergerak naik ke atas kasur dan duduk disebelah istrinya.
"Tapi aku kangen anak-anak, Seokkkk!" ucap Yuna sambil mengguncang kerah pakaian Seokmin seolah ingin mencekiknya.
Seokmin tertawa. Ia meraih ponsel Yuna dari tangannya, "kamu gak denger kata Vernon tadi?" ia meletakkan ponselnya diatas nakas, "kita harus gunain waktu yang ada..." ujar Seokmin. Tangannya kini menahan kedua tangan Yuna yang berada dilehernya.
"Apa? Mau apa, hah?" tanya Yuna. Seokmin menaikkan kedua alisnya lalu tersenyum penuh arti.
Yuna tertawa, "Seok, ah apaansih??"
"Suka pura-pura gatau kamu mah! Cium nih!"
Dan Seokmin mengurung Yuna dengan tubuhnya sembari menyerbu wajah cantik istrinya dengan beribu kecupan.
Sekarang Yuna mengerti kenapa Seokmin secara paksa mengajaknya untuk ikut keluar kota hingga meninggalkan kedua anak kembarnya kemarin.
Untuk yang selanjutnya, biar kalian para pembaca pikir sendiri apa yang terjadi....
🌙
HAHAHAHAHAHahahahehehehe