👉👇👇👇👇👇👈
👉JIEUN
kemana dia Tuhan, kemana anakku? Semoga dia baik baik saja, kalo sempat terjadi hal yang tidak kuinginkan, aku berjanji aku tidak akan memaafkan diriku sendiri. Daniel kamu dimana sayang? Bunda udah tanyakan kesemua penjaga sekolah, tapi kenapa tidak ada yang melihat kamu.
"udahlah Ji, sudah banyak air mata yang kamu keluarkan, sekarang hanya do'a yang bisa kita lakukan.." ujar kak Min Seok
"nah tuh ada suara mobil, gih kamu bukain, mana tau saja itu anakmu" suruhnya, aku segera menuju pintu yang sangat besar dan bercat coklat tua itu.
CKLEK
"BUNDAAA.." Aaa Daniel, dia sudah pulang, dan tidak ada yang lecet ditubuhnya, makasih Tuhan
"Daniel, sayang maafin bunda ya" ucapku dan memeluknya sangat erat, oh GOD baru sehari aku tidak bertemunya aku sudah sangat merindukannya, jangan pisahkan aku dengan anakku lagi Tuhan
"Daniel kamu kemana aja sayang? Maafin bunda ya, bunda telat jemput kamu" tanyaku, dia pasang muka bete
"huh, bunda gak sayang tama Daniel" dia melipatkan kedua tangannya dan mengembungkan kedua pipinya, sungguh lucu anakku ini
"maaf ya sayang, janji deh bunda gak akan teledor lagi, oh iya siapa yang nganter kamu kesini, itu ya yang pake mobil silver itu kan?" tanyaku menggendongnya lalu menuju mobil blazer chev silver yang terparkir didepan gerbang rumah kakak ku ini
"Hei, tunggu.." tahanku saat mobil itu sudah berjalan menjauh, namun tetap saja mobil itu tak mau berhenti, ya sudahlah aku hanya mengucapkan terimakasih aja kepada angin, dan angin tolong sampaikan ya..
"Daniel, ya ampun sayang kamu dari mana aja? Kamu gak apakan? Sama siapa kamu pulang? Dan mana orangnya?" Tanya kak Min Seok yang mengambil alih Daniel dari gendonganku
"ihh kakak, Daniel gak apa tau.." haha emang enak dipanggil kakak
"eh sudah kubilang jangan panggil kakak, aku bukan kakakmu" ujar kak Min Seok dan mencubit hidung anakku
"udah, sekarang Daniel bobok ya, udah malem banget" suruhku dan mengambil nya kembali dari gendongan kak Min Seok lalu melangkah menuju kamarku
JIEUN P.O.V OFF👉Jieun pun berjalan kekamarnya sambil menggendong Daniel, membuka pakaian seragam Daniel yang masih dipakainya sedari tadi pagi, lalu menggantinya dengan piama milik Daniel yang bergambar iron man, Daniel pun dibaringkan sama Jieun, namun Daniel malah kemeja belajarnya dan mengambil tas sekolahnya
"lihat nih nda, Daniel punya lobot ilon man, kelen kan nda.." pamernya dan menyamperin Jieun
"lho lho, ini semua dari siapa Daniel? Kenapa banyak banget, dan ada ipad? ini ipad siapa? Kamu mencuri ya?" Tuduh Jieun kepada anaknya yang sudah terduduk diatas kasur sambil membuka semua mainan yang baru saja dibeli Sehun
"enggak bunda, ini hadiah ulang tahun Daniel dali, om... om, om ganteng.." tegas Daniel dan kembali menyimpan mainannya itu, Jieun langsung memeluk Daniel sambil menangis
"Kenapa? Kenapa harus orang lain yang memberikan hadiah buat kamu sayang, kenapa bukan bunda? Apa bunda udah gak pantas lagi jadi bunda kamu.. maafin bunda ya, bunda gak ngucapin sama gak ngasih kamu hadiah.." lirih Jieun dan menciumi wajah anaknya itu sambil menangis
"bunda, bunda jangan nangis dong, nda kok cengeng sih? Daniel aja gak cengeng..udah ya nda, nda jangan nangis lagi, kalo nda nangis ntal Daniel ikut nangis, gak papa kok nda gak kasih ngucapin Daniel, gak kasih hadiah buat Daniel, gak apa Daniel gak butuh itu semua, Daniel Cuma butuh pelhatian nda aja, Daniel Cuma butuh kasih sayang nda, dan gak lupa kiss dari nda.." sekali lagi, Jieun kembali menangis
"makasih ya sayang, kamu udah hadir dalam hidup bunda, jadi anak bunda, bunda janji bunda akan terus kasih sayang bunda ke Daniel, kasih perhatian bunda buat Daniel, dan kasih kiss bunda special buat anak nda yang hebat seperti kamu, nda sayang Daniel" tutur Jieun dan mencium kedua pipi anaknya
"Daniel juga sayaangg nda, emmuah" balas Daniel dan mencium bibir Jieun lalu memeluk leher Jieun.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Hurt (Sehun - Jieun) (✔)
Fanfiction"KAKAK.." teriak seorang gadis mungil yang umurnya kira kira 20 tahun, dia berteriak sambil nangis terisak dengan rambutnya yang berantakan dan wajah cantiknya yang kini menjadi pucat, ia berlari kecil dan langsung menghambur memeluk kakaknya. "hey...