👉👇👇👇👇👇👈
Jieun menghentikan mobilnya didepan gerbang rumah Sehun, disana ia seperti teringat sesuatu akan rumah ini, tak berapa lama ia membuka pintu besar bercat putih dan segera memasuki rumah itu menuju kamar Sehun, hatinya berdegub kencang sangat kencang,
CKLEK pintu itu berhasil ia buka, matanya memerah, memorinya kembali kemasa lalu
“kamu jahat Hun, kenapa kamu melakukan ini”
“maaf Ji aku akan tanggung jawab”
“mending lo bunuh tuh yang ada diperut lo”
kata itu kembali terngiang difikirannya, seketika kepalanya pusing, dia memegangi kepalanya merasakan denyut yang sangat menyakitkan, dikamar ini semua berlalu, dikamar ini semuanya hilang, dikamar ini kebahagiaanya berubah menjadi kesedihan, dikamar ini tangisnya tak pernah berhenti, dan dikamar ini kisah itu dimulai.
“Hiks hiks..” ia menangis dan terduduk diambang pintu yang terbuka lebar, seseorang disana memang tidak tau, Sehun dan Daniel sedang asik didalam mimpi mereka
“Enggak, enggak itu gak akan terjadi..” teriakan Jieun seperti orang yang sudah kemasukan setan, berteriak sambil memegangi kepalanya, tangisnya pecah saat sudah mendengar kata kata itu, kata kata yang berangsur terjadi..
Kini setan itu kembali memasuki tubuhnya, tadinya Jieun mau memaafkan semua kesalahan Sehun kini terhapus karena bayangan masa lalu dikamar ini, yang harusnya mereka akan kembali mengulang kebahagiaan kini tak akan terjadi saat mengingat apa yang dibayangkan Jieun dikamar yang bernuansa emas ini..
Disana Sehun terkejut saat mendengar seseorang teriak dari ambang pintu kamarnya, ia segera berlari menghampiri wanita yang baru saja ia ketahui itu Jieun
“Ji kamu kenapa? Jieun” Sehun segera menyadarkan Jieun
“jangan sentuh aku, aku benci sama kamu.. dimana Daniel, DIMANA” kini tingkahnya sudah seperti orang gila, dia terus berteriak menanyakan dimana Daniel
“Daniel sedang tertidur, kamu kenapa sih Ji? Ada apa denganmu?” tanya Sehun yang berusaha memeluk Jieun
“lepas, aku menyesal memeluk dan menciummu kemarin, aku menyesal memeluk penghianat seperti kamu, aku menyesal menerima maafmu” dengan sekuat tenaga Jieun mendorong tubuh Sehun menjauhinya
“kenapa dengan kamu Jieun? Apa yang terjadi sehingga kamu menyesali itu?” Sehun terus mencari apa yang membuat Jieun menyesali semua itu
“apa kamu lupa Hun, apa kamu lupa dengan perbuatan kamu dulu, disini. Apa perlu aku mengingatkannya kembali.. disini kamu mulai merampas semuanya.. disini semua dimulai, kisahku yang menyakitkan dimulai, dan disini kamu membuatku tak berhenti menangis.. tak akan kumaafkan semua itu Sehun, kamu ingat aku akan membalas sakit hatiku”
Jieun berdiri dan menghampiri anaknya yang tertidur pulas ia segera menggendong anaknya dan membawanya pergi sedangkan Sehun hanya diam diambang pintu, kini ia sadar ulahnya dulu kembali teringat dimemori Jieun, disini dikamar ini.
“Aaarrggghhh..” Sehun membanting semua yang ada dikamarnya, kaca yang tak bersalah itu menjadi amukan pemuda ini, gitar yang tertera rapih itu hancur berkeping keping, dia melempar semua barang yang tak bersalah dikamar itu..
“Maafin aku Jieun, maaf.. aku bodoh, bahkan sangat bodoh.. tidak seharusnya kamu melihat kamar ini kembali, tidak seharusnya ingatanmu itu kembali kemasa lalu, aku salah aku selalu salah.. Aaarrgh”
kini pemuda itu terduduk dan menangis, kamarnya berhasil ia buat seperti kapal pecah, bahkan dirinya sendiri ini sudah seperti tak terurus dengan rambut acak acakan, Kenapa ini harus terjadi kembali??
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Hurt (Sehun - Jieun) (✔)
Fanfiction"KAKAK.." teriak seorang gadis mungil yang umurnya kira kira 20 tahun, dia berteriak sambil nangis terisak dengan rambutnya yang berantakan dan wajah cantiknya yang kini menjadi pucat, ia berlari kecil dan langsung menghambur memeluk kakaknya. "hey...