-----_____-----
"Lo cantik Ji, gue masih gak terima sama kejadian 4 bulan yang lalu, kenapa dengan cepat lo mutusin gue Cuma karena hal sepele kayak gitu.. lo akan menyesal Ji" gumam Sehun membelai pipi Jieun dan mencium bibirnya.
👇👇👇👇👇👇
Pagi berlanjut, kini burung burung sudah bernyanyi dengan suara merdua mereka, matahari mulai menyinari bumi ini, dan manusia memulai aktifitasnya.. mata perempuan cantik ini sudah mulai kebuka, dia merasa aneh dengan kamar ini pasalnya kamarnya bernuansa ungu bukan emas.. kamar siapa ini?
Dia mulai terusik dengan tubuhnya sendiri yang sudah tak sehelai benangpun menempel ditubuhnya, wajah nya mulai pucat dengan hati hati ia melirik pemuda yang tidur dengan posisi memeluk disebelahnya tanpa baju dan hanya memakai boxer yang sedikit tertutup selimut tebalnya, tangisnya mulai pecah Jieun menangis dan sadar bahwa kesuciannya telah direnggut sama seorang yang masih ia cintai itu, dengan sekuat tenaga Jieun berteriak dan melepaskan tangan Sehun yang dilingkarkan diperutnya.
"hiks hiks.." tangisnya dan duduk lalu menarik selimut tebal itu untuk menutupi tubuhnya, Sehun terbangun dan langsung terduduk.
"Ji... Jieun ma..afin gu..gue" gugup Sehun yang baru sadar akan dendamnya semalem.
"lo tega Hun, lo tega, kenapa lo ngancurin masa depan gue Hun, kenapa?" tangis Jieun kini mulai pecah, sedangkan Sehun hanya diam..
Jieun segera memakai baju Sehun dan masih memegang selimut tebal itu lalu berlari mengambil bajunya yang tergeletak dibawah dan memasuki kamar mandi.
Setan yang merasuki tubuh Sehun kini sudah keluar, dan kini tinggal penyesalan dihati dan fikiran Sehun, kenapa dia mau mengikuti ajaran sesat para sahabatnya sedangkan dia tau kalau semua sahabatnya itu tidak ada yang beres, dia mulai berjalan menuju lemarinya dan mengambil kaosnya.
"Jieun mau kemana?" tanya Sehun saat melihat Jieun yang hendak membuka pintu kamar Sehun, tak ada jawaban dari Jieun dia malah terus berlari keluar rumah megah Sehun, menyetop taksi dan menaikinya menuju rumahnya, Sehun? Dia tak berani mengejar Jieun, rasa bersalahnya kini mulai muncul.
_FlashBack Off_
Jiyeon yang mendengar penuturan adik iparnya pun langsung memeluk Jieun yang sedang menangis..
"oh jadi karena laki laki brengs*k itu, iya kamu jadi kayak gini.." Ujar pemuda yang sedari tadi mendengar penjelasan Jieun.
"JAWAB JIEUN" bentak Min Seok, Jieun hanya tertunduk dan masih menangis.
"Jieun, apa kamu masih mau bertahan dengan keadaan kamu kayak gini, sudah berapa kali aku bilang Ji.. kamu jangan pernah bertemu dia lagi.. apa dia sudah sering giniin kamu hah jawab Ji" bentak Min Seok dan mengguncang guncangkan tubuh Jieun.
"kak, maafin Jieun kak.. Jieun juga gak tau kenapa Sehun tega ngelakukan itu sama Jieun, maafin Jieun kak" mohon Jieun yang masih menunduk dan menangis.
"ayo ikut aku, kita harus minta pertanggung jawaban dia" ucap Min Seok menarik kasar lengan Jieun.
"Aww kak sakit kak.." tangis Jieun.
"udah Seok, kamu kenapa sih selalu menyelesaikan masalah dengan penuh emosi gini, apa kamu gak bisa menyelesaikannya secara baik baik" Kata Jiyeon dengan suara meninggi.
"Enggak, aku gak bisa, oke kalo kamu gak mau ikut, biar aku aja yang kesana" Tukas Min Seok.
Jieun hanya dapat menangis dan menangis disudut kamarnya sambil menenggelamkan wajah imutnya dikedua lututnya, dia hanya ingin sendiri, berulang kali Suzy dan Hye ran sahabat Jieun memanggil dan membujuk Jieun untuk keluar namun hanya sia sia, Jieun hanya menjawab dengan tangisan.
Sehun P.o.V
yaTuhan kenapa ini kenapa perasaan aku tidak enak seperti ini, apa yang terjadi padanya.. aku salah apa aku salah, aku hanya menuruti semua perintah sahabatku untuk balas dendam ke dia, tapi apa itu salah ya aku tau perbuatanku memang salah, tapi apa harus aku minta maaf ke dia..Sehun P.o.V Off
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Hurt (Sehun - Jieun) (✔)
Hayran Kurgu"KAKAK.." teriak seorang gadis mungil yang umurnya kira kira 20 tahun, dia berteriak sambil nangis terisak dengan rambutnya yang berantakan dan wajah cantiknya yang kini menjadi pucat, ia berlari kecil dan langsung menghambur memeluk kakaknya. "hey...