👉👇👇👇👇👇👈
👉IN Na
Sehun, maafin kakak ya, seandainya kakak tidak maksa kamu buat minta maaf ke Jieun, mungkin ini gak akan terjadi, kakak sekarang sadar gimana rasanya jadi kamu, kakak tau kamu tulus, seharusnya Jieun sadar, seharusnya dia sadar gimana sulitnya perjuangan Kamu buat minta maaf ke dia, kamu rela nyerahin nyawa kamu hanya untuk mereka
OFF~👉JIEUN
Seharusnya ini gak terjadi pada kamu Hun, kenapa kamu berbuat nekat, maaf tadi aku tidak bisa membantu kamu, ini sudah kehendak Tuhan, ini balasan dari Tuhan, aku terima ketulusan kamu, tapi aku tidak terima sikap kamu dulu Hun, aku hanya bisa berbuat apa sekarang, ingin rasanya aku melihat keadaanmu sekarang, ingin rasanya aku memelukmu sekarang, maaf soal selama ini aku udah egois sama kamu Hun, egois tidak memaafkanmu..
sebegitu sulitnya perjuanganku mempertahankan Daniel untuk tetap hidup, dan sebegitu sulitnya kamu mendapatkan maafku sekarang, aku tau Hun, AKU TAU DISANA KAMU KESULITAN ~OFF~
👉Masih saja Jieun ragu untuk menjenguk Sehun yang terbaring koma dirumah sakit, ia ragu, ia takut kalau saja ia tak diperbolehkan In Na menemui Sehun, In Na sudah menganggapnya penyebab kejadian ini,
Kini Jieun hanya memandang dari kaca pintu ruangan Sehun, ia melihat pemuda yang selalu berusaha mendapat maafnya sedang terbaring lemah disana, kenapa ini beruntun?
Baru saja ia mendengar kabar baik dari Daniel yang baru saja sembuh dan melewati masa kritisnya, kini ia harus mendengar bahwa orang yang ia sayangi kini terbaring koma diatas ranjang putih itu, ia menunduk ia tak tahan jika terus terusan melihat wajah yang tak bereaksi dari pemuda itu.
“maafin aku juga Sehun..” lirihnya dan meninggalkan tempat itu, dan menuju ruangan Daniel, kenapa harus dirumah sakit ini semua berakhir?
Kenapa harus dua laki laki yang ia cintai menderita seperti ini, apa semua karenanya, apa semua karena hidupnya, masalah begitu berat, apakah dirumah sakit ini semuanya akan berakhir??
“hai Ji..” sapa seseorang diambang pintu, Jieun yang sedang menyuapi anaknya itu langsung menoleh
“eh kamu, hai juga..” sapa balik Jieun dan memberikan senyum manisnya, orang itu menghampiri Jieun dan Daniel
“gimana keadaan kamu jagoan?” tanyanya yang mengacak ngacak rambut Daniel, ya dia Lay datang dan membawa beberapa mainan dan itu pasti untuk Daniel
“baik om..” jawab Daniel yang sedikit termenung
“hei, semalem kamu kan panggil aku ayah, kenapa berubah lagi?” kini Lay mulai mempertanyakan hal itu, sebenarnya Daniel malas menjawab pertanyaan yang baru saja dilontarkannya
“aku tak tau..” jawabnya ketus lalu memandang kosong kearah pintu, menatap apakah seseorang yang sangat berarti dihidupnya bakalan datang?
Apakah seseorang itu akan membawakannya mainan banyak lagi, sungguh menyesal ia telah menghancurkan pemberian orang itu, sungguh menyesal ia mengusir seorang yang sangat berharga itu,
Apakah ini akhir dari pertemuannya dengan dia, orang yang selalu ada buat Daniel, Daniel memang sudah sembuh dari sakitnya, tapi hatinya belum sembuh karena mengingat kejadian kemarin, mengingat orang yang ia sayang sudah membohonginya, mengingat orang yang ia sayang tak lagi seperti yang ia inginkan.
“nda, Daniel bingung, kenapa ayah gak kesini lagi, Daniel kangen ayah nda, Daniel mau minta maaf.. please bawa Daniel ke ayah nda” ujarnya yang masih termenung menggenggam erat potongan mainan yang sudah hancur dibuatnya, Jieun menoleh, mengelus rambut anaknya
“ayah? Bukannya ayah kamu sudah mati..?” tanya Lay, Daniel menatapnya sinis
“ayah gak akan pernah mati..” ketusnya tajam,
Lay hanya bingung menanggapinya, karena setahunya Jieun bilang ayah Daniel sudah tidak ada lagi didunia, bahkan dia tidak tau kalau sebenarnya yang bersama Daniel, yang dianggapnya hanya teman Jieun, Sehun! Itu ayah Daniel, ia tidak tau itu
“Ji, apa maksudnya? kamu pernah bilang kalau ayahnya sudah tidak ada lagikan?” kini Lay beralih bertanya kepada Jieun, belum sempat Jieun menjawab, Lay langsung menariknya paksa menuju taman rumah sakit,
Sedangkan Daniel masih termenung, ia segera turun dari ranjangnya dan pergi mencari Sehun dengan jalan yang masih gontai, wajah yang masih pucat, ia kembali mengulang hal itu, pergi mencari sang ayah.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Hurt (Sehun - Jieun) (✔)
Fanfiction"KAKAK.." teriak seorang gadis mungil yang umurnya kira kira 20 tahun, dia berteriak sambil nangis terisak dengan rambutnya yang berantakan dan wajah cantiknya yang kini menjadi pucat, ia berlari kecil dan langsung menghambur memeluk kakaknya. "hey...