👇👇👇👇
“lho, ayah, nda mana? Tadikan ada nda, kok sekarang enggak ada?” Tanya Daniel yang baru saja bangun
“dibawah, kamu sih dibangunin, kok gak bangun bangun” kata Sehun menghampiri Daniel
“hehe, map yah, Daniel ngantuk.. yaudah yah Daniel kebawah dulu.. laperrr”cengir Daniel dan segera turun kebawah.
“Pagii ndaa..” sapanya dan mencium kedua pipi Jieun
“pagii sayang, yaudah yuk makan.. eh cuci muka dulu sana..” sapa balik Jieun dan menyuruh Daniel mencuci mukanya
“iya nda..” Daniel segera pergi ke westafel yang berada didapur, sedangkan Jieun masih melamun, Sehun yang kebetulan saja lewat pun menegur Jieun
“Ji, hmm Daniel mana?” Tanya Sehun, Jieun terkejut dan langsung menoleh kearah Sehun
“didapur, lagi cuci muka” ketus Jieun
“eh ayah, nah kebetulan ada ayah, yuk makan bareng Daniel bareng nda..” ajak Daniel menarik tangan Sehun, Jieun terbelalak dan langsung menghempaskan sendok yang sedari tadi ada ditangannya
“Daniel ayoo buruan makan, udah gak usah ajak dia.. gak penting kita ngajak dia..” omel Jieun menarik tangan Daniel
“bunda.. please, Daniel mau sarapan bareng ayah”
“dia bukan ayah kamu Daniel!” kata Jieun, Daniel menundukan kepalanya dan ia menangis
“nda kok tega sih sama Daniel, Daniel juga butuh kasih sayang dari ayah, nda tega ngeliat Daniel selalu diledek karena gak punya ayah, apa nda tega” dan baru kali ini, dan entah siapa yang mengajarinya bicara seperti orang dewasa seperti itu
“Daniel, hei jagoan gak boleh nangis, lain kali aja ya kita makan bareng, sekarang Daniel makan gih sama bunda, ayah mau pulang..”
“enggak, ayah gak boleh pulang.. Daniel mau sarapan bareng ayah..” tegas Daniel memeluk leher Sehun, Jieun hanya mendengus kesal
“yaudah yaudah, hanya kali ini saja kamu boleh makan masakan aku, itu pun karena Daniel” pasrah Jieun, Daniel tersenyum lebar dan mendekatkan wajahnya ketelinga Sehun
“gimana yah. Acting Daniel baguskan” bisiknya, Sehun membolakan matanya dan tersenyum lalu mencium pipi anaknya itu.
“nda, ambilin punya ayah dong..” suruh Daniel, Jieun mengerutkan dahinya
“dia punya tangan, biarkan dia mengambil sendiri” ketus Jieun yang sepertinya sudah kehilangan mood nya“nda, ambilin dong ndaa..” rengeknya, sebelum Jieun membalas jawaban anaknya, tiba tiba bel rumahnya berbunyi
“Biar Daniel aja..” sergahnya dan segera berlari kearah pintu rumahnya
“Apa kamu belum bisa memaafkan aku Ji..” tanya Sehun dengan sangat hati hati, Jieun menatapnya sinis lalu menghentakan sendok itu kepiring yang ada dihadapannya
“Apa kamu bisa menahan rasa sakit selama 5 tahun Sehun, menahan rasa malu didepan semua orang.. apa bisa? Sekarang kamu datang, dengan mudahnya kamu minta maaf ke aku, kamu anggap aku apa Sehun? Apa!?” bentak Jieun, tiba tiba Daniel datang dengan wajah yang ditekuk
“Lho kamu kenapa sayang, kok mukanya ditekuk gitu?” tanya Sehun mengalihkan pembicaraan, Daniel menunjuk kearah pemuda yang sudah berdiri didekat meja makan mereka, pemuda itu tersenyum kearah Jieun.
“Pagii sayang..” sapanya dan mencium pipi Jieun, Sehun hanya bisa menatap itu dengan perasaan yang sangat sakit,Daniel hanya diam dipelukan Sehun, ia sangat takut kepada pemuda yang baru semalem jadi pacar Jieun
“dia siapa Ji?” tanya Lay menunjuk Sehun, sebenarnya Sehun udah emosi karena ditunjuk begitu, tapi apa daya dia hanya bisa bergeming saja menatap itu
“temen.. bentar ya aku mau ambil tas dulu” pamit Jieun dan pergi keatas menuju kamarnya
“Daniel sini sama om, kita beli mainan yang banyak yuk” ajaknya menarik lengan Daniel, namun dengan cepat Daniel melepas kasar genggaman Lay dan memeluk erat pinggang Sehun
“Daniel gak mau..” ketusnya dan masih stay“udah gak apa, yuk kita pergi beli mainan yang banyak..” paksa Lay dan pada akhirnya Daniel pun menangis karena tangan Lay yang begitu kuat mencengkram tangan mungil Daniel hingga tangan Daniel memerah,
Sehun yang udah tak tahan melihat anaknya dipaksa gitu segera saja menonjok wajah Lay hingga Lay terjatuh
“Lo denger gak, dia itu gak mau.. jangan maksa banget deh lo..” bentak Sehun menggenggam tangan Daniel
“eh lo itu siapa Jieun hah! Lo Cuma temennya kan, bukan siapa siapa dia, jadi lo jangan ikut campur, gue ini pacar Jieun calon ayah Daniel” marah Lay mendorong tubuh Sehun
“gak, Daniel gak mau punya ayah kayak om, om jahat Daniel gak mau..” kata Daniel mendorong perut Lay, sedangkan Lay hanya tersenyum kecut dan langsung membogem wajah Sehun, Jieun yang tak sengaja melihat adegan itu pun langsung menengahi mereka
“Apa apaan sih kamu Lay..” kata Jieun dengan reflex mendorong tubuh Lay dan segera membantu Sehun yang terjatuh sambil memegangi sudut bibirnya yang beradarah
“Hun kamu gak apa kan, astaga luka kamu.. aku obatin ya..” ucap Jieun dan ini tanpa sadar memegangi pipi Sehun dan menuntun Sehun ke ruang tengah, sedangkan Lay hanya kesal dan segera pergi dari situ.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Hurt (Sehun - Jieun) (✔)
Fanfiction"KAKAK.." teriak seorang gadis mungil yang umurnya kira kira 20 tahun, dia berteriak sambil nangis terisak dengan rambutnya yang berantakan dan wajah cantiknya yang kini menjadi pucat, ia berlari kecil dan langsung menghambur memeluk kakaknya. "hey...