👉👇👇👇👇👇👈
"Wahaha, om kalah lagi, makanya jangan sok ngelawan Daniel" ledek Daniel saat mereka sedang bermain perang perangan, ya emang sedari tadi Daniel lah yang memenangkan pertandingan tersebut, sedangkan Sehun hanya kesal karena selalu kalah dengan jagoan kecilnya yang emang tidak diketahuinya itu
"udah ah, om males main lagi, mending sekarang kita beli robot iron man aja, mau gak? Mumpung edition terbaru" tawar Sehun
"wah, mau om mau, tapi om kan kalah, om halus dihukum dulu dong, mau culang ya?? Hayoo mana bisa main culang sama Daniel" ujar Daniel
"Ck, ingat aja kamu, yaudah apa hukuman om?" Tanya Sehun
"Sini om sini.." Daniel mengisyratkan agar Sehun menunduk dan mendekatkan telinganya tepat dihadapan Daniel, terdengar Daniel membisikan sesuatu ditelinga Sehun
"Kamu mau bunuh om ya? Gak mau ah, lihat kumisnya aja udah serem apa lagi orangnya" tolak Sehun saat Daniel memintanya untuk memegang kumis Orang tinggi besar tegap dan berkumis sangar itu
"ayoo dong om, ah om mah gak asik"
"tapikan..." sebelum Sehun berbicara Daniel sudah mendorong Sehun mendekat kearah pemuda besar itu, hingga sekarang Sehun berhadap hadapan dengannya
"hai paman, em anu... saya pegang kumisnya ya" ijin Sehun, pemuda itu melototkan matanya kearah Sehum
"eh iya, hehe ampun paman, badan paman besar ya.." dengan cepat Sehun memegang kumis pemuda itu dan segera berlari kearah Daniel, menggendong Daniel dan membawanya pergi dari area permainan itu
👉DIMOBIL
"huh untung saja kita enggak ditangkep sama dia.." ucap Sehun dan mengelus dadanya
"Haha, emang enak dikerjain wlek.." ledek Daniel, Sehun ngedumel asal lalu menjalankan mobilnya
"rese, lagi lagi gue kalah sama nih bocah, awas aja lo, gue kerjai biar tau rasa.." batin Sehun terus menjalankan mobilnya menuju pekarangan rumahnya
"oh iya rumah kamu dimana Dani..." gantung Sehun saat melihat Daniel yang tertidur pulas, Sehun tersenyum lalu mengelus kepala Daniel, dan menggendongnya kedalem rumahnya tersebut
"eh udah bangun, tadi nyenyak banget ya tidurnya?" baru saja Sehun meletakan Daniel dikasurnya tiba tiba Daniel bangun
"om Daniel mau pulang, Daniel tanen bunda" rengeknya
"iya iya, nanti om anter pulang, sekarang om mau mandi dulu ya, kamu disini aja dulu oke" Sehun segera memasuki kamar mandi,
Sedangkan Daniel mengambil foto yang tertera di meja kecil Sehun, Daniel mengambil foto itu, matanya terbelalak melihat seorang wanita yang berada difoto itu bersama Sehun.
"hei sedang apa?" Tanya Sehun yang baru saja selesai mandi, lalu mengambil pakainnya dilemari dan menghampiri Daniel
"Om, ini om, ini bunda Daniel.." Daniel menunjukan foto Sehun bersama wanita ya dia Jieun
"Bu... bunda ka...mu?" Tanya Sehun tak percaya dan mengambil foto itu dari Daniel
"iya om, om kenal sama bunda Daniel, ini om poto tama bunda Daniel?" Tanya Daniel
👉SEHUN
Huh segar habis mandi, eh eh tuh bocah ngapain lagi ngambil foto gue sama Jieun, mending gue samperin aja deh.
"Om, ini om, ini bunda Daniel.." Daniel menunjukan fotoku bersama wanita, ya dia Jieun
"Bu... bunda ka...mu?" Tanyaku tak percaya dan mengambil foto itu dari Daniel
"iya om, om kenal sama bunda Daniel, ini om poto tama bunda Daniel?" Tanya Daniel
kenapa ini, apa dia... ah gue ragu, gue takut bicara jujur sama ana tak berdosa ini"Daniel, om mau Tanya, nama bunda kamu siapa?" Tanya gue hati hati dan memegang pundak kecilnya itu
"Jieun om.." jawabnya DEG, Ji..Jieun
"A..yah.. ayah kamu nam.. namanya si..siapa?" Tanya gue gugup
"Daniel gak tau, tapi kata bunda, ayah Daniel udah meninggal" dia benar benar tak menganggapku lagi, bahkan anakku tidak tau kalau aku ayahnya, Jieun apa sebegitu bencinya kamu sama aku Ji, maaf Ji maaf.
Sehun P.o.V Off👉Sehun segera memeluk erat Daniel, bahkan ia mengeluarkan air mata antara kebahagiaan dan kesedihan, kebahagiaannya berarti sedari siang tadi ia sudah bersama anaknya, dan kini anaknya sudah ada dipelukannya, dan kesedihannya Jieun tak menganggap dirinya hidup.
Jieun menganggap kalau Sehun sudah mati, bahkan dengan anaknya sendiri ia berbicara kalau Sehun atau ayahnya sudah tidak ada didunia ini, saat mendengar itu hati Sehun sangat sakit, tapi ia tahu, Sehun tahu betapa sakitnya hati Jieun waktu Sehun menyuruh nya untuk membunuh anak ini, sekarang Sehun hanya bisa terdiam dalam pelukan sang anak.
Baginya ini sakit dan baginya ini adalah kebahagiaan, tidak percaya anak yang ia temukan diatas trotoar yang sedang menangis, adalah anaknya, anak yang sedari tadi membuatnya jengkel adalah anaknya sendiri, dan anak yang sedaritadi mengalahkannya dalam permainan adalah anaknya, kini ia mulai merasakan menjadi seorang ayah, walau ia tahu anaknya itu tidak akan tahu kalau yang ia peluk adalah ayah kandungnya sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Hurt (Sehun - Jieun) (✔)
أدب الهواة"KAKAK.." teriak seorang gadis mungil yang umurnya kira kira 20 tahun, dia berteriak sambil nangis terisak dengan rambutnya yang berantakan dan wajah cantiknya yang kini menjadi pucat, ia berlari kecil dan langsung menghambur memeluk kakaknya. "hey...