^____^
“yuk yah, kita bobok lagi..” ajak Daniel menarik tangan Sehun,
Sehun menatap anaknya itu sedangkan Jieun, ia berlari kecil kekamarnya dan BRAK sekuat tenaga ia membanting pintu kamar itu, jiwanya sekarang bukan lagi jiwanya dulu.
👇
Hatinya sekarang bukan lagi hatinya dulu, dulu dengan gampang ia memaafkan kesalahan kecil Sehun, dengan gampang ia membuat Sehun tersenyum, namun sekarang hatinya tak akan mengulang itu, tak akan memaafkan orang itu, pikirannya kacau, dunia ini memang gelap sangat sangat gelap.
Dia tak tau harus berbuat apa lagi, apa dia akan nerima Sehun kembali dan membiarkan hatinya sakit dan terus bersedih? Atau malah dia menolak keberadaan Sehun lagi, dan membiarkan anaknya menderita tanpa belaian dari seorang ayah?
Membiarkan ia terus menangis atau membiarkan anaknya yang menangis? Apa ini jalan hidupnya yang sebenarnya, sakit itu pasti.
Dia menangis sejadinya didalam kamarnya, ia tak percaya hari ini akan tiba, hari dimana hatinya kembali sakit, hari dimana orang yang sebenarnya masih dia sayang kembali, ia bingung harus berbuat apa disatu sisi ia masih menyayangi Sehun tapi disisi lain ia masih amat terangat membenci Sehun.
Andaikan waktu bisa berputar, waktu dimana pertama kali Sehun menyatakan cinta kedia, ia gak akan menerima itu, ia akan menolak cinta Sehun, walau dia juga cinta Sehun, namun apa daya, bumi ini hanya tuhan yang menguasai, bukan manusia.
“kenapa sih Hun, kenapa kamu harus kembali lagi.. aku gak mungkin menyuruh orang untuk membunuh kamu, itu gak mungkin, ma tolong Jieun, maaf ma kalau Jieun tidak menjadi anak yang seperti mama dambakan” batin Jieun, kini tangisnya mulai mereda, ia berjalan kearah balkon kamarnya, berdiri disana,angin terus meniup rambut panjangnya.
“Mending lo guguri aja tuh yang ada diperut lo” kata kata itu kembali terngiang difikiran Jieun,
Ia tak percaya pemuda itu akan ngelakukan hal segila itu dan menyuruhnya membunuh anak itu, sekarang apa, pemuda itu kembali, pemuda itu meminta Jieun untuk mengulang kembali kehidupannya, tidak segampang itu, ia tidak tau selama 5 tahun Jieun hidup menderita, namun karena keceriaan yang dimiliki anaknya beban itu bisa terhapus.👉SEHUN
Harus berbuat apa lagi Sehun kak, apa perlu Sehun bunuh diri, apa perlu Sehun mengarahkan sebuah pistol dikepala Sehun dihadapan Jieun. Kenapa begitu pedih hidup ini.. kamu tau Ji selama 5 tahun aku terus dihantui kesalahan aku, aku sangat merasa bersalah, baru aku sadari hatiku sakit saat melihatmu menangis, aku sakit saat melihat Daniel menangis.
Aku hanya bisa termenung dipelukan anakku, menangis dipelukan anakku, apa aku terlalu cepat menyampaikan itu, apa aku terlambat?.
View Off👉Pagi harinya, kini dirumah Jieun terlihat sepi, pembantunya sedang pergi, sedangkan anaknya masih tertidur pulas dikamar bersama Sehun, ia sudah menyiapkan sarapan, ingin sekali Jieun membangunkan anaknya, namun saat Jieun tau Sehun ada disana, Jieun jadi tidak niat membangunkan anaknya, tapi ini harus, akhirnya dengan berat hati dia pergi kekamar Daniel.
Cklek_
“eh maaf Ji, aku gak sengaja..” kata Sehun saat tubuh Sehun bertabrakan dengan Jieun, Jieun hanya diam dan segera menghampiri anaknya yang masih terlelap
“sayang, bangun yuk..” ucap Jieun dan membelai rambut anaknya, bukan bangun malahan Daniel tambah nyenyak karena dielus bundanya
“udah Ji, biar aku aja yang ngebangunin” ujar Sehun menghampiri Jieun yang tengah membangunkan anaknya
“sayang ayoo bangun, bunda mau pergi kerja nih” dan tak sedikit pun Jieun mendengar ucapan Sehun, baginya Sehun tak penting, dan baginya Sehun hanyalah angin yang sedang berlalu melewati dirinya
“Hufftt, kapan sih kamu bisa memaafkan aku, Ji?” batin Sehun yang masih bergeming,
Jieun segera keluar dan melewati Sehun, tak sedikit pun bola matanya melirik kearah Sehun, malahan kini matanya memerah dan segera berlari kecil keluar dari kamar Daniel
“lho, ayah, nda mana? Tadikan ada nda, kok sekarang enggak ada?” Tanya Daniel yang baru saja bangun
“dibawah, kamu sih dibangunin, kok gak bangun bangun” kata Sehun menghampiri Daniel
“hehe, map yah, Daniel ngantuk.. yaudah yah Daniel kebawah dulu.. laperrr”cengir Daniel dan segera turun kebawah.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Hurt (Sehun - Jieun) (✔)
Fanfiction"KAKAK.." teriak seorang gadis mungil yang umurnya kira kira 20 tahun, dia berteriak sambil nangis terisak dengan rambutnya yang berantakan dan wajah cantiknya yang kini menjadi pucat, ia berlari kecil dan langsung menghambur memeluk kakaknya. "hey...