👉👇👇👇👇👇👇👈
“kalau bunda cuma maksa Daniel pulang hanya untuk makan dan bertemu orang itu Daniel tidak mau, lebih baik Daniel disini aja jagain ayah” kini Daniel marah marah tak jelas terhadap bundanya,
ya Daniel yang dulu bukanlah yang sekarang, dia menganggap kalau Jieun itu jahat bahkan sangat jahat, kejadian waktu itu tak akan dilupakan Daniel, kejadian yang menurutnya sangat menjijikan, tepat malam hari disamping kolam renang dirumahnya, dimana ia melihat Jieun dan Lay melakukan hal yang biasa dilakukan pasangan kekasih (First kiss) dan kebetulan saat itu Daniel terbangun dari tidurnya, ia mencari bundanya yang biasa selalu ada disampingnya jika ia tidur, turun kebawah mencari keberadaan Jieun,
Dan tak sengaja Daniel melangkahkan kakinya kearah belakang tepat dikolam renang, dan disanalah Daniel ingin sekali membunuh Lay, ingin sekali membunuh Jieun, mereka tak sadar dalam keadaan seperti ini masih saja menyempatkan hal buruk itu bagi Daniel (tapi tak bagiku :P) Daniel segera berlari dari tempat yang menurutnya tempat para setan, ya dia tidak tau asli Sehun yang sebenarnya, kalau saja tak ada Sehun pastinya dia tak ada didunia ini hehe :D.
“Daniel, kamu kenapa sih? Selalu ngebantah omongan bunda, kamu bukanlah Daniel yang dulu, bunda mau Daniel yang selalu menurut apa kata bunda” Daniel menuruni ranjang Sehun dan mendekat kearah Jieun, ia tersenyum tipis menandakan ia akan menantang bundanya saat mendengar ucapan Jieun yang sedikit membentak, Daniel emang sudah kebal oleh bentakan Jieun, karena bagi Daniel, Jieun juga bukanlah Jieun yang dulu
“Daniel akan nurut, kalau saja bunda tak lagi bersama bajingan itu” cukup, Jieun sudah tak tahan lagi dengan ucapan anaknya barusan,
Ia segera melayangkan tangannya tepat dipipi Daniel dengan sekuat tenaganya PLAK tamparan pertama kali mendarat dari pipi Daniel, tak percaya Jieun yang awalnya tak ingin menyakiti Daniel kini malah berbalik menyakiti Daniel, sudut bibir Daniel berhasil mengeluarkan darah, tak pernah ia sekejam ini tak pernah ia membuat anaknya sendiri harus mengeluarkan darah karena ulahnya sendiri, ia bunda yang baik bahkan sangat baik, tapi… tapi itu dulu sebelum Daniel mengenal dunia lebih dalam lagi.
“Aaarrghh…” suara teriakan itu berasal dari orang yang berbaring disana, ia merasakan sakit didadanya, ia terus berteriak, alat infusan itu terjatuh karena ulahnya, obat obatan yang terletak dimeja sampingnya itu berserakan karena ulahnya,
Daniel menghampiri orang yang semulanya masih tertidur panjang
“Ayah…” lirihnya, ya dia Sehun dan mungkin ia merasakan apa yang dirasakan anaknya sekarang,
Tangannya berdarah akibat infusannya yang terlepas begitu saja, Jieun menjauh sedangkan Daniel dengan cepat berlari keluar ruangan mencari dokter yang biasa menangani Sehun, tak sedikitpun ia menghapus darah bekas tamparan keras Jieun.
Dokter disana masih terus berusaha menangani Sehun sedangkan Daniel menunggu diruang tunggu bersama Jieun, Jieun hanya mampu terdiam dikursi panjang itu, ia sangat merasa bersalah telah menampar Daniel, karenanya yang sudah menampar Daniel, Sehun lah yang merasakan sakit itu. *wah kenapa gak dari dulu aja ditampar, biar Sehun cepat sadar wkwk*
“dokter gimana keadaan ayah saya” sepertinya posisi Jieun harus digantikan oleh Daniel, sedari tadi yang sibuk hanya Daniel sedangkan Jieun masih bergeming disana
“selamat ya adik kecil, kini berkat do’a mu sekarang ayah kamu sudah siuman, dia lagi beristirahat didalam..” jawab dokter tersebut tersenyum dan mengacak ngacak rambut Daniel,
Senyumpun mengembang dibibir Daniel, ya saat Sehun sedang diperiksa Daniel emang sering menanyakan kapan Sehun akan sadar, ia bilang ke dokternya ia sudah berusaha berdo’a tapi masih saja ayahnya tak sadar, dan dokter itu pun menyarankan agar Daniel terus berdo’a dan jangan berhenti meminta kesembuhan untuk Sehun kepada Tuhan.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Hurt (Sehun - Jieun) (✔)
Fanfiction"KAKAK.." teriak seorang gadis mungil yang umurnya kira kira 20 tahun, dia berteriak sambil nangis terisak dengan rambutnya yang berantakan dan wajah cantiknya yang kini menjadi pucat, ia berlari kecil dan langsung menghambur memeluk kakaknya. "hey...