👉👇👇👇👇👇👈
👉JIEUN
Sampai kapan penderitaanku berakhir Tuhan?, aku sudah tak tahan dengan hidupku ini yang selalu kau berikan cobaan yang sangat berat, apa aku dihukum atas sikap ku ke Sehun?Tapi kenapa harus aku, Sehun, dia membuat kesalahan besar terhadapku, kenapa tidak dia yang merasakan ini semua Tuhan? Kenapa?.. aku mohon kembalikan Daniel kepadaku, aku berjanji, aku akan pergi jauh dari hidup kalian.
Biarlah aku menjadi gelandangan asalkan anakku selalu bersamaku, biarlah aku dicap jelek oleh mereka, asalkan aku bisa bahagia dengan anakku, dulu aku tidak terima keberadaan Daniel saat aku mengetahui aku hamil dari perbuatan keji Sehun, aku ingin sekali membunuh anak yang ada didalam perutku, membunuh orang yang menyebabkan dan tak mau bertanggung jawab.
Sunggu sangat menyesal aku menerima ajakan Soo Young, aku bodoh, aku sangat bodoh, aku tidak tau kalau mereka membuat jebakan yang berakhir seperti itu.
Aku berusaha sabar untuk menghadapi ujian darimu Tuhan, aku membesarkan Daniel dengan penuh kasih sayang, hanya aku sendiri, aku kesusahan tidak ada yang tau, aku menderita tidak akan ada yang tau, semuanya ku sembunyikan, biarlah aku yang menanggung perbuatannya, menanggung beban yang ia buat, biarlah semua berlalu.
Tapi… tapi aku hanya ingin Daniel kembali kepelukanku, melupakan ayahnya dan melupakan kejadian disini. Kufikir dengan aku pindah dari kanada masalahku bakalan selesai, namun ternyata aku salah.
Masalahku semakin besar dengan adanya aku disini.. apa yang sekarang harus kulakukan, aku bingung, sedari tadi aku menghubungi Sehun tapi tidak aktif, aku ingin tanyakan keberadaan Daniel disana.
Aku rindu sangat rindu, sudah seminggu aku tak bersamanya, air mataku terus mengalir menangisi tiadannya wajah menggemaskan itu disini, tidak adanya pelukan dari tangan mungilnya. Aku ingin dia kembali.
“Jieun, mau sampai kapan kamu mengurung diri dikamar.. ayo kita sarapan, ini kakak buatkan makanan kesukaanmu”
Suara itu dari kemarin terus membujukku untuk makan, ya baru 2 hari yang lalu aku sembuh, saat aku sudah sadar aku melihat sekeliling hanya ada Kak Min Seok dan Kak Jiyeon, aku terus mencari sosok bertubuh kecil itu, namun tetap saja tidak kutemui disekitar kamarku, kufikir tadinya aku bermimpi dan ternyata aku kembali histeris karena mendengar Daniel belum juga pulang.
“Jieun, kakak mohon kamu makan ya” ucap kak Jiyeon yang terdengar terisak, aku tak sanggup harus melihat orang yang aku sayang menangis karenaku, akhirnya aku memutuskan untuk membuka pintu kamarku dan terlihatlah wanita Cantik ini sedang membawa nampah berisi makanan dan susu.
View Off“kenapa kakak masih peduli sama orang yang tak waras seperti aku?” tanya Jiyeon yang terduduk diranjang, Jiyeon menoleh dengan tatapan sedih.
“Jieun, kamu jangan berbicara seperti itu..” senggah Jiyeon.
“Jieun gak tau kak, semenjak Daniel pergi bersama Sehun, Jieun seperti kehilangan akal dan fikiran, Jieun sendiri, Jieun tak bisa berbuat apa yang biasa kami lakukan, Jieun ingin mati.. jika Jieun mati, kakak mau kan jagain Daniel, jangan buat dia sedih..” Jiyeon langsung menghambur memeluk Jieun yang memang sudah tak bisa lagi menangis, dia capek harus terus menangis namun tetap saja tidak ada hasilnya.
“Kenapa sih, kamu kepengen banget pergi? kenapa kamu tidak berusaha untuk mendapatkan Daniel kembali Jieun? Bukan seperti ini caramu menyelesaikan masalah, kalau kamu butuh bantuan kakak, kakak siap untuk membantu kamu” isak Jiyeon, Jieun melepas pelukannya lalu tersenyum dalam kesedihan.
“kakak gak perlu buang buang tenaga kakak hanya untuk membantu orang yang gak penting seperti aku, kakak sudah banyak membantuku, dari mulai kisah ini dimulai, aku tak tau, harus pakai cara apa aku agar berterima kasih kepada kakak” Kata Jieun
“udah ya Ji, jangan bahas itu lagi.. sekarang kamu makan ya, nih kakak udah bikini makanan kesukaan kamu, harus dimakan” elak Jiyeon memberikan sepiring nasi goreng dan segelas susu.
“makasih kak..” Jieun tersenyum dan memakan makanan itu dengan lahapnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Hurt (Sehun - Jieun) (✔)
Fanfiction"KAKAK.." teriak seorang gadis mungil yang umurnya kira kira 20 tahun, dia berteriak sambil nangis terisak dengan rambutnya yang berantakan dan wajah cantiknya yang kini menjadi pucat, ia berlari kecil dan langsung menghambur memeluk kakaknya. "hey...