👉15👈

1K 112 0
                                    

-----____-----




“aduhh mampus gue, dia pake nyamperin lagi” batin Sehun memandang Jieun dari pantulan cermin yang tertera disebelah kanan dan terpasang dipintu mobil (kacaspion) *ribet amat*. Sehun hanya mampu memejamkan matanya dibalik kaca mata hitam itu.












👉👇👇👇👇👇👇👈



“Jieun, pak Min Seok menelfon, dia bilang ada meeting mendadak dikantor, kita harus buru buru Ji..
” tahan teman Jieun, Jieun menghentikan langkahnya

“bunda Daniel pergi dulu ya sama om ganteng, boleh ya nda” ijin Daniel

“ya sudah kalo emang menurut Daniel dia baik, tapi pulangnnya jangan malem malem ya sayang..” ---

“ iya, nda gak malem kok..” Daniel mencium pipi bundanya dan segera memasuki mobil Sehun, didalam sana Sehun yang sudah pucat pasi kini kembali legah, pasalnya Jieun tak jadi menghampiri dirinya.








👉Sehun dan Daniel sudah menapakan kaki mereka dipekarangan rumah Sehun, terlihat sepi memang, tapi saat Sehun memasuki kamarnya terlihat seorang wanita sedang terduduk dan membuka buka majalah miliknya.

“Kakak..” pekik Sehun dan menghampiri kakaknya itu, ya itu In Na, In Na menoleh dan tersenyum lalu bangkit dari duduknya kemudian menghampiri adiknya yang tengah menggandeng anak kecil itu.

“hehe, aku sangat rindu padamu” ujarnya dan melepas pelukannya, In Na  menatap Daniel dengan tatapan bingung, In Na kembali menatap adiknya.

“oh ini Daniel kak, anak Jieun” jawabnya singkat, In Na merunduk dan menyamai tinggi Daniel

“bule? Apa kau lahir dikanada?” tanya In Na tepat dihadapan Daniel, Daniel mengangguk cepat

“yaa, kanada tempatku” jawabnya, In Na tersenyum

“kamu sudah berhasil Sehun?” tanya In Na menatap adiknya itu, Sehun menggeleng lemah

“terus ini..?” In Na menarik pergelang tangan Sehun dan membawanya keluar kamar

“ya, Sehun udah tau kalo dia anak Sehun, tapi Sehun belum meminta maaf kepada Jieun, kak!” Sehun terduduk disofa yang tertera diruang tengah itu

“Sehun takut, kalau Jieun gak bisa memaafkan dan menerima Sehun lagi” lanjut Sehun yang terdengar saat ragu

“Sehun percayalah, kalau semua orang itu akan diberikan jalan yang terbaik, Jieun orangnya tidak seperti itu, dia baik bahkan sangat baik” ujar In Na menatap adiknya yang sedang diterpa masalah *ah’elah

“apa dia bisa memaafkan Sehun, kak?” tanya Sehun, In Na bangkit dari duduknya kemudian berjalan kearah dapur

“tentu saja bisa, mana mungkin dia membiarkan anaknya hidup tanpa seorang ayah” jawab In Na yang kembali mengambil dua gelas berisi jus jeruk

“tapi dia sudah menganggap Sehun mati, bahkan dengan Daniel pun begitu”

“dia hanya menganggapmu mati diluar saja, tapi dihatinya kamu selalu hidup Sehun” jelas In Na.









Segitu aja yaakkkk.. lagi banyak tugas nihhh.. oke2 👌👌👌

I'm Hurt (Sehun - Jieun) (✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang