👉👇👇👇👇👇👈
👉SEHUN
Sungguh hal terindah yang sangat kuimpikan dulu, mendapatkannya kembali kepelukanku.
Aku berjanji Jieun, aku berjanji tak akan membuatmu kecewa untuk kedua kalinya, aku akan selalu memberikanmu waktu yang indah buat kamu aku dan Daniel, aku akan selalu membuatmu tersenyum seperti dulu, tertawa dan bahagia, terima kasih Tuhan, karenamu kebahagiaanku kembali lagi, aku menginginkan ini dari dulu, menginginkan seorang wanita yang kucinta kembali menerimaku, memaafkan kesalahan bodoh yang kubuat dulu, dan menerimaku didalam hatinya lagi. Aku berjanji kepadamu Tuhan.
Aku tidak akan membuatnya sedih lagi, jika aku mengingkarinya ambilah nyawaku sebagai ganti air matanya yang kembali terjatuh. Tidak akan pernah kumaafkan jika aku kembali membuatnya menangis, aku memang bisa berbicara ini disini,tapi aku tidak tau apa yang terjadi nanti. Aku hanya berharap Tuhan selalu memberikan kebahagiaan buatku Jieun, dan Daniel. Aku cinta mereka.
"eits, mau kemana?" tahannya saat aku mau memasuki kamarnya.
"mau masuk lah, mau tidur.." ucapku yang emang sedang tidak sadar diri.
"enak aja, belum ada ikatan tau.. udah sana, udah malem sana pulang.." Hahaa hampir saja kebablasan lagi.
"Hehe, iya iya.. aku ingin bertemu Daniel, mau pamit dengannya" ucapku nyengir lalu nyelonong masuk kekamarnya, terlihatlah pangeran tampan itu sedang tertidur pulas diranjang Jieun. Aku segera menghampirinya dan menjahilinya ya'elah percuma saja, dia tidak bangun juga, dia sangat sangat mirip denganku. Akhirnya aku mencium keningnya lalu menghampiri Jieun yang sedang diambang pintu.
"ayah pulang dulu ya bundaa.." ledekku mencium puncak kepalanya, dia hanya menatap kesal mengisyaratkanku agar cepat cepat pergi.
"Cepatlah pergi, aku sudah mengantuk.." ketusnya melipat kedua tangannya didada, aku hanya tersenyum dan mengecup bibirnya sekilas dan melenggang keluar, sebelum dia mengamuk.
"Hati Hati ya" eh dia muncul lagi, kali ini dia berada dibalkon, aku hanya melambaikan tanganku dan tersenyum sebelum akhirnya aku memasuki mobilku ini.
View OffSelang beberapa menit kepergian Sehun, seseorang menatap kesal kearah balkon kamar Jieun, ya dia menatap Jieun yang baru saja memasuki kamarnya dan menutup rapat rapat pintu balkonnya. Ia mengamuk seperti orang yang sudah tidak waras, lalu melenggang pergi menggunakan motor ninjanya.
Pagi ini begitu cerah, burung burung disana sudah berkicauan, matahari sudah menyinari bumi, sedangkan pemuda tampan ini masih saja singgah dimimpinya, seseorang masuk kamarnya pun ia tak tahu, orang itu membukakan jendela kamar Sehun, lalu membangunkan Sehun.
"Hun, bangun hei.. Sehun bangun.." ucapnya lembut, bukanya bangun Sehun malah menarik selimut tebal itu menutupi sebagian tubuh atasnya yang memang sedang bertelanjang dada.
"SEHUUNNN!!" karena teriakan itu Sehun langsung terkejut dan segera berdiri dengan mata yang terlihat sayu.
"ish kakak, Sehun masih ngantuk kak" rengek Sehun layaknya anak kecil, ya yang membangunkan Sehun tadi adalah In Na, baru semalem In Na sampai dirumah, ia melihat aneh adiknya yang baru pulang sambil senyum senyum gaje. Lalu Sehun menceritakan semuanya dengan In Na, In Na tersenyum, kini adiknya sudah mendapatkan kembali kebahagiaan yang hampir sirna itu.
"eh ini udah siang ya, sekarang kamu bangun terus mandi, cepat!" teriak On Na, ya sebegitu capeknya ia habis pulang dari kanada jadi maklumi aja
"iye iyee, tapi entar lima menit lagi.." ---
"SE KA RANG !!" Sehun segera berlari menuju kamar mandi,
'untuk apa sih gue dibanguni pagi pagi sama tuh orang' gumamnya memasuki kamar mandi.
----->
Kini Sehun menghampiri kakaknya yang sedang berada diruang makan itu.
"ada apa sih kak? Bangunin Sehun, biasa juga enggak" tanya Sehun mengambil selembar roti dan tak lupa selainya.
"kakak mau tanyakan, kamu serius sama Jieun?" pertanyaan yang memang terdengar sangat bodoh ditelinga Sehun, kalo gak serius ngapain juga dia sampe mempertaruhkan nyawanya.
"ya seriuslah kak, kakak taukan kalau Sehun menginginkan apa yang Sehun inginkan, itu harus dapet" ujarnya sambil memakan roti itu.
"iya, tapi kakak takut kejadian yang tidak kakak inginkan kembali menimpa kamu, kakak gak mau itu terjadi" ragu In Na menatap adiknya.
"kak, kalau Tuhan masih mengijinkan kita untuk terus menggapai angan kita, maka capailah itu sebelum angan angan itu buyar" jelas Sehun yang sepertinya sangat serius dengan pendapatnya, In Na hanya menghelakan nafasnya.
"yaudah kalau emang itu pendapat kamu, kakak akan selalu mendukungmu" tukas In Na tersenyum lalu kembali memakan rotinya.
"makasih, kakak emang the best deh.." Sehun mengacungkan ibu jarinya lalu tersenyum.
Bersambung....
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Hurt (Sehun - Jieun) (✔)
Fanfiction"KAKAK.." teriak seorang gadis mungil yang umurnya kira kira 20 tahun, dia berteriak sambil nangis terisak dengan rambutnya yang berantakan dan wajah cantiknya yang kini menjadi pucat, ia berlari kecil dan langsung menghambur memeluk kakaknya. "hey...