👉👇👇👇👇👇👈
Jieungak boleh nangis Jieun, jangan nangis, aku mohon air mata ini jangan keluar disaat seperti ini.. aku ingin pergi dari kenyataan tetapi aku tak sanggup, aku ingin mengakhiri hidupku sekarang tetapi gimana dengan anakku, lamban laun semua sudah berakhir kini aku akan menjadi milik Lay, dan sebentar lagi acara yang memang tak pernah kutunggu akan datang, acara yang seharusnya Sehun memakaikan cincin itu kejari ini, tidak! Tidak boleh mengingatnya lagi.
Aku keterlaluan akan membuatmu tambah merasakan sakit yang tak sebanding dengan sakitku dulu, mungkin dengan cara seperti ini aku bisa kembali membalaskan dendamku Sehun, membalaskan sakit hatiku.
Jahat ?? ya aku tau ini sangat jahat, aku tak peduli apa yang akan terjadi menimpaku nanti, membiarkan seorang ayah dari anakku menderita karenaku, aku tidak peduli itu.
“Jieun..” suara seseorang yang tak terlalu jelas itu mendekat kearahku, melingkarkan tangannya dipinggangku, memelukku dengan sangat bangganya.
“kamu sudah siapkan?” tanya nya yang sepertinya ngeledekku.
View Off“aku gak suka cara kamu mengancamku” lirih Jieun, Lay mendekatkan kepalanya ketelinga Jieun
“kamu mau Sehun dan Daniel mati” dan itulah bisikan yang membuat telinga Jieun panas, Jieun hanya diam ketakutan saat mendengar ancaman Lay, Lay tersenyum licik dan mencium pipi Jieun dari belakang sebelum akhirnya ia membisikan sesuatu lagi..
“cepatlah, kebahagiaanku sebentar lagi akan datang” Lay tertawa dan meninggalkan Jieun yang masih menahan tangisnya itu, ancaman Lay membuat wanita cantik ini ketakutan,
Pernah ia mengarahkan sebuah pisau kearah Daniel saat Daniel sedang terlelap diruang tamu bersama Jieun yang sedang menonton Televisi, Jieun lupa mengunci pintu, ia hanya tinggal berdua dengan anaknya, pembantu pembantu orang tuanya sudah dikirim kerumah Min Seok dan ini yang mempermudah Lay untuk kembali membuat Jieun takut,
Tiba tiba saja Lay sudah menggendong Daniel, ia kembali ngelamar Jieun dengan cara bejat itu, Jieun menangis sejadinya saat melihat pisau mengarah ke leher Daniel yang terlelap ,Jieun pasrah dan tak bisa berbuat apa apa, dengan terpaksa ia menerima lamaran Lay.
“Lo lihatkan Nay, dia berubah dia bukan yang dulu, ingin sekali rasanya gue bawa Daniel pergi dan tinggal bersama gue” ucap pemuda yang sedang didalam mobil lamborghini nya itu, melihat secara jijik kearah balkon kamar Jieun
“lo sabar Hun, gue tau ini menyakitkan buat lo” Hun menghelakan nafasnya dan tertawa paksa
“Hahaa, mungkin sekarang gue udah gila, gue dibutakan sama cinta yang awalnya gue rajut dengan dia dan berakhir seperti ini.. gue nyerah Nayeon gue menyerah” Sehun keluar dari mobilnya dan menuju rumah Jieun
“Sehun, lo mau apa?” teriak Nayeon saat Sehun sudah diambang pintu rumah Jieun, Sehun tak menjawab dan masih terus berjalan kedalam rumah Jieun
“gak akan gue biarin Daniel menderita karena ulah bajingan itu..” gumam Sehun
“Nah sekarang Jieun” ucap seorang wanita paruh bayah yang inisialnya adalah nyokap sih Lay, Jieun mengambil cincin yang ada dikotak merah yang tertera ditangan mama Lay, dengan tangan yang bergetar Jieun mencoba untuk tetap bertahan,
PRANG pemuda itu berhasil menggagalkan acara itu, cincin yang ingin dipakaikan kejari Lay malah terjatuh, Jieun terkejut dan saat itu cincinnya jatuh
“Lo dapet dia, gue dapet anak gue” kata Sehun menggendong Daniel dan membawanya pergi dari tempat kejadian
“SEHUN..” teriak Jieun mengejar Sehun yang ingin membawa lari Daniel, Jieun mengejar Sehun yang sudah keluar dari rumahnya
“Sehun jangan bawa anak aku..” tangis Jieun kembali pecah, Sehun menghentikan laju jalannya saat mendengar isakan tangis Jieun
“bunda, ayah bunda nangis..” ucap Daniel yang ada digendongan Sehun, Sehun membalikan tubuhnya kebelakang
“kamu berhasil Ji, ini cara kamu balas dendam ke aku, kamu fikir dengan kamu bersama laki laki itu, Daniel akan bahagia.. enggak Ji, aku akan bawa dia jauh dari kamu Jieun, kamu senangkan, sudah tak ada lagi yang mengganggu kamu..” kini ketiganya menangis, Jieun Sehun dan Daniel menangis.
“enggak Hun, kembalikan anak aku.. aku butuh dia” Sehun tak mendengarkan lagi ucapan Jieun, ia segera berjalan kearah mobilnya, Jieun terus mengejar Sehun dan dapat, tangan kiri Sehun berhasil ia tangkap, namun anaknya sudah bersama seorang wanita didalam mobil itu.
“aku gak akan biarkan kamu bawa anak aku pergi..” Jieun terus berontak akan anaknya, Sehun terus memaksa untuk melepaskan genggaman erat Jieun
“jangan pernah berharap Jieun..” Sehun mendorong tubuh Jieun hingga terjatuh, ia segera melajukan lamborghini dengan kecepatan tinggi sedangkan Jieun hanya histeris melihat anaknya sudah dibawa pergi oleh Sehun.
“Jieun” pekik Min Seok saat melihat Jieun pingsan dan segera membopong adiknya itu kedalam, pertunangan batal, hari ini pertunangan mereka batal, keluarga Lay kecewa terhadap Jieun yang dalam fikiran mereka Jieun dengan sengaja menjatuhkan cincin itu.
“Puas kamu Seok, ini akibat kamu terlalu memaksa Jieun tunangan dengan orang itu, sekarang kamu bisa apa Seok, kamu menyesal” Jiyeon membentak Min Seok, rasa sayang Jiyeon kepada Jieun bukan seperti adik ipar melainkan seperti adik sendiri.
“tidak seharusnya kamu ikut campur masalah mereka Min Seok, Jieun bukan anak kecil lagi, dia tau mana yang terbaik buatnya dan mana yang tidak” Min Seok hanya bisa menundukan kepalanya dan melihat adiknya yang terbaring dengan infusan dilengan kirinya
“maaf, kakak terlalu maksa kamu Jieun..” gumam Min Seok memandang wajah teduh Jieun saat sedang terpejam, matanya membengkak akibat tangisannya tadi, semua sudah terlambat.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Hurt (Sehun - Jieun) (✔)
Fiksi Penggemar"KAKAK.." teriak seorang gadis mungil yang umurnya kira kira 20 tahun, dia berteriak sambil nangis terisak dengan rambutnya yang berantakan dan wajah cantiknya yang kini menjadi pucat, ia berlari kecil dan langsung menghambur memeluk kakaknya. "hey...