ROY-ABLE - [END]

Intro

Roy itu sahabat gue.

Roy itu tetangga gue.

Roy itu temen sekelas gue.

Roy itu selalu ada buat gue, atau lebih tepatnya gue yang suka ngintilin Roy.

Roy itu cuek.

Roy itu dingin.

Roy itu punya muka sengak, tapi Roy punya hati sesuci pucuk daun teh pilihan yang belum di petik.

Roy pernah bilang, "Gue enggak suka cewek jorok."

Tapi pada kenyataanya dia tetep jadi sahabat gue meski tahu gue jarang mandi.

Gue pernah tanya sama Roy, "apa rencana lo setelah lulus SMA ?"

Kemudian Roy Cuma ngelirik dikit, "hidup tenang tanpa lo."

Dan gue nyesel nanyain itu, karena jawaban dia bikin gue mupeng pingin gigit hidungnya yang mancung. Mungkin itu emang bener-bener rencana dia selama ini. Dia pingin gue ilang. Secara emang selama ini gue selalu nyusain Roy dari pertama kali kenal pas SMP kelas 8 dan kemudian secara mendadak dia jadi tetangga gue. Kalau dihitung-hitung kami udah temenan hampir 4 tahuan, lama juga ya. Enggak bosen gitu ya si Roy sama gue ? kayaknya si emang bosen, tapi di tahan.

Gue jadi merasa bersalah. Lah, mangkanya itu.. gue punya misi nyariin pacar buat Roy. Selama gue kenal dia, nggak pernah tuh gue liat dia deket sama cewek-kecuali gue. Dilihat-lihat kan kasian juga si Roy. Muka dah cakep. Badan udah proposional. Pinter dalam pelajaran. Jadi capten Basket. Populer. Terkenal di berbagai kalangan. Tapi kenapa dia kok JOMBLO ?

Dan setelah gue telisik dari jaman bayi Roy-nggak deng. Roy itu terlalu CUEK.

Banyak sih yang mau sama Roy, tapi emang Roy nya juga mau ?

Jadi bingung gue.

Jadi lupa. Nama gue Adline Thalita. Gue Sahabatnya Roy.

***

|23-01-2018|

****

Note -- 15 juli 2018

Bagi pembaca yang baru baca Roy-Able, di persilakan untuk menengok part Cast di bagian akhir bab. Agar membacanya lebih nyaman dan enak dengan cast para tokoh yang sudah Yuna siapin.

Jikalau tidak suka dengan cast tersebut, boleh membayangkan sesuai dengan angan masing-masing.

Peringatan : Cerita ini mengandung konten seksual. Bahasa yang kasar dan frontal tanpa saringan. Jika tidak berkenan dengan selera, di harapkan mundur secara teratur tanpa harus mencela dan menghujat.

Menjadi lah Pembaca yang bijak.

Melsa Yuna,