Pagi, siang, sore, malam,dan menuju pagi lagi. Seminggu lebih 2 hari ini gue udah Ujian Kenaikan Kelas dengan basis komputer. Ih biasa aja kan ? tapi ini online gaes!! Gue mengap-mengap ngerjakan soal dengan server yang sering eror dan gue jenis manusia yang panikan. Meski begitu gue udah belajar dan berusaha dengan keras. Ikut bimbelnya Sansa dalam beberapa hari dan ikutin sistem belajarnya Sansa yang gila. Hasilnya gue bisa ngerjakan semua soal, namun gue ragu bakalan bener semua karena gue 'kan panik dengan sistem online itu. Mau pencet opsi B malah enggak kepencet karena layar komputer langsung nampilin gambar dinosaurus lompat-lompat. 'Kan sialan banget nggak sih ?
Hari ini pekan class meeting menyambut rapor nilai dan pengumuman kenaikan kelas. Yuhuuu gue enggak sabar buat ngeliat nilai gue yang kali ini gue niat banget belajarnya. Semoga saja gue masuk kelas unggulan di tahun depan. Di sekolah gue pas kelas 12 bakalan di kelompokan kedalam dua golongan. Yang pertama kelas 12 MIPA 1 yang berisi anak pinter dan jenius, dan kelas MIPA 2 dan 3 berisi anak yang biasa aja. Untuk anak IPS juga begitu. Ini sistem diambil dari rangking pararel seangkatan.
Bayangin deh! Adline yang otak udang masuk ke dalam kelas unggulan. Hueee pasti makin booming aja nama gue, hehe.
Karena Class meeting, gue sama Roy berencana telat masuk sekolah. Dan bener aja deh, gue baru sampek di sekolah jam 10.00 WIB. Di lapangan depan tengah ada pertandingan basket antar kelas. Gue yang lagi jalan santai sama Roy terusik kala melihat Sansa yang menjadi salah satu pemain basket di lapangan. Etdahh.. ternyata hari ini kelas gue regu ceweknya yang tanding. Gue langsung ngajak Roy bergabung untuk menyemangatin.
"Benoy..." panggil gue alay ke Beny yang lagi serius menonton pertandingan, "Serius amat itu muka."
Beny melempar handuk ke muka gue. Gue ketawa selanjutnya karena Roy melototin Beny atas tindakannya tadi. "Ah tai kalian!" maki Beny, "Gue lagi galau. Jangan ganggu!"
Gue dan Roy saling pandang. Heh!! Seorang Beny yang ceria dan banyak bacot bisa galau ?! apakah manusia mau merencanakan hubungan baik dengan alien ?
Gue mepetin Beny. "Elo beneran ditinggal nikah cewek lo ?"
Beny terperangah lalu menunduk lesu dengan dengusan napas berat penuh beban berat. "Sansa cerita ke elo ?" tanya Beny dengan wajah tak punya semangat hidup.
Gue menggeleng. "Gue denger pas elo ngobrol sama Sansa."
Beny diam seperti akan memutuskan sesuatu yang besar. Dia merenggut jemari gue dangan cepat setelah melihat Roy yang fokus ke pertandingan. Merasa aman Beny menatap gue dengan pandangan serius. "Karena lo udah tahu masalah gue, lo harus bantuin gue ngerusak acara pernikahan mantan gue."
Seketika gue takut dosa.
Merusak pernikahan orang kan dosa ya ?
"Harus banget ya, Ben ?" gue langsung melepas cengkraman tangan Beny, "Kenapa lo enggak pake jasa PHO aja biar tangan lo enggak tercemar dosa secara langsung ?"
"Udah." Beny mengeluarkan secarik kertas dan meberikannya ke gue.
Gue membaca tulisan di kertas lecet itu. Baru baca judulnya saja gue udah tahu ini tulisan Sansa yang kayak cakar kudanil.
SABOTASE MANTAN DI PERNIKAHAN
1. Mendoakan tenda pernikahan rubuh.
2. Menubrukan truk ke pesta pernikahan (*Kalau cara no 1 nggak berhasil)
3. Mengirimkan hujan pada hari pesta pernikahan.
KAMU SEDANG MEMBACA
ROY-ABLE - [END]
Teen Fiction[Young-Adult] Roy itu cuek. Dia misterius. Gue jadi sahabatnya aja bingung. Sampai kejadian itu merubah persahabatan kami. Roy ternyata lebih kompleks dari kata Dingin dan Cuek. Dia mengambil sesuatu yang tak harusnya dia ambil. Gue takut. Takut jat...