" Karna tidak semua hal bisa kamu pendam sendiri."
-Dara Maharani-
Alfy berjalan santai keluar dari mobilnya. Menuju kelas yang mungkin masih sepi atau tidak ada orang sama sekali. Bagaimana tidak, saat ini jarum jam baru menunjukkan jam lima lewat lima puluh menit.
Kejadian langka menemukan seorang Alfy Nararya Putra --yang biasanya datang jam delapan atau delapan lewat—sudah berada di lingkungan sekolah bahkan saat satpam baru membuka gerbang.
Alfy sesekali bersiul pelan saat berjalan menuju kelasnya. Tidak ada yang ia temui di sepanjang koridor. Hanya suara dahan pohon yang bersinggungan karna angin pagi. Alfy tersenyum lalu menarik napas panjang seolah menikmati udara segar yang akan lenyap beberapa menit lagi.
Laki-laki itu naik ke tangga guna mencapai kelasnya yang berada di lantai dua. Ia benar-benar menikmati pagi ini. Sepi, sunyi, dan udara yang bersih. Sungguh sesuatu yang jarang Alfy temui. Baiklah, mungkin mulai hari ini ia akan datang cepat setiap hari.
Setelah meletakkan tasnya di bangku, Alfy mengambil earphone dari tasnya kemudian berjalan keluar menuju rooftop. Akan sangat menyenangkan bisa menikmati udara bersih dari sana.
Mengingat Rooftop, Alfy jadi teringat saat ia hanya berdua bersama Dara. Saat gadis itu menangis karna kecoak, dan saat gadis itu memeluknya di toilet saking paniknya. Alfy tanpa sadar mengulas senyum kecil saat mengingat wajah Dara.
Wajah paniknya, wajah kesalnya, senyum lebarnya, wajah yang berantakan karna air mata, dan semua yang berhubungan dengan Dara. Ia menyukai gadis itu. Hanya menyukai, belum sampai pada tahap ingin memiliki. Karna hatinya, masih memiliki penghuni yang kini kembali lagi.
Alfy sudah sampai di rooftop dan segera duduk di tepi setelah sebelumnya menyapu asal tempat yang akan ia duduki. Mulai menyetel lagu, Alfy memejamkan matanya dan sedikit mendongakkan kepala. Ia akan benar-benar menikmati waktu singkat sebelum bel masuk berbunyi.
In your eyes, there's a heavy blue
One to love, and one to lose
Sweet divine, a heavy truth
Water or wine, don't make me choose
Alfy semakin memejamkan matanya saat lagu yang berjudul Wolves mengalun di telinganya. Salah satu lagu favorite yang harus ia dengar setiap harinya. Semakin tenggelam pada alunan lagu, Alfy sudah tidak peduli dengan lingkungannya.
Cukup berbahaya memang, mengingat posisinya yang duduk di pinggiran rooftop memungkinkan Alfy jatuh sewaktu-waktu. Tapi nampaknya Alfy tidak peduli, ia terus memejamkan matanya dan menikmati alunan lagu.
I've been running through the jungle
I've been running with the wolves
To get to you, to get to you
I've been down the darkest alleys
Saw the dark side of the moon
To get to you, to get to you
Saat lagu yang ia dengar mulai memasuki reef, Alfy mengikuti liriknya dan bernyanyi sambil sesekali menanggukan kepala. Mulai asyik dan semakin tidak peduli dengan lingkungannya. Bahkan, ia tidak mengetahui ada orang yang tengah memperhatikannya dari pintu rooftop.
Orang itu, Dara.
-0o0-
Dara memasuki gerbang sekolah sendirian. Tidak ada sapaan maupun gunjingan yang ia dengar pagi ini. Pagi ini ia datang cepat --atau bahkan terlalu cepat mengingat kebiasaan telat seorang Dara Maharani.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lucha || END ✅
Fiksi RemajaHighest rank #22 in quotes [210119] *** Berawal dari pertemuan di depan gudang yang tidak disengaja. Alfy dan Dara terus terjebak pada pertemuan-pertemuan selanjutnya. Mereka terjebak drama yang mengharuskan Alfy berperan sebagai pacar Dara dalam w...