" Malem itu, saya sama pacar saya pulang dari rumah teman kami. Namanya Dinda, dia ngadain pesta ulang tahun dan kami berdua di undang. Pas pergi, mobil saya baik-baik aja. Rem-nya juga masih berfungsi. Dan waktu kami pulang, mobilnya masih baik-baik aja sampe di jalan Flamboyan tempat saya kecelakaan itu. Mobil saya gak bisa di rem, dan saya nyuruh Dara buat loncat turun. Saya gak inget jelas abis itu. Tau-tau saya udah di rumah sakit." Jelas Alfy panjang lebar pada seorang polisi di depannya.Ia dan Dara sedang berada di kantor polisi untuk memberi keterangan perihal kecelakaan mereka.
Polisi itu mengangguk paham dan mencatat beberapa kalimat penting yang dilontarkan Alfy. " Baiklah, kami akan mengembangkan kasus ini. anda bisa menunggu sementara kami melakukan penyelidikan. Jika ada perkembangan yang cukup signifikan, kami akan memberi tau anda."
" Oke makasih banget pak. Kami permisi dulu." Alfy berjabat tangan dengan polisi itu lalu mengangguk sopan. Dara mengikuti langkah Alfy keluar dari ruangan tersebut sebelum berjabat tangan juga dengan polisi.
" fy, aku laper deh, makan dulu yuk?" ajak Dara begitu mereka masuk ke dalam mobil milik Dara. Mereka sengaja naik mobil karna cuaca sedikit mendung. Alfy hanya takut mereka kehujanan di jalan nanti.
" Mau makan dimana?"
" Hmm, yang paling deket dari sini aja."
" KFC mau?"
" Terserah."
Mobil itu perlahan meninggalkan halaman parkir kantor polisi menuju store KFC terdekat, sesuai permintaan Dara. Hanya butuh waktu sekitar 10 menit, mereka sudah sampai di restoran cepat saji tersebut.
" Kamu yang mesen ya, aku mau ke wc bentar." Ucap Dara saat mereka memasuki restoran. " Kamu mau apa?" tanya Alfy.
" Terserah, samain kayak pesanan kamu aja."Alfy hanya mengangguk dan membiarkan Dara pergi ke wc sedang ia mengantri untuk memesan.
Selesai dengan urusannya di kamar mandi, Dara segera menempati salah satu meja. Ia melihat Alfy membawa nampan berisi pesanan mereka berdua. Cewek itu melambaikan tangannya dan memberi isyarat yang langsung dimengerti oleh Alfy.
" Aku sebenarnya curiga sama Riana deh Fy. Gak tau kenapa, tapi aku kayak mikir cuman dia satu-satunya yang berkemungkinan nyelakain kita. Lagian kan, kamu juga bilang gak punya musuh." Dara membuka percakapan mengenai hal yang akhir-akhir ini sering mereka diskusikan.
Alfy terdiam sejenak. Mencoba mencerna kalimat yang baru saja keluar dari mulut pacarnya. " Aku juga mikir gitu, tapi masih gak yakin aja." Jawab cowok itu.
" Hmm Fy, sebenarnya Riana itu adek aku."
Alfy mengerutkan dahinya mendengar pengakuan Dara. " Adek? Maksud kamu?" tanyanya tidak mengerti.
Dara menganggukkan kepalanya sekilas. " Iya, Riana itu adek tiri aku. Dia anak selingkuhan bokap." Ucapnya kalem.
Alfy tidak mengerti kenapa Dara tidak pernah membicarakan hal ini sebelumnya. Biasanya cewek itu kan menceritakan apapun yang terjadi padanya. " Kenapa kamu gak pernah cerita sebelumnya?"
" Aku gak suka bahas masalah ini. makanya gak pernah cerita. Aku juga gak akur sama dia. gak tau kenapa, dia gak pernah baik sama aku." Dara menggigit paha ayam yang tadi Alfy pesan untuknya.
Perlahan Alfy mulai mengerti alasan Dara. Bukannya Dara menutupi hal ini dari Alfy, cewe itu hanya tidak suka membahas hal tertentu seperti masalahnya bersama Riana. " Kalian tinggal serumah?"
" Pernah sih, tapi gak lama. soalnya aku tinggal sama kakek semenjak mama meninggal."
" Jadi dia tinggal sama papa kamu gitu?"
" Gak tau, gak ngurus."
Mendengar nada ketus pada kalimat yang dilontarkan Dara, Alfy merasa bahwa pacarnya itu membenci saudara tirinya. " Kamu benci sama dia?" tanyanya memastikan.
Dara menggeleng. " Aku gak benci, cuman kesel aja, soalnya dia sering jelekin aku ke orang-orang. Tapi kayaknya dia yang benci banget sama aku. Padahal kan harusnya aku yang benci dia, dia yang dateng ke kehidupan aku tiba-tiba. Ngerebut semuanya,termasuk bokap. Bahkan secara gak langsung, dia yang bikin mama meninggal." Jelas cewek itu.
Dahi Alfy terlihat bergelombang. Sama sekali tidak mengerti maksud kalimat terakhir Dara. " Dia ngebunuh mama kamu?"
" Enggak. Cuman karna dia dibawa bokap ke rumah, mama syok berat dan gak nyangka kalau bokap ternyata selama ini selingkuh. Mama waktu itu depresi berat sampe dibawa ke rumah sakit jiwa. Bukannya membaik, mama malah bunuh diri di sana. Kamu bayangin deh, Waktu itu aku baru umur delapan tahun dan harus ngejalanin kehidupan tanpa mama. Satu-satunya orang yang nenangin aku pas tau mama meninggal cuman kakek. Sedangkan bokap? Dia gak peduli sama sekali." Ada senyum miris yang terlukis di wajah Dara ketika menceritakan masa-masa terberat dalam hidupnya.
" Dari umur delapan tahun, aku diasuh sama kakek di rumahnya. Riana sama mamanya tinggal di rumah sama bokap. Aku tinggal sama kakek sampai kelas tiga SMP. Waktu itu kakek meninggal karna serangan jantung, dan lagi-lagi aku harus kehilangan orang yang aku sayang." Lanjut cewek itu.
Alfy dengan sabar mendengarkan. Bahkan cowok itu terlihat tidak lagi memakan burgernya.
" Kakek ninggalin semua warisannya ke aku kecuali perusahaan yang sekarang di kelola bokap. Rumah, tabungan, villa, mobil, dan masih banyak yang lain. Pake duit tabungan kakek, aku beli salah satu cabang cafe punya keluarga Diva dan rumah tempat tinggal aku sekarang."
" Papa kamu gak ngasih uang?"
" Dia mungkin gak tau aku masih idup atau nggak." Lagi, Alfy melihat senyum miris di wajah cantik Dara.
LUCHA,2018
KAMU SEDANG MEMBACA
Lucha || END ✅
Teen FictionHighest rank #22 in quotes [210119] *** Berawal dari pertemuan di depan gudang yang tidak disengaja. Alfy dan Dara terus terjebak pada pertemuan-pertemuan selanjutnya. Mereka terjebak drama yang mengharuskan Alfy berperan sebagai pacar Dara dalam w...