Bunyi musik yang menghentak memenuhi seisi ruangan. Muda mudi yang berpakaian ala superhero itu ikut menggerakkan tubuh mereka sesuai irama. Terlihat begitu menikmati alunan lagu.
" Hai Din, happy birthday ya." Sapaan serupa yang sudah kesekian kalinya Dinda terima. Cewek itu tersenyum hangat sembari mengangguk kemudian membalas sapaan teman-temannya.
Mata bulatnya mencari Dara dan Diva yang belum menampakkan diri sejak lima belas menit dari jam yang ditentukan. " Mereka mana sih." Gerutu cewek itu menghentakkan kakinya yang berbalut sepatu boot hitam.
Tak lama setelah ia menggerutu, Dara muncul bersama Alfy dengan kostum yang sangat berbeda dari orang lain. Jika Dinda dan yang lainnya memakai kostum seperti superhero, Dara justru datang dengan kaos putih lengan panjang bertuliskan ' Who am i?' dan celana jins berwarna putih. Juga sepatu converse berwarna hitam.
Tidak jauh berbeda dengan Dara, Alfy muncul dengan kaos oblong berwarna navy yang dipadukan dengan jins berwarna denim. Juga jaket kulit hitam yang tersampir di bahunya.
Melihat Dinda yang hampir saja menjatuhkan rahangnya –saking terkejutnya cewek itu- Dara spontan tertawa. Ia sengaja datang dengan dreescode yang berbeda. Bukan karna ingin menarik perhatian, namun karna Dara tidak berminat memakai rok mini yang biasanya dipakai oleh superhero perempuan seperti wonder woman.
Tadinya Dara tidak akan ikut ke pesta, namun mengingat ini adalah pesta salah satu sahabat terbaiknya, Dara datang walau dengan pakaian yang nyeleneh. " Lo gak bisa baca dresscode yang udah gue tulis di undangannya?" Tanya Dinda terperangah.
" Lo gak ngasih gue undangan, kalau lo lupa." Jawab Dara enteng.
" Jadi lo beneran gak tau dreescode nya apa?"
" Tau. Gue males pake ginian." Dara menyentuh ujung rok pendek Dinda.
" Terus lo kenapa ikut-ikutan?" Tanya Dinda menunjuk Alfy. Dia masih tidak mengerti kelakuan sahabat dan pacar sahabatnya ini. Datang dengan pakaian casual, sedangkan dresscode party-nya adalah Superhero? Hell, itu benar-benar aneh!
" Gue dipaksa Dara." Jawabnya Alfy kalem. Seperti biasa.
" Aku gak maksa kamu." Protes Dara tidak terima. Dinda hanya menghembuskan napas lelah melihat perdebatan rumah tangga yang sebentar lagi akan dimulai.
" Kamu tadi maksa aku." Alfy membela diri.
" Aku gak maksa kamu Alfy."
" Kamu maksa aku Dara. Kamu bilang gini tadi, ' Masa nanti aku beda sendiri. Kamu juga pake kaos aja dong, biar samaan." Alfy meniru gaya bicara Dara.
" Nggak! Aku gak pernah ngomong gitu ih, kamu buat omongan!"
" Kamu bilang gitu sayang."
Oke, kali ini Dara tidak bisa lagi membantah karna pipinya sudah keburu memerah hanya karna panggilan 'sayang' dari Alfy. Dinda yang melihat itu lagi-lagi menghela napas lelah. Dia hanya bisa berharap agar Diva tidak datang dengan pakaian nyeleneh lainnya.
" Ya udah, terserah kalian. Diva sama Rio mana?" Dinda memotong perdebatan rumah tangga yang sedang berlangsung itu. " Lah, dia belum dateng juga?"
" Kalo udah dateng gue gak nanya Dara goblok."
" Itu mereka." Alfy menunjuk Diva dan Rio dengan dagunya.
Dinda bisa menghela napas lega karna Diva dan Rio tidak datang dengan kostum yang berbeda seperti Dara dan Alfy. Diva datang dengan kostum ala catwoman sedangkan Rio dengan kostum spidermannya. " Alhamdullillah kalian gak salah kostum." Ucap Dinda bersyukur.
" Happy birthday Dinda, wish you all the best ya." Ucap Rio memeluk Dinda sebentar. " Iya, makasih."
" Gak pake peluk bisa kali, genit amat." Celetuk Diva sewot. Tunggu, sejak kapan Diva jadi cewet seperti ini? Diva itu pribadi yang tenang dan jarang bicara. Namun sejak pertama kali bertemu Rio, Diva jadi sering bicara.
" Lo beneran suka ni curut Div?" Tanya Dara takjub seraya tangannya menunjuk Rio yang kini sedang tersenyum manis. " Apa sih, enggak lah!" elak Diva dengan wajah merah padam.
" Kalau iya, nggak pa-pa kali Div. Akuin aja, gue tau gue ganteng." Ucap Rio tersenyum bangga. Ia menaik turunkan alisnya menggoda Diva. Cewek itu buang muka enggan menatap Rio. " In your dream."
Mereka berlima mengulum senyum melihat sikap Diva yang terkesan tidak mau mengakui perasaannya. Dinda lantas bertepuk tangan riang sebelum berteriak heboh. " Oke guys! Party-nya bakal segera dimulai."
Lalu pesta dimulai dengan acara tiup lilin seperti pesta ulang tahun lainnya. Setelah itu dilanjutkan dengan banyak permainan sampai pesta selesai sebelum tengah malam.
Lucha,2018
KAMU SEDANG MEMBACA
Lucha || END ✅
Fiksi RemajaHighest rank #22 in quotes [210119] *** Berawal dari pertemuan di depan gudang yang tidak disengaja. Alfy dan Dara terus terjebak pada pertemuan-pertemuan selanjutnya. Mereka terjebak drama yang mengharuskan Alfy berperan sebagai pacar Dara dalam w...