Author's Notes: Maaf kalo part-part pertama tulisannya masih rada "suck-ish", i wrote this 2 years ago. But keep reading, i promise you'll love it :)
***
"Kelsey!"
Duh, Dad. Can you please stop callin' my name for every 5 seconds? I rolled my eyes annoyingly. Bukannya apa, tapi Papa terlalu berlebihan. Aku hanya pergi mengambil charger milikku yang tertinggal di kamar selama 5 menit dan Papa memanggilku di setiap 5 detik. Like seriously?
"I'm comin' dad!" Teriaku dari kamar. I drag my foot to the stairs quickly. Aku tidak mau mendengar Papa meneriaki namaku untuk yang ke 7 kalinya.
"What are you doing there? Why it takes forever to get your charger in your hands?" Tanya Papa sambil membetulkan koper yang dia bawa.
"It just takes 5 minutes dad. You're over reacted," Jawabku cepat sambil memasukan charger ke dalam tasku.
"Ya, up to you honey. Cmoon we need to get there for like 5 minutes or we will missed the flight!" Ucapnya lalu mengambil tanganku dan menuntunku cepat. "Geez Dad, chill" Gumamku pelan.
Aku dan Papa sedang berada di dalam mobil sekarang. Kami sedang menuju ke arah bandara seperti yang Papa sudah rencanakan 3 minggu lalu. Papa akan kembali kepada pekerjaan awalnya. 'Stylish'. Papa sempat vakum selama 3 bulan untuk mengurusi segala hal yang berhubungan dengan perceraiannya. If you guys ask, then Ya. My parents are divorced. Orang tua ku bercerai 3 bulan lalu. Dan Papa menyuruhku untuk ikut dan tinggal dengannya. Sementara Mama? Mama balik ke Indonesia dan bakal tinggal disana selamanya. Ngomong-ngomong, I'm Kelsey Wijaya. You can call me Kelsey. Aku, seorang gadis 16 tahun asal Indonesia-Amerika. My dad is American. And my mom is Indonesian. Selama ini Aku, Mama, dan Papa tinggal di NewYork, USA. Um, tidak untuk Papa. Ia jarang sekali berada di rumah. Papa berada dirumah sekitar 1 bulan sekali. Papa seorang stylish, dan ia bekerja traveling around the world. Following his crew. Dan kurasa itu adalah salah satu faktor yang menyebabkan mengapa orang tuaku bercerai? Well, mungkin saja. Siapa tau.
***
"RyGood!!" Merasa namanya dipanggil, Papa segera menolehkan kepalanya ke arah sumber suara.
"Yo Fredo!" Balas Papa ketika orang yang tadi memanggilnya sudah berada di depannya. Kemudian mereka melakukan handshake yang menurut ku sangat aneh.
"Finally you're back to the crew," Ucap orang yang aku yakini bernama Fredo itu. Kemudian Papa dan Fredo bertukar beberapa kata sementara aku hanya menatap mereka berdua dalam diam. Ketika Papa meyadari anak perempuannya hanya diam, Papa berkata,
"Yo Fredo, meet my beautiful daughter, Kelsey," Ucap Papa sambil mengusap punggungku.
"Kelsey Wijaya. You can call me Kelsey," Ucapku sambil tersenyum ke arah Fredo kemudian menjulurkan tanganku.
"Alfredo Flores. Fredo it's okay though," Ucap Alfredo sambil menjabat tanganku. Aku menjabat tangan Fredo sambil tersenyum. Wajah Fredo merupakan tipikal wajah orang Asia. Dia jadi mengingatkanku dengan orang-orang Indonesia. He's nice, I think.
"You're pretty," Ucap Fredo lagi, kali ini sambil tersenyum memamerkan giginya.
"People kept telling me that," Jawabku bercanda. Lalu melepaskan jabatan tangan kami.
"Wow, a confident girl. I'm sure the biebs like it,"
"Well, Fredo, I'm not gonna scream or anything just because you think the biebs gonna like me. For your information, I don't really like that biebs guy," Ucapku sambill tertawa kecil.
"Let's just see," Timpal Fredo lagi.
***
From: Gita Angelia
To: Kelsey Wijaya
KAMU SEDANG MEMBACA
Affair
FanfictionHow it feels like if you happened to be Ryan Good's daughter? Yes, Ryan Good yang bekerja sebagai stylist dari seorang popstar yang selalu menjadi center of attention disemua penjuru dunia. And the worst, what it feels like to have to stay with Rya...