Part 42: About Time

1.5K 59 0
                                    

Oh, astaga.

Mengapa laki-laki itu berada di rumahnya?

Detik ketika kedua matanya bertemu pandang dengan sepasang mata cokelat gelap mirip karamel itu, ia bisa merasakan sesuatu di dalam sana jatuh. Ya jantungnya. Seketika tubuhnya mengejang. Ia terkesiap. Sungguh tidak pernah ia bayangkan sebelumnya bahwa laki-laki itu akan kembali. Setelah enam bulan berlalu dan Kelsey hendak melupakannya…

Laki-laki itu malah kembali.

Sungguh, demi Tuhan ia tak tahu apa yang sedang ia rasakan sekarang. Kesal, senang, gugup, marah, bahagia, semuanya menjadi satu dan ia tak tahu kata apa yang cocok untuk mendeskripsikan perasaan yang sedang ia rasakan.

Kelsey jelas marah. Marah karena Justin dengan seenaknya kembali ketika dirinya sama sekali tidak mengharapkan kedatangannya. Marah karena setelah enam bulan berlalu tanpa kontak, laki-laki itu tiba-tiba berada di depannya. Marah karena ketika Kelsey baru saja mencoba untuk melupakannya, ia malah kembali.

Namun ia merasa sebuah rasa bahagia yang sudah lama sekali tak ia rasakan ketika matanya berdarat pada mata Justin. Ia bahagia karena lelaki yang mengambil hatinya itu kembali. Ia bahagia karena ia bisa merasakan rasa hangat yang di alirkan oleh Justin padahal mereka sama sekali tak bersentuhan.

Kelsey juga tak tahu mengapa Justin memiliki efek yang begitu besar pada dirinya. Dasar laki-laki brengsek. Laki-laki tak tahu diri yang seenaknya hanya bisa datang dan pergi seperti itu. Laki-laki sialan yang membuat perasaannya menjadi tidak karuan.

Memang semua laki-laki di dunia sama saja, brengsek.

Ah, mengapa Kelsey jadi menggerutu dalam hati begini?

Laki-laki itu mulai berbicara, namun Kelsey masih tetap tidak bisa berkutik. Ia seperti orang yang sedang koma, bisa mendengar namun tak bisa berbicara atau melakukan apa-apa.

Jadi hal yang Kelsey lakukan hanyalah diam dan menatapnya lekat-lekat. Memperhatikan tangan kanannya yang sekarang sudah di penuhi oleh berbagai macam tattoo. Tubuhnya terlihat lebih kurus dan wajahnya…Wajahnya memancarkan sorot lelah. Ditambah dengan dua kantung tidur di bawah matanya yang menjelaskan bahwa laki-laki itu tidak tidur secara teratur.

Kelsey mendesah dalam hati. Mengapa semuanya jadi seperti ini? Ketika Kelsey baru saja mulai kembali menjadi dirinya yang dulu, sekarang malah Justin yang berubah menjadi sosok yang tidak punya semangat hidup. Seperti laki-laki yang tak punya pekerjaan dan kehilangan arah.

Dan sejak kapan tattoo-tattoo itu bersarang di tubuhnya?

Sejak kapan laki-laki itu seperti anak berandalan yang kecanduan akan tattoo?

Matanya mulai meneliti memar-memar di wajahnya yang di akibatkan oleh pukulan tinju dari Jason. Ia memperhatikan memar merah yang keunguan dan darah yang merembes dari celah bibirnya lantas ia mengerjap. Ia tahu ini akan terdengar gila tapi dengan memar-memar di wajahnya itu membuat Justin menjadi begitu seksi. Seperti tipikal bad boy yang di gilai para wanita. Apalagi di tambah dengan tattoo yang berada di tangannya itu…

AffairTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang