Part 9: This couldn't be happening

1.5K 67 0
                                    


Have you ever read this quotes? 

'Put your friends close and your enemies closer.' 
'Jaga temanmu dekat dan musuhmu lebih dekat lagi.' 

 Well, I think I'm gonna use this theory right now. Itu kenapa sekarang aku sedang berada di depan laptop ku, sambil membuka account twitter milikku dan memutuskan untuk menulis tweet baru.

'Um, anybody tweet me some bieberfacts? Like what Justin's afraid of or something? Pls:)'

Itu adalah kalimat yang baru saja aku jadikan sebuah tweet beberapa menit lalu.
Karena aku bukan seorang belieber (technically) I don't really know some facts about him. Dan bagaimana aku bisa 'membalas' perbuatannya kepadaku jika aku tidak tau apa-apa tentang dia? So that's why I tweeted that. Aku ingin tau apa sih yang ditakuti oleh cowok nyebelin itu. Setelah sekitar 2 menit berlalu, aku melihat ada 6 interactions di mentionku. I clicked on them. 

@shawtyphoo: he's afraid of sharks!

Hahahaha I laughed at this one. Justin bieber afraid of sharks? Lol.

@ocoongg: he's a claustrophobic.

@stnrauliaradina: he's afraid of the dark.

@shintasabriina: he doesn't like an elevator.

@nina_dyva: he's a claustrophobic!! 

@revinnaftr: a claustrophobic. He's afraid of the dark or being closed in small spaces.

Umm, a claustrophobic? 
Jadi Justin takut sama tempat kecil atau gelap? 
"Well okay Beaver, get ready for my revenge." Ucapku dengan pede pada diriku sendiri. Kemudian aku memutuskan untuk membuat tweet baru pada account milikku, @KelseyWijaya. 

'So, he's a claustrophobic? Ok guys thank you :)' 

Aku menutup laptopku ketika tweet terakhirku barusan terkirim. Kemudian aku menaruh laptop itu di atas meja rias, dan merebahkan tubuhku diatas kasur king size yang menggunakan sprai berwarna merah muda. Aku menutup mataku sejenak, memikirkan ide apa yang aku akan gunakan untuk membalas Justin kali ini.

***

"Dude this is so sick! I wish I could stay for the entire tour.” Komen Chaz sambil memainkan Xbox yang sejak berjam-jam yang lalu sudah berada di tangannya. 

“Uh-huh that’d be so great,” Tambah Ryan asal, masih tetap sibuk dengan Xbox milik Justin itu. Justin hanya mengangguk tidak jelas, sambil menekan sesuatu pada Xboxnya. Konsentrasi Justin terserap habis oleh game yang sedang mereka mainkan itu, jadi Justin tidak begitu fokus dengan apa yang Chaz barusan ucapkan dan ya akhirnya dia hanya mengangguk tidak jelas begitu.

“Yeah get that buddy!” Seru Chaz heboh. Mereka sedang berada di kamar Justin sekarang. Entah sudah berapa jam yang sudah mereka habiskan hanya untuk bermain Xbox milik Justin yang memang sengaja Justin bawa saat Justin berangkat dari Atlanta itu. Heran, mereka sama sekali tidak merasa bosan walaupun sudah memainkan permainan itu sejak beberapa jam yang lalu. Mungkin Justin tidak akan beranjak dari tempatnya jika seseorang tidak mengetuk pintu kamarnya. 

“Justin..” Ucap seseorang di depan pintu Justin lalu mengetuk pintu kamarnya beberapa kali. 

“Ugh,” Umpat Justin dalam hati. Justin mempause game yang dari tadi Justin mainkan itu dan meletakkan Xboxnya di atas bantal. Kemudian Justin meyeret kakinya malas ke arah pintu dan membukanya. 

“What mom?” Tanya Justin acuh tak acuh ketika menemukan Ibunya berdiri di depan pintu kamarnya. 

“I hope you wouldn’t mind if I asked you to buy some things in walmart?” Balas Pattie.

AffairTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang