Part 15: Everything's Gonna be Alright

1.5K 60 0
                                    


"WHAT'S UP BAHAMAS?????!" Justin memasuki stage dengan kaos polos berwarna putih dan dilapisi oleh sebuah leather jacket hitamnya. Hari ini, promo konser believe tour, seperti yang sudah Scooter rencanakan sejak awal, akan segera dimulai. Konser ini akan diisi oleh penampilan Justin yang benar-benar breathtaking. Justin akan menyanyikan lagu-lagunya yang menjadi Hits yang berasal dari album My World dan My World 2.0, seperti Baby, Somebody To Love, dan That Should Be Me. Konser ini tidak dipungut biaya sama sekali, hal ini tentu saja membuat para penonton tertarik untuk datang dan menonton konser Justin. Scooter memang sengaja merancang ini semua, agar nanti album baru Justin yang berjudul 'Believe' banyak peminatnya dan akan cepat laku dipasaran. 

Papa dan bieber crew sedang sibuk-sibuknya sekarang, mereka sudah siap di posisi masing-masing. Sementara aku, ryan, dan chaz malah duduk manis di sebuah sofa di backstage panggung dan sepertinya akan menghabiskan waktu kami disini. Dari sini, kami bisa melihat penampilan perdana Justin, setelah sekian lama dia tidak pernah perform diatas panggung setelah My World Tour berakhir.

Musik pun mulai menggema di seluruh arena konser, tanda Justin memulai performancenya malam ini. Irama beat lagu bercampur dengan suara justin yang indah membuat semuanya sempurna. 

Baru sekitar lima menit konser ini dimulai, aku sudah menikmati pertunjukan Justin diatas panggung. Dengan kreografi yang sangat menganggumkan, Justin dan para dancernya melakukan beberapa gerakan dengan sangat luwes di atas panggung. 

Aku menaruh pandanganku ke arah Ryan dan Chaz yang sepertinya juga menikmati konser ini. Chaz terlihat menghentakkan kakinya sesuai irama lagu dan Ryan terlihat menggoyangkan sedikit badannya, terbawa suasana. Aku tersenyum. Hari-hari belakangan ini benar-benar indah. No drama. Dan Justin bukan seperti Justin yang dulu lagi, Justin yang arrogant ketika aku pertama kali bertemu dengannya. Justin has changed, I think. Well, atau memang sebenarnya aku belum mengenal Justin lebih dekat waktu itu, jadi aku menganggapnya sebagai cowok yang super duper nyebelin. 

"Yo how was it?" Seseorang dengan nada berat dan nafas yang terengah-engah muncul. Tidak terasa, waktu berjalan dengan sangat cepat. Sepertinya baru saja aku menikmati konser justin ini, tetapi sekarang semuanya sudah berakhir. Justin menyanyikan kurang lebih tiga belas lagu. Dan harus ku akui, semua performances nya benar-benar amazing.

"You did great," Ryan adalah orang pertama yang merespon ucapan Justin barusan. I admit, Justin looks so sexy, dengan keringat yang mengucur didahinya dan rambutnya yang acak-acakan itu membuat cowok itu benar-benar hot. 

"You killed it bro!" Timpal Chaz kemudian. 
Kemudian melakukan handshake khasnya dengan justin. 

"I agree with them," Aku memutuskan untuk ambil suara, mengomentari bagaimana performance Justin malam ini. 
"Thanks guys. Its been a long time since the last time I performed," Justin tersenyum sangat manis dan diikuti dengan senyuman di wajah kami dan anggukan kepala Ryan.

"Honey, you did really great!" Pattie yang baru muncul dari pintu backstage segera memeluk anak kesayangannya itu. Justin tersenyum dan membalas pelukannya. "Thanks mom,"

Pattie tersenyum. "You must be tired, let's go to home. The crew are waiting in the car already" Pattie mengusap keringat yang ada di dahi Justin. His hair looked really sexy being pushed back. Lol sorry I had to.

Justin sepertinya terlalu lelah untuk merespon ucapan Pattie karena dia hanya mengangguk dan berjalan ke arah pintu exit, diikuti oleh aku ryan dan chaz. 

***

Aku berada di mobil menuju resort sekarang. Aku satu mobil dengan Justin, Ryan, Chaz, dan Kenny (the one who drives the car). Justin berada di kursi depan dan aku berada dikursi belakang yang diapit dengan tubuh Ryan dan Chaz. Dari tadi Chaz dan Ryan menggoda godai aku. Lol that sounds weird. But they kept flirting on me. Like "Kelsey you have a beautiful eyes" "Oh my God Kelsey you're so beautiful" and stuff like that. I don't know why they kept acting like that. They're so normal. Just like Justin, cowok yang dari tadi hanya diam dan berkutat dengan iPhonenya. Mungkin terlalu sibuk texting dengan pacarnya, jadi dia terlalu malas untuk terlibat dengan percakapan kami.

AffairTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang