Part 23: We're taking it way too far, but i don't want it to end.

1.5K 63 0
                                    

*Kelsey’s POV*

Hari ini, tanggal satu oktober 2012, tepat satu bulan.

Satu bulan sudah berlalu sejak semua perselingkuhan antara aku dan Justin ini terjadi. Terkadang masih sulit untuk dicerna bahwa aku benar-benar sedang menjalani affair dengan seorang Justin Bieber. Aku, seorang Kelsey Wijaya yang biasanya memiliki hidup yang lurus dan selalu berada di jalan yang benar, kali ini tergoyah. Kali ini Kelsey Wijaya yang selalu berada di jalan yang benar itu, berbelok.

Aku juga masih tidak habis pikir bagaimana aku bisa menyetujui tawaran Justin sebulan lalu itu. Maksudku, baru kali ini aku tau bahwa semua ini adalah hal yang salah dan aku tetap melakukannya.

Jangan kira aku tidak merasa bersalah. Perasaan bersalah itu kerap muncul setiap aku memikirkan tentang semua ini. Seakan menggerogoti tubuhku, perasaan bersalah itu membesar setiap harinya. Aku tidak percaya aku melakukan ini semua. Menjalin affair dengan Justin di belakang semua orang, mengatur waktu yang tepat untuk berduaan, dan juga membagi waktuku dengan Selena. Semuanya benar benar baru bagiku.

Dan kadang, aku berharap jika semua ini tidak pernah terjadi. Aku berharap semua ini hanya mimpi dan aku akan terbangun sebentar lagi. Aku berharap Justin tidak pernah menciumku, juga menawarkan tawarannya tentang semua ini. Terkadang semuanya begitu sulit, ketika harus berpura-pura bahwa aku dan Justin hanya sebatas teman biasa. Ketika Justin mencium perempuan yang berstatus pacarnya di depan semua krunya, ketika dia membisikan kata-kata manis di telinga perempuan itu, ketika dia memegang pinggul cewek itu seperti dia melakukannya padaku.

Ini baru satu bulan, dan aku sudah mengeluh tentang hal-hal yang membuat semua hubunganku dan Justin sulit. Sampai berapa lamakah aku akan bertahan?

Satu bulan lagi?

Aku pun tidak yakin berapa lama hubungan ini akan bertahan.

Aku tau hukum karma sedang mengikuti bayanganku. Menunggu-nunggu waktu yang tepat untuk menghantamku keras. Dan aku hanya bisa menunggu hal itu untuk menghantamku. Aku tidak bisa mengakhiri semua ini dengan Justin, setelah semua yang kami lalui bersama satu bulan ini.

We’re taking it way too far, but I don’t want it to end..

Satu bulan ini seperti roller coaster bagiku. Aku tidak hanya berbicara tentang hubunganku dan Justin disini, tetapi aku juga bicara tentang pernikahan mama. Dia akan menikah pada tanggal tujuh belas bulan ini dan Papa sudah sibuk membooking tiket pesawat tujuan New York – Indonesia. Papa dan semua bieber kru sudah sepakat bahwa kami akan menetap di New York untuk sementara karena ada beberapa urusan business yang harus di selesaikan. Kami akan menetap di New York sampai tanggal dua belas oktober lalu terbang ke Indonesia. Ya kami.

Semua bieber kru juga sudah memutuskan bahwa mereka akan ikut aku dan Papa ke Indonesia, menghadiri pernikahan Mama dan calon suami barunya.

Dan selama satu bulan ini pula, aku dan Justin semakin dekat. Justin biasanya akan menyelinap ke kamarku diam-diam dan kami akan berbincang hingga pukul satu, lalu sama-sama terlelap pada ranjangku yang nyaman.

Semuanya rutinitas malam Justin yang pergi ke kamar ku itu berawal dari twitter. Pada waktu itu aku tidak bisa tidur, padahal aku sangat lelah waktu itu. Beberapa menit berlalu, aku akhirnya iseng memutuskan untuk menulis sebuah tweet.

“I can’t sleep. I need someone to say ‘goodnight’ to me before I sleep :p”

Dan tidak lama setelah menuliskan tweet itu, aku mendengar seseorang mengetuk pintu kamarku. Aku mengerutkan kening dan mengira-ngira siapa yang ada di balik pintu.

Penasaran, aku berjalan dan memutar knob pintu. Seketika aku terkejut ketika mendapati Justin dengan celana tidur Mario bros nya berada di depanku. Dia tersenyum manis kearahku, sebelum mencondongkan tubuhnya dan berbisik pada telingaku “good night, baby” begitu katanya waktu itu. Yang sukses membuat aku tersipu malu karena ternyata Justin membaca tweets ku barusan. Jujur aku sama sekali tidak menyangka bahwa Justin akan membacanya dan diam diam ke kamarku hanya untuk mengucapkan selamat malam padaku.

AffairTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang