Wajah Justin sudah sekusut benang ketika waktu makan malam tiba. Entah perasaan apa yang dari tadi sore berkecamuk didadanya. Justin jelas, merasa bersalah pada Kelsey karena sudah mengucapkan kata-kata yang emang gak pantas diucapin. Tapi di sisi lain, Justin juga tidak terima dengan kata-kata Kelsey. Justin juga entah kenapa tidak bisa mengontrol emosinya sore tadi, ketika mereka sedang menuju ke walmart. Sejak dulu, Justin memang paling tidak bisa mengontrol emosinya sendiri kaya gitu. Kalau Justin sudah emosi, semua kata-kata yang keluar dari bibirnya itu bisa menyakiti perasaan orang-orang disekitarnya yang mengakibatkan cowok itu secara tidak langsung mendorong jauh orang-orang itu dari hidupnya. Sudah ada contohnya, Caitlin. Orang yang dulunya sangat berarti bagi Justin, akhirnya meninggalkan cowok itu ketika kata-katanya sudah sering menyakiti perasaannya. Ketika itu Caitlin dan Justin sedang terlibat dalam pertengkaran yang disebabkan oleh Justin yang tidak sengaja memergoki Caitlin sedang berpelukan dengan cowok yang Caitlin bilang adalah salah seorang temannya yang dulu sempat satu sekolah dengannya. Caitlin dengan susah payah berusaha menjelaskan kejadiannya kepada Justin, tapi cowok keras kepala itu sepertinya tidak ingin mendengar penjelasan dari Caitlin. Bibirnya tidak henti-hentinya meneriaki kata-kata yang tidak pantas kepada Caitlin. Caitlin tau benar, Justin gak bermaksud untuk berbicara hal-hal kaya gitu ketika sedang emosi. Tapi sepertinya Caitlin sudah muak, hingga akhirnya cewek itu memilih untuk memutuskan cintanya dengan cowok itu.
Menyedihkan bukan? Ketika secara tidak langsung kita mendorong jauh orang-orang yang kita sayangi dari hidup kita? Justin tau itu benar. Justin juga heran, kenapa setiap dia sedang emosi dia seperti bukan dirinya. Emosinya mengambil alih seluruh tubuhnya, dan Justin hanya membiarkan bibirnya mengucapkan kata-kata yang sedang terlintas diotaknya tanpa berpikir dua kali.
“Dinner is ready!” Teriak Pattie dari lantai satu yang sukses membuat Justin mengerang. Rasanya Justin belum siap jika dia harus berhadapan dengan cewek itu. Entah apa yang harus dia lakukan nanti ketika dia berhadapan dengan Kelsey. Dari sore tadi, setelah pulang dari walmart, Justin langsung mengurung dirinya dikamar. Seakan tau Justin butuh waktu untuk meredakan emosinya, Chaz dan Ryan memilih untuk diam dan pergi ke kamar mereka. Justin bisa mendengar suara pintu di sebelahnya ditutup. Chaz dan Ryan pasti sudah turun ke lantai satu untuk menyantap makan malam mereka.
“Bro, come downstairs” Chaz berucap sambil sesekali mengetuk pintu kamar sahabatnya itu. Justin mengerang lagi lalu beranjak dari kasurnya dengan malas. Rasanya Justin tidak ingin ikut makan malam. Bukan hanya karena dia belum siap untuk bertemu Kelsey, tapi Justin juga tidak lapar. Aneh, padahal terakhir kali perut Justin menerima makanan itu tadi siang. Tidak seperti biasanya, Justin kali ini tidak merasa lapar sama sekali.
“Whoa,” Ucap Ryan ketika Justin membuka pintu kamar miliknya. Rambut acak-acakan ditambah dengan wajah yang kusut itu membuat penampilan cowok itu berantakan. Justin benar-benar terlihat tidak karuan.
“What?” Justin berucap dengan suara serak. Mungkin jika seorang perempuan melihat penampilan dan mendengar suaranya yang serak itu, mereka akan beranggapan bahwa cowok itu sangat hot. Tapi sayangnya, yang melihat penampilan Justin sekarang bukanlah seorang perempuan melainkan dua orang laki laki yang berstatus sebagai sahabatnya.
“You looked..” Ucap Ryan terputus. Sepertinya sengaja diputus karena dia takut mood cowok di depannya itu tambah jelek. Seakan tidak ingin melanjutkan kata-katanya Ryan hanya diam dan memperhatikan penampilan Justin.
“Mess?” Tanya Justin menerka-nerka yang diikuti dengan anggukan kedua teman di depannya itu. Justin menghela nafas panjang lalu berusaha menata rambutnya dengan tangannya agar tidak terlihat begitu berantakan.
“Kids, downstairs now!” Justin, Chaz, dan Ryan akhirnya beranjak dari kamar Justin dan berjalan menuju lantai satu ketika Pattie lagi lagi menyuruh mereka untuk turun ke bawah. Justin melirik ke arah kamar Kelsey beberapa detik ketika dia melewati kamar milik perempuan itu, lalu meneruskan langkahnya menuju downstairs.
KAMU SEDANG MEMBACA
Affair
ФанфикHow it feels like if you happened to be Ryan Good's daughter? Yes, Ryan Good yang bekerja sebagai stylist dari seorang popstar yang selalu menjadi center of attention disemua penjuru dunia. And the worst, what it feels like to have to stay with Rya...