Part 8: I didn't know that Ryan Good has a pretty daughter?

1.8K 66 0
                                    

“Finally..” Ucap seorang cowok yang menggunakan sepasang sepatu supra di depanku ketika kami baru saja mengijakkan kaki kami pada salah satu Resort yang cukup terkenal di Bahamas. 

Aku menyeret kakiku untuk masuk ke dalam Resort mengikuti crew Justin yang sudah melangkahkan kaki mereka ke dalam Resort yang bertuliskan ‘Coral Sands Resort’ di depannya. I’m just tired, you know? Perjalanan menuju Bahamas ini benar-benar melelahkan. It takes like 4 hours to get here. Papa, yang dari tadi berada disampingku, mengusap rambutku pelan yang membuat aku mengadahkan kepalaku dan memandang Papa. Dia tersenyum kecil kepadaku, aku membalas senyumannya dan memperhatikan raut wajahnya, aku tidak bisa melihat wajah lelah papah, sama sekali tidak ada rasa lelah di wajahnya. Tidak heran, aku yakin Papa udah terbiasa sama perjalanan kaya gini. Tapi aku? It’s new for me. Aku biasa nya berpergian dengan pesawat kaya gini tuh kalau lagi liburan bersama Papa dan Mama. Ya, setidaknya masih bisa dihitung sudah berapa kali aku naik pesawat. Dan sekarang? Aku harus mengikuti kemana pun Justin dan crewnya pergi. Traveling around the world dan hal ini benar-benar baru bagiku.

Sepertinya Resort yang baru saja ku masuki ini memang sudah sengaja di sewa khusus untuk para ‘Bieber Crew’ saja. Karena aku sama sekali gak melihat orang-orang disini. Padahal Resort ini cukup mewah dan besar, pasti seharusnya banyak orang yang menginap disini. Aku juga heran, kenapa Justin memutuskan untuk menyewa Resort. Maksudku, disini kan banyak hotel-hotel yang terkenal, kenapa dia lebih memilih untuk menyewa Resort dari pada hotel? Entahlah. 
Tapi aku bersyukur juga sih, jujur aku juga lebih nyaman tinggal di Resort kaya gini dari pada di hotel. Soalnya dulu aku juga pernah menyewa Resort kaya gini, ketika aku bersama Papa dan Mama sedang berlibur di Bali, and yeah Resort itu way too comfort than hotel. 

“YOOOOOO BIEBS!” Teriak seorang cowok yang menggunakan kaos hitam tepat ketika aku menaruh koper milikku di dekat sofa. Dibelakang cowok yang baru saja berteriak tadi berdiri seorang cowok menggunakan kaos biru. Aku memperhatikan kedua cowok itu sambil mengerutkan kening. I had no idea who they are. Dibutuhkan beberapa menit untuk diriku berpikir siapa mereka. Oh, They must be Chaz and Ryan, right?

“CHAZ, RYAN!!!” Justin dengan cepat memeluk cowok yang baru saja meneriakkan namanya itu. Orang yang Justin panggil ‘Chaz’ itu memeluk Justin balik. Aku bisa melihat mereka sangat kangen satu sama lain. Pandangan mata ku jatuh kepada sosok baru di depan ku, Chaz. Tinggi badan Chaz kurang lebih sama seperti Justin, tetapi Chaz lebih gemuk dari Justin. Chaz memiliki pipi yang sedikit chubby, I can tell that he’d love to eat. Dia memiliki rambut yang sedikit pirang, dan yeah Chaz kinda hot though, In scale 0 - 10 I give him 6.

Kemudian Justin dan Chaz melakukan ‘handshake’ yang biasa mereka lakukan. Aku heran, kenapa sih cowok itu suka banget ngelakuin ‘handshake’? It kind of weird. I mean yeah, girls do hugs but handshake? I don’t know what so special about handshake. Setelah selesai melakukan handshake aneh itu dengan Chaz, Justin menghampiri cowok di belakang chaz, yang aku yakin bernama Ryan lalu melakukan hal yang sama kepada Ryan, memeluk Ryan singkat lalu melakukan handshake mereka. Dan disini lah aku, memperhatikan seorang Justin Bieber dan kedua sahabatnya melepas rasa kangen satu sama lain. Creepy? Not really. 

“Yo Kelsey,” Ucap seseorang di belakangku sambil menepuk bahu kananku. Tepukan di bahuku tadi berhasil membuat aku terpelonjak kaget. Kemudian aku membalikkan badanku, melihat siapa orang yang baru saja menepuk bahuku secara tiba-tiba itu. 

“Geez Fredo,” Ucapku ketika melihat sosok Fredo di depanku. Aku kira siapa.

Fredo lalu tertawa kecil melihat aku yang baru saja terpelonjak kaget dibuatnya. Lalu aku meletakkan kedua tanganku di depan dadaku, memasang wajah ‘pura-pura marah’ ku terhadapnya. Aku kira Fredo akan langsung diam dan menampilkan wajah ‘minta maaf’nya ketika dia melihat aku yang berakting marah itu. Tapi nyatanya, bukannya diam tawa Fredo malah pecah ketika aku memperlihatkan gaya ‘pura-pura marah’ ku itu.

AffairTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang