Part 25: Little Talk with an Ex.

1.3K 62 0
                                    

*No One’s POV*

They say that things happens when you least expected it, and today, Kelsey just found out that its true.

Kelsey masih menatap laki-laki didepannya dalam diam. Ia tidak bisa berbicara atau melakukan apapun. Semua fungsinya seakan berhenti bekerja karena terlalu kaget dengan pemandangan di depannya itu.

“J-Jason?” Kelsey berucap dengan susah payah, ketika akhirnya fungsi implusifnya kembali bekerja.

Jason, Jason Mccan.

The one and only her ex ever.

Senyum Jason mengembang ketika ia sadar bahwa ia tidak salah orang. Ia senang bahwa itu benar-benar Kelsey Wijaya dan ia juga senang karena perempuan itu masih mengenali dirinya. Perempuan yang sempat mengisi hatinya ketika mereka masih berumur empat belas tahun itu hanya menatap Jason, ekspresi wajahnya bena-benar tidak bisa di baca.  

Kelsey terlihat begitu terkejut dengan kehadirannya yang tiba-tiba itu. Jason tidak menyalahkannya, jujur ia juga terkejut ketika melihat Kelsey dengan rambutnya yang di urai, t-shirt dan hotpants juga sepatu converse berwarna hijau di dalam starbucks. Ia yang tadinya ingin langsung pulang setelah membeli jaket yang sudah ia idamkan sejak lama itu, seketika memiliki kemauan untuk menghampiri Kelsey dan menyapa perempuan yang berstatus sebagai mantan pacarnya itu.

Kelsey sangat terkejut, sungguh. Ia tidak pernah menyangka ia akan bertemu mantan pacarnya di sebuah mall seperti ini, setelah sekian lama tak bertemu…

Ia tidak tau harus berkata atau bertingkah seperti apa karena ia masih dalam masa terkejut.

Kelsey mengamati laki-laki di depannya tanpa berkata-kata. Jason berdiri masih dengan senyum di bibirnya, dibalut dengan kaos putih polos, celana jeans biru, dan sebuah kemeja yang digulung sampai siku juga sebuah kantong belanjaan yang sedang ia bawa.

Mikayla yang  menyaksikan sahabat dan mantannya itu malah saling menatap, akhirnya menyikut siku Kelsey dengan sikunya.

“Eh—I-uhm—hi..” Ucap Kelsey terbata-bata ketika seseorang menyikut dirinya. Ia melambaikan tangannya ke arah Jason, canggung. Jason tertawa kecil sambil menunduk, kemudian mendongakkan kepalanya lagi dan melambaikan tangannya ke arah Kelsey. “Hi Kelsey”

Kelsey tersenyum kikuk, ia benar-benar merasa canggung. Dia benar-benar berharap waktu bisa berjalan lebih cepat pada saat saat seperti ini. Situasi seperti ini benar-benar membuat Kelsey kikuk dan merasa tidak nyaman. “Uh, you wanna sit with…us?” Tanya Kelsey sambil membenarkan poninya.

Laki-laki itu kemudian mengangguk.” Sure.” Balasnya singkat lalu mengambil sebuah kursi kosong dan menaruhnya di samping Kelsey.

“Hi Mikayla” Jason menyapa perempuan disampingnya, perempuan yang dulunya pergi ke satu sekolah yang sama sebelum Jason pindah ke sekolah lain. Mikayla tersenyum balik ke arahnya. “Hi Jason”

Selesai menyapa Mikayla, Jason kembali menatapi gadis disampingnya. Sambil tersenyum, diam-diam ia mengamati perubahan yang dialami gadis itu. Gadis itu jelas berubah, rambutnya bertambah panjang dan yang paling penting, gadis itu bertambah cantik.

“So, what’s up?” Tanya Jason, mencoba memecah es kecanggungan yang berada diantara mereka.

Kelsey terdiam sejenak, lalu tersenyum ke arah Jason. “Just..chilling with my bestfriend. How about you?”

Kelsey diam-diam memperhatikan laki-laki itu. Rambut cokelatnya menjadi lebih gelap dan ia sudah menjadi sangat tinggi sekarang, dan satu hal yang pasti..laki-laki itu bertambah tampan. Dan otot otot ditangannya sudah bisa dilihat dari t-shirt yang ia pakai. Itu berarti dia sudah working out ke gym untuk waktu yang lama. Semua yang berada pada diri Jason berubah. Menjadi lebih baik maksud Kelsey.

AffairTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang