Part 6: Do What?

1.6K 70 1
                                    

“Justin, Where. Is. Kelsey?” Tanya Pattie lagi. Kali ini menekankan kata-demi-kata di setiap ucapannya.

Justin kemudian membuka matanya cepat. Dan dia bisa melihat Pattie menaruh kedua tangannya di depan dadanya. Justin belum juga menjawab. Jujur, dia bingung harus berkata apa kepada Ibunya ini. Justin pikir cewek ngeselin itu udah balik dari tadi? 

“She’s not here, yet?” Tanya Justin pelan. Terdengar nada khawatir di dalam nada bicara Justin barusan. Entah khawatir akan Kelsey, atau khawatir Pattie akan memarahinya habis-habisan ketika Pattie tau kalau Justin meninggalkan Kelsey gitu aja di stand Ice cream tadi. 

“What do you mean by saying ‘She’s not here, yet’ huh?” Pattie tampak kesal dengan anak laki-laki di depannya ini. 

“Justin….answer me.” Desak Pattie. 

“I…..” Justin memutus ucapannya sendiri. Jujur, Justin khawatir Pattie bakal marah-marah ke dia karena udah ninggalin Kelsey gitu aja di stand Ice cream itu.
Justin memejamkan matanya sebentar, lalu membuka nya lagi dan melanjutkan kata-katanya. “I left here there,” Bisik Justin pelan. 

Justin bisa melihat kedua bola mata Pattie membulat seketika. “Justin, what?” Balas Pattie dengan nada tidak percaya. Pattie memutuskan untuk bertanya begitu agar Justin mengulangi ucapannya lagi, agar Pattie tidak salah dengar.

“I left her on Bruster's,” Justin mengulangi kata-katanya dengan volume yang lebih keras dari sebelumnya. Justin bilang dia meninggalkan Kelsey di Bruster’s, stand Ice cream tempat dimana dia meninggalkan cewek itu sendirian. 

“Justin drew!” Bentak Pattie sambil bediri kali ini. pattie bukan duduk di sofa tempatnya menonton televisi tadi. Pattie sekarang berdiri di depan anaknya itu. Justin memejamkan matanya lagi. Benar dugaan Justin. Pattie marah. Dia tau kalau Ibunya sekarang marah banget sama dirinya. Kenapa? Karena Pattie selalu memanggil nama tengahnya ketika dia sedang marah atau kecewa sama anaknya itu. 

“How could you?!” Tanya Pattie kepada anak satu satunya itu. Dia marah, marah sama cowok didepannya ini. Maksud Pattie, kenapa bisa-bisanya dia meninggalkan Kelsey begitu aja? Pattie tau, Justin memang prankster, tapi ini keterlaluan bagi Pattie. Meninggalkan seseorang yang baru aja beberapa hari berada di Atlanta sendirian? That’s ridiculous. 

“I’m--” 

“Why you left her?!”Baru saja Justin ingin berkata sesuatu kepada Pattie, tetapi Ibunya sudah memotong kata-katanya. Sepertinya Ibunya itu tampak belum puas kalau belum mengoceh panjang lebar kepada Justin.

“I kno--“ 

“What if she’s lost, Justin?! I mean she’s new here!” Bentak Pattie ketika Justin ingin melanjutkan kata-katanya. Jelas Pattie khawatir, Kelsey baru aja pindah dari NewYork ke Atlanta, dan Pattie yakin, Kelsey belum tau apa-apa tentang Atlanta. Tadinya, maksud Pattie menyuruh Justin untuk membawa Kelsey pergi bersama nya itu agar Justin bisa menjelaskan kepada Kelsey beberapa hal tentang Atlanta, agar Kelsey bisa tau sedikit tentang Atlanta. Tapi sepertinya rencananya tidak berjalan dengan baik. Buktinya, anaknya malah meninggalkan perempuan itu sendirian di stand ice cream yang baru pertama kali Kelsey datangi. 

“I’m sorry alright!!!” Bentak Justin spontan lalu berdiri dari sofa. Justin menaikkan beberapa oktaf tangga dalam nada bicaranya kali ini. Justin muak ketika Ibunya memotong ucapannya dua kali. Justin menatap Pattie yang diam seketika, ketika Justin menaikkan suaranya kepada Pattie. Pattie tidak percaya kenapa bisa-bisa nya anaknya sendiri membentak Pattie kaya tadi. Pattie pikir Justin sudah benar-benar keterlaluan. Out of line. Well, Pattie sekarang percaya kenapa orang-orang di Twitter (mostly beliebers) says that Justin has changed. Because it’s true. He has changed. He’s not the old Justin. Something has changed him and the worse part is, it’s not in the good way.

“Mom, look I’m sorry I--“ Ucap Justin dengan cepat. Tiba-tiba Justin merasa bersalah sudah membentak ibunya kaya tadi. Justin sadar tadi itu buruk. Dia gak pantes buat ngebentak Ibunya kaya tadi. Tapi it’s just blurted out. Like, Justin has no control about it. 

“Enough Justin,” Kali ini Pattie berbicara pelan. Pattie memutuskan untuk mengalah. Tbh, she was disappointed by Justin, really. He has changed.

“Just go find her,” Tambah Pattie lagi kali ini menjatuhkan dirinya di sofa dan mencoba mengedarkan pandangannya ke arah Televisi. 

“Fine, I wi--” Ucapan Justin terputus ketika seseorang dari pintu berjalan masuk ke dalam rumahnya. Baru saja Justin ingin mencari cewek ngeselin itu, tapi tanpa diduga, dia udah muncul duluan di depan pintu.

“I’m home,” Ucapku setelah meletakkan kedua sepatuku di teras rumah Justin. Akhirnya aku sampai juga dirumah Justin. Aku bisa melihat mata Justin dan Pattie yang menatapku dengan tatapan shocked dan lega sekaligus. 

Setelah Justin dan Selena meninggalkanku, seperti yang kalian tau, aku balik ke arah stand ice cream yang ternyata pemiliknya bernama Renee itu . Lalu kami sempat bertukar beberapa cerita untuk menghabiskan waktu. Tidak jarang, ketika ada seorang pelanggan yang datang untuk membeli Ice cream, aku membantu Renee menyiapkan pesanan pelanggan. I’m having so much fun at Bruster’s. Renee baik sekali terhadapku. Sesekali kami tertawa karena guyonan-guyonan kami yang lucu. Aku bercerita banyak hal kepadanya. Tentang aku berdarah campuran, aku pernah tinggal di Indonesia, dan stuff like that. Lalu tentang bagaimana aku bisa pulang kerumah? Well, aku juga bingung awalnya. Bagaimana bisa aku pulang kerumah dengan uang $8? Call my dad? Well the problem is, my phone is dead. I forgot to charge it last night. Untunglah, ketika jam dinding pada stand ice cream Renee itu sudah menunjukkan pukul 5.30, dan tepat ketika anak Renee menjemputnya untuk pulang kerumah, Renee akhirnya memutuskan untuk memberikan tumpangan kepadaku sampai rumah. She’s nice, isn’t she? Untung saja anak Renee itu dengan senang hati mengantarku sampai rumah. Thank you, Renee and Renee’s son.

“Kelsey? Are you okay?” Baru saja aku melangkahkan kakiku ke dalam rumah Justin, tiba-tiba Pattie langsung beranjak dari sofanya dan melangkahkan kakinya ke arahku. Dia juga bertanya gimana keadaan aku. Sedangkan Justin? Aku bisa melihat cowok itu hanya menatap ku dalam diam. Ekspresi wajahnya susah dibaca. Jadi aku tidak tahu apa yang ada di pikiran Justin sekarang.

“I’m fine Pattie, no need to worry” Ucapku lalu tersenyum ke arahnya. Pattie lalu membalas senyumku dan memelukku erat. I hugged her back, tight. Aku memejamkan kedua mataku, merasakan sensasi yang sudah lama sudah tidak aku rasakan. Sensasi yang sama ketika Mama memelukku dulu.

“How can you expect me not to be worry? You just arrived here, yesterday. You’re new” Masih memelukku, Pattie menjawab ucapanku. Pattie mengusap rambutku pelan, lalu melepas pelukannya. Aku hanya membalas ucapan Pattie dengan senyum tipis di bibirku. 

“How did you come back to here?” Tanya Pattie.

“Renee, the owner of Bruste’s gimme a ride,” Ucapku menjawab pertanyaan Pattie. 

“Oh, but why she didn’t drop you here earlier?” Tanya Pattie lagi. Pattie heran, Aku bilang kan aku diantar oleh Renee sampai rumah, Pattie bingung kenapa Renee bukannya mengantarkanku kerumah lebih awal? Kenapa harus menunggu sampai jam segini?

“We need to wait for his son, because he’s the one who drove the car” Aku menerangkan bahwa kami harus menunggu anak Renee, karena yang mengemudi itu anaknya, bukan Renee.

“Okay,” Ucap Pattie sambil mengangguk.

“I need to take a shower, Pattie. I feels stink” Ucapku sambil tertawa kecil diikuti dengan anggukan Pattie yang juga tertawa. Kemudian aku melangkahkan kakiku ke arah tangga dan mulai berjalan ke arah kamarku. Baru saja aku menginjakkan kaki ku pada anak tangga ke tiga, aku berbalik ke arah Pattie dan bertanya “Oh ya, where’s my dad?” 

“He’s with Usher. He’ll come home when dinner is ready,” 

“Oh, okay” 

***

Aku membaringkan tubuhku pada tempat tidur milikku. Lalu memejamkan mataku sebentar. Mengingat-ingat kejadian yang sudah terjadi seharian ini. Dari aku yang tidak sengaja mendengar percakapan Justin dan Selena yang sedang menjadikan aku topik pembicaraan mereka, Justin memaksaku untuk ikut dengannya dan Selena ke salah satu stand Ice cream, mereka yang tiba-tiba meninggalkan aku sendirian di Bruster’s, aku yang akhirnya menghabiskan waktuku bersama Renee, membantu Renee melayani pelanggan, sampai Renee dan anaknya mengantarkan aku sampai rumah. Benar-benar tidak pernah terbayangkan di dalam pikiranku, Justin dan Selena bisa-bisanya meninggalkan aku gitu aja sih? Just wait for my revenge, beaver.

“Silly” suara seseorang tiba-tiba mengangetkanku dari lamunanku. Wait what……

Aku membuka mataku lalu dengan cepat duduk di tempat tidur ku. Aku bisa melihat cowok itu dengan santai memasukkan kedua tangannya ke dalam kantung celananya lalu bersandar pada pintu kamarku.
Aku membulatkan mataku. Uh, cowok ini gak pernah belajar sopan santun atau gimana sih? Tapi dia membuka pintukku tanpa izin. Tanpa mengetuk pintu kamar ku dahulu. 

“Why you always do that?!” Tanyaku sebal. 

“Do what?” Tanya Justin balik. 

“You always entered my room without knocked on my door!” I replied and rolled my eyes. He’s annoying as fuck. Yeah. Dia udah dua kali masuk ke kamarku tanpa mengetuk pintu. Pertama, ketika aku sedang asik bbm-an dengan Gita, tiba-tiba dia masuk dan membaca our conversation. Dan sekarang, dengan tiba-tiba dia muncul di depan kamarku ddan memanggilku ‘silly’? Well, it’s looked like I have a new nickname from him.

“So what? This is my fucking home! I can do what I want!” Wow, seems like someone’s mad here. Aku melipat kedua tanganku di depan dadaku. Aku gak habis fikir sama Justin. Yayaya, aku tau this is his fucking home, but please can he show me some respect?

“I know this is your fucking home, beaver. But atleast, can you please just show some respect? Shit, you’re annoying!” Kenapa sih cowok itu sekali aja, gausah buat aku marah? Maybe we were born to hate each other.

“I won’t. You’re not worth it. You don’t deserved some respect,” He says that I don’t deserved some respect? Like, legit?

“Whatever. Just get out from my room.” Ucapku. Slightly annoyed. 

“With pleasure.”

***

AffairTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang