Part 41: He's Back

1.4K 62 0
                                    

Seketika senyuman di bibir Justin menghilang. Digantikan dengan rahang yang mengatup keras-keras karena sosok yang sedang berdiri di depannya. Justin Bieber harus mengerjapkan matanya untuk memastikan bahwa sosok yang sedang berdiri tegap di hadapannya itu adalah Jason Mccan. Laki-laki yang berstatus sebagai mantan pacar Kelsey namun beberapa bulan belakangan dikabarkan sedang dekat dengan perempuan yang rumahnya sedang Justin kunjungi itu.

Dengan tatapan dingin yang tajam dan menyelidik, seolah Justin adalah seekor tikus kecil yang dalam sekejap dapat ia makan hidup-hidup, laki-laki itu bertanya. “What are you doing here” Nada suaranya dingin dan menohok. Justin tidak bisa mendengar tanda tanya pada kalimat laki-laki itu barusan, namun lebih terdengar seperti kalimat perintah. Seakan Jason Mccan memerintahkannya untuk menjawab pertanyaannya lalu menyuruhnya untuk pergi jauh-jauh dari rumah Kelsey.

Justin memasukkan kedua tangannya yang sudah terkepal kuat ke dalam saku celana. Rasanya ia ingin memukul wajah sok yang seolah-olah berkata bahwa Kelsey adalah miliknya dan Justin tidak pantas untuk menginjakkan kakinya disini. “I want to meet her.” Sahut Justin dengan nada setenang mungkin.

Alis Jason Mccan terangkat tinggi. Kentara sekali ia tidak suka dengan gagasan itu. “But she doesn’t want to.” Ujarnya sangat yakin membuat Justin memutar mata dan mendesah pelan dalam hatinya.

Tahu dari mana bahwa Kelsey tidak ingin menemuinya?

Yang benar saja.

Tangan Justin yang berada di sakunya terkepal erat-erat, ia bisa merasakan buku-buku jarinya mulai memutih. Ia mengambil napas panjang, mencoba mengatur emosinya yang ingin meledak hanya karena melihat wajah Jason yang senga lalu menggeleng. “I need to meet her.” Katanya mantap.

Justin memiringkan kepalanya dan memindahkan pandangannya ke arah belakang Jason Mccan. Matanya menerobos masuk ke dalam rumah perempuan itu sementara ia berharap dapat menemukan Kelsey Wijaya karena ia tak ingin lama-lama berurusan lagi dengan Jason.

Seperti tidak terima, Jason ikut memiringkan kepalanya dan menatap kedua bola mata Justin yang sedang liar mencari sosok perempuan itu. “I think you should leave.” Katanya sambil mengangkat bahu.

“No.” Geram Justin pada lelaki di depannya. “I want to meet her. And if I say so, then I will meet her,” Balasnya kesal sementara ia melangkahkan kakinya berjalan lebih dekat ke arah pintu. Laki-laki itu hendak masuk ke dalam, namun sosok sialan di depannya menghalanginya.

Jason membawa tangannya ke depan dan mendorong dada Justin keras, membuatnya terpental. “Back off dude. She’s mine.” Balasnya dengan rahang terkatup rapat dan tatapan mata yang menyalak.

“Really?” Justin tertawa hambar. “But last time I checked, you’re just an ex to her. Right?” Tanyanya dengan nada sarkasme di lengkapi dengan seringai palsu di bibirnya.

Jason Mccan sejenak terdiam. Laki-laki itu terhenyak dan menatap Justin dengan tatapan nelangsa namun ada kemarahan di dalam sana. Seringai palsu yang ada di bibirnya itu melebar. “You’re nothing but just an ex. Don’t—“

Ucapan Justin seketika terpotong ketika kepalan tinju Jason bergerak dan menghantam rahangnya dengan begitu keras, membuat dirinya tersungkur ke belakang—tidak sampai terjatuh—dan kepalanya refleks langsung terjatuh ke kiri.

AffairTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang