Part 18: No one knows how i feel right now

1.5K 65 0
                                    

*No One's POV* 

Memang banyak orang yang berkata bahwa kita tidak selalu mendapatkan apa yang kita inginkan. 
Justin kira pernyataan itu tidak berlaku untuknya, tetapi sepertinya pikiran itu salah ketika dia melangkahkan kakinya keluar dari ruangan Scooter. Ketika dia mengetahui bahwa namanya sama sekali tidak tercantum pada salah satu nominasi pada Grammys. 

Entah perasaan apa yang berkecamuk di dadanya sejak tadi, terlalu sulit untuk di jelaskan. Yang jelas itu bukan perasaan yang menyejukan hati. Melainkan perasaan yang membuat Justin ingin menumpahkan semua emosinya kepada sesuatu. Perasaan yang membuat Justin ingin berteriak dengan keras pada tempat tinggi. Perasaan yang membuat Justin ingin menghancurkan semua barang yang ada di sekitarnya.
Benar-benar menganggu.

Justin mengacak rambutnya asal, lalu menutup wajahnya dengan kedua tangannya. Hanya hal itu yang dia lakukan sejak tadi. Entah sudah berapa menit waktu yang ia habiskan hanya untuk berpikir pada sebuah gazebo yang berada di lantai paling atas itu. 

Gazebo yang memiliki ruang cukup luas ini berada pada lantai paling atas, dengan pemandangan yang terbuka, Justin bisa langsung melihat langit yang sudah gelap berada di sekitarnya. Justin harap ia bisa menenangkan pikirannya di tempat ini. Tetapi sejak tadi ia berada disini, perasaan itu tak kunjung hilang juga.
Justin lagi-lagi hanya diam dan berpikir. Keheningan malam menemani laki-laki yang terduduk pada sebuah gazebo itu. 
Ia benar-benar kecewa terhadap dirinya.
Ia merasa telah membuat semua fans dan beliebersnya kecewa. 
Justin tau bahwa fans juga beliebersnya sangat menggantungkan harapan mereka terhadap Justin. 
Justin tau bagaimana perasaan dan pikiran mereka. Dan Justin seakan merasa bersalah terhadap mereka karena dirinya sama sekali tidak masuk dalam nominasi.
Kecewa dan rasa bersalah seakan tidak cukup menggambarkan perasaannya sekarang. Ia juga marah terhadap Scooter, yang seenaknya berbicara bahwa Justin bertingkah berlebihan. Scooter tidak tau bagaimana rasanya jadi Justin, sih. Dia tidak tau bagaimana rasanya menjadi remaja yang di idolakan oleh jutaan perempuan di dunia. Dia tidak tau bagaimana rasanya menjadi center-of-attention atau pusat perhatian dunia. Dia tidak tau bagaimana rasanya ketika dia melakukan sesuatu dan semua orang selalu memberi tanggapan terhadap apa yang ia lakukan. Scooter tidak tau itu. Bahkan Fredo, Selena, dan Pattie sekalipun. Semua tidak tau bagaimana rasanya menjadi seorang Justin Bieber. The famous teen heart throb Justin Bieber. 

"Damn it!" Justin menggerutu, lagi-lagi mengacak rambutnya dan menaruhnya lagi pada wajahnya. Justin sendiri tidak tau mengapa semua situasi ini bisa mempengaruhi dirinya terlalu jauh. Tetapi Justin dari dulu memang menginginkan awards dari ajang bergengsi ini. Dan ketika namanya sama sekali tidak berada di nominasi, semua mimpinya seakan hilang seketika. 

Justin masih berkesinambung dengan pikirannya sampa ketika suara seseorang mengganggunya. "Hello?" Ucap seseorang dengan suara samar. Justin mengerutkan kening, siapa yang berani-beraninya ke tempat persembunyian Justin? 
Maksud Justin, semua crew bahkan Ibunya tau jika saat-saat seperti ini Justin ingin mempunyai waktu untuk berpikir dan mencerna semuanya. Dan semua orang pada bieber crew sudah tau dimana tempat-tempat ketika Justin ingin memiliki waktu sendiri; Studio dan Gazebo.

"So you guys are dating now?" Suara perempuan itu terdengar lagi. Karena gelapnya langit malam, susah bagi Justin untuk melihat dimana sosok perempuan itu berada.
Terdengar suara langkah kaki yang semakin lama semakin jelas, menandakan perempuan itu sedang berjalan mendekat ke arah Justin.

"Ah I'm so happy for you!" Ujar perempuan itu lagi dengan antusias setelah mendengar balasan dari ujung telepon. Sosok perempuan itu semakin mendekat, dan sekarang perempuan itu berada di depan Justin. 

Kelsey.

Perempuan yang sempat ia cium tempo hari itu. Perempuan yang membuat kepalanya nyaris pecah ketika mereka pertama kali bertemu.
Perempuan yang membuat ia nyaman ketika dia berada di dekatnya. Perempuan yang memenuhi pikirannya setelah ciuman itu terjadi. 
Jika boleh jujur, ia menyukai ciuman itu. Tetapi tidak mungkin dia mengakui itu terang-terangan. Secara dia memiliki seorang kekasih yang sangat ia cintai itu. Entah kenapa perasaannya terhadap Kelsey juga mulai berubah. Justin juga tidak tau alasannya. 

AffairTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang