1. Kehidupan Kathrine

12.5K 360 5
                                    

♕♕♕

Pagi yang cerah.

Selimut hangat ku menjadi teman Setia di kala matahari mulai menguning di ufuk timur.

Embun masih bertetesan dari daun pepohonan yang terlihat jelas di luar jendela. Aku sengaja terjaga sepanjang malam dengan jendela yang tidak ditutup dengan tirai, aku menyukai pemandangan pagi.

Di pertengahan Bulan januari, Paris masih membeku tertutupi salju, musim dingin yang aku suka.

Tapi aku lebih suka musim semi.

Aku berusaha mengerjapkan mataku berkali-kali, sembari mengumpulkan nyawa yang masih tersebar dan belum sepenuhnya menyatu dalam tubuhku.

Posisiku saat ini adalah berbaring menghadap jendela besar kamarku sambil memeluk guling berbentuk wortel dengan erat. Rambutku masih berhamburan dan nafasku masih belum teratur sempurna.

Sempat terlintas di fikiranku mengenai apa saja yang aku lakukan malam tadi, sebelum aku tidur.

Makan malam bersama mommy, daddy dan emily lalu berkumpul di ruang keluarga sambil menceritakan apa saja yang sudah kita alami sepanjang hari hingga Emily mengeluh mengantuk dan akhirnya kami pun bubar dan tidur di kamar masing-masing.

"Bangun pemalas! Sarapan sudah siap!"

Ugh, itu suara gaduh emily! Aku membencinya, sangat.

Tapi cintaku padanya jauh lebih besar.

Dia adikku.

***

Namaku Kathrine Albern. Terdengar familiar?

Yeah it's right! Aku adalah anak dari salah satu pengusaha ternama di Paris, Aaron Albern.

Mommy ku dulu seorang florist, namun untuk beberapa tahun ini minat nya berpindah haluan, sekarang dia suka mendesain dan telah mendirikan salah satu toko pakaian dan aksesoris dengan brand nya sendiri.

KATH, entahlah mengapa mommy mengambil namaku menjadi brand dari tokonya.

Daddy, punya banyak perusahaan dalam berbagai bidang, yang paling maju adalah bisnis properti dan hotelnya.

Aku tergiur dengan berbagai desain yang mommy buat namun darah bisnis ku tak dapat di bohongi. Daddy sering mengajakku berdiskusi dan darahku berdesir lebih hebat ketika aku mengemukakan ide-ide gila ku dalam berbisnis.

Aku mendapatkan target yang harus ku capai tepat saat usia ku 17 tahun.

Sekarang usiaku sudah menginjak 23 tahun, dan aku sudah lulus dari kuliah bisnisku.

Daddy memintaku untuk melakukan kegiatan internship di kantornya, namun aku menolaknya.

"Aku bisa melakukannya sendiri dad!"

"Tapi lebih mudah jika kau melakukannya di kantor ku honey, aku tidak akan membantumu, kau bisa melakukannya sendiri"

Aku menggelengkan kepala.

"Kau selalu seperti itu, kau mengatakan hal itu lalu diam-diam membantuku. Terimakasih dad atas tawarannya, tapi kali ini aku benar-benar ingin melakukannya sendiri"

KATH ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang