"Lah itu Abang Lo"
Gue mengangguk memperhatikan kedua laki laki yang kini berjalan layaknya catwalk, dan membuat seluruh kum hawa menjerit histeris atas ciptaan Tuhan yang terlampau sempurna ini.
Gue nggak tau mereka terpukau sama Minhyun atau terpukau karena Chanhee sang pewaris Daily Park yang memang tampan dan selalu muncul di surat kabar.
Tapi, gue pikir dua duanya.
Gue terdiam di balik meja pesanan, beserta ketiga teman gue yang wajah tercengangnya memang nggak banget untuk dilihat.
Chanhee dan Minhyun sampai. Kakak gue yang tampan itu melambai ke arah gue dan teman teman. Karena pada dasarnya ketiga teman gue itu memang kenal sama Chanhee.
Sedangkan Minhyun tersenyum kikuk, lantaran pandangan para gadis yang mengarah padanya.
"Annyeonghaseyo, mau pesan apa?" Tanya gue dengan sopan.
"Gue pesen apa ya?, wih namanya kok unik unik" Salut Chanhee.
Coffe Shop Happy memang berbeda dari yang lainnya. Karena konsep gue kata sifat bahagia, makanya di menu yang gue sediain khusus Coffe nama namanya itu kata sifat yang baik baik.
Seperti better yang gue kasih penjelasan dengan americano. Lalu adorable yang berarti Caramel Macchiato, kemudian Wonderful yang berarti Cappucino pokoknya ya kayak gitu deh. Biar menarik.
"Mworaguyo?" (Kau bilang apa tadi?)
Minhyun nampak nya memang kebingungan karena Chanhee yang seenak jidat berbicara dengan bahasa Indonesia, dan Minhyun nggak mengerti.
"Hehe aniyo tadi aku berbicara Bahasa Indonesia"
"Minhyun-Ssi mau pesan apa?" Kini Anin mulai bersuara.
Inay yang berada disebelah nya nampak memberikan tatapan tatapan aneh. Seperti 'stop! awas aja Lo bikin malu' kira kira seperti itu.
"Aku pesan, Hilarious"
Gue mengangguk, Hilarious yang Minhyun maksud itu hot chocolate. Gue memberikan isyarat agar para pekerja part time membuatnya, kemudian gue beralih pada Chanhee.
"Lo mau apaan?"
"Sopan dikit kek sama Abang"
Gue hanya tersenyum tipis, niatnya sih gue mau melayangkan tatapan sinis gitu, tapi langsung sadar lingkungan soalnya banyak netizen.
"Samain aja deh"
"Ne, Ghamsahamnida! Silahkan menunggu dengan nyaman" Febri mempersilahkan kedua laki laki tersebut untuk duduk.
Happy kini menjadi kian ramai, akibat para fans yang mengerubungi Minhyun di depan pintu ataupun yang ikutan menjadi pelanggan. Gue sedikit tertegun, popularitas WannaSee memang bukan main main, pantas saja Daniel terlihat panik ketika para fans mengejarnya kemarin kemarin.
"Itu yang namanya Minhyun? Ganteng banget anjir! Kulitnya kayak porselen" Salut Inay. Lantaran dia baru tahu menahu bagaimana rupa Shin Minhyun.
"Makanya suka Kpop dong!" Sahut Febri.
"Lah malah promosi mbaknya"
"Gue kesana dulu bentar ya, tolong jagain" Potong gue ke mereka.
Gue berjalan menuju meja di mana Minhyun dan Chanhee duduk. Sedikit risih sih, soalnya para pelanggan yang di dalam maupun di luar mengeluarkan ponselnya dan memfoto kami terus menerus.
KAMU SEDANG MEMBACA
Falsedad
FanfictionDalam bahasa Spanyol Falsedad berarti sebuah kepalsuan. sama seperti diri gue yang penuh dengan kepalsuan di depan banyak orang. Berpura pura tersenyum. Berpura pura baik. Berpura pura ramah. Apapun itu, tapi semua hanyalah semata mata bentuk pert...