Game Over

27 2 0
                                    




Mobil itu berhenti dpinggir jalan, gue menghela nafas ketika melihat sebuah nama yang tertera di layar. Tanpa pikir panjang gue buru-buru mengangkat telefon dari Febri. Ia pasti khawatir.

"Sena, Lo nggak apa apa? Gila, gue baca berita hari ini isinya Lo semua, bahkan berita Lo diserang fansnya WannaSee dan foto foto Lo di depan gedung YMC"

Kekuatan media saat ini sangat besar. Dan gue mengutuk itu. Gue menghela nafas pasrah.

"Gue, kayaknya, bakalan abis Ri"

"Apanya yang abis?! Sekarang Lo dimana? Ahelah gue nggak bisa keluar dari kantor, Anin udah dari kemarin ke Indonesia di temenin Inay, Lo dimana sekarang? Sama Chanhee nggak?" Suara Febri yang panik membuat gue terkekeh pelan.

"Gue nggak separah seperti yang Lo pikirkan, tapi jelas gue memang nggak baik baik aja, gue lagi dijalan mau ke apart, nggak sama Chanhee"

"Gue usahain nanti ke apart Lo, kerjaan gue numpuk, lembur, ngurusin visa-visa yang bermasalah, Lo tetap di sana jangan kemana mana, jangan aneh aneh!"

"Iya"

Panggilan berhenti. Gue menatap layar ponsel gue yang menggelap. Baterai gue habis.

Gue menghela nafas, kemudian mengendarai mobil kembali ke apartement. Tubuh gue udah nggak karuan, rambut gue acak acakan dan lengket bersamaan. Belum bau amis yang menyengat dalam mobil.

Di tengah lampu merah. Gue menemukan poster innisfree yang menampilkan WannaSee dan wajah gue yang dalam keadaan di robek di halte bus, seperti di lepas paksa dari papan iklan di halte tersebut.

Setelah lampu kembali hijau, gue menjalankan mobil kembali.

Menatap jalanan yang ramai. Serta langit yang mulai berwarna oranye. Hari ini berjalan begitu cepat.

Karir gue patut dipertanyakan setelah ini. Seperti apakah kedepannya nanti?

___


Gue sampai di apartement jam 5 sore. Menaruh asal ponsel di atas tempat tidur. Menaruh Coat kotor dan bau amis di keranjang baju kotor. Kemudian gue memasuki kamar mandi, membersihkan tubuh. Setidaknya, gue nggak boleh terlihat menyedihkan setelah ini.

Sekitar satu jam gue selesai dengan urusan kebersihan. Setelah mengenakan baju dengan benar, gue menatap dapur dengan keadaan gelap lampu mati.

Gue hidup sebagai manusia. Gue perlu makan untuk tenaga dan nutrisi.

Tapi semuanya hambar.

Gue menghela nafas. Dan berjalan menuju laptop.

Memantau berita apa lagi yang dibuat oleh media sialan masa kini.

Fans WannaSee berkumpul di depan gedung YMCent.

Park Sena diamuk fans di depan gedung YMC ent.

Fans menghancurkan Album, Poster, dan Lightstick WANNASEE karena skandal Daniel dan Sena.

Bukan hanya pantai, ternyata Daniel dan Sena pernah terlihat bersama di rumah sakit pasca penembakan.

Gue mengklik berita amukan fans di depan gedung. Menampilkan wajah gue yang menyedihkan dengan dipenuhi telur dan rambut yang berantakan.

(+) Bukankah dia terlihat munafik? Dasar jalang.

(+) Dulu dia di elu-elu kan orang banyak karena karyanya, lihatlah betapa menyedihkannya dia.

(+) Perempuan gila, mengapa dia justru balik marah setelah kejadian ini.

Falsedad  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang