SenjaBersamamu [3]

15.9K 903 2
                                    

Devano Arkana Hendrawan,siapa yang tak tahu pria ini. Seorang pengusaha muda ternama di Indonesia yang terkenal dengan sifatnya yang serius jika mengenai pekerjaan juga kecerdikannya dalam berbisnis,terkenal karena ketampanannya dan terkenal dikeluarganya dengan satu-satunya pria yang usil. Pria tampan berdarah Indonesia-France ini baru menyelesaikan kuliahnya dua tahun yang lalu dan langsung bergelut melanjutkan perusahaan ayahnya sampai maju seperti sekarang. Hendrawan Company ini hampir bangkrut sebelum Devano ikut serta didalamnya namun sekarang perusahaan ini menduduki peringkat pertama perusahaan terbesar semenjak Devano memimpinnya,penghasilannya setiap bulan sudah hampir miliaran bahkan triliunan rupiah. Kini perusahaan ini sepenuhnya milik Devano karena ayahnya memang tak akan sempat mengurus perusahaan yang berada di Indonesia karena dia bersama dengan ibunya Devano berada di Paris karena mereka menetap disana dan hanya sesekali datang ke Indonesia.

Di usianya yang baru menginjak 25 tahun ini dia masih terlihat sangat tampan dan berwibawa. Tak heran banyak wanita yang tertarik kepadanya terlebih Devano bisa dibilang seorang trilionaire.

namun Devano tak pernah memanfaatkan wanita-wanita yang mendekatinya atau bermain-main dengan cinta atau wanita. Dia tipe pria yang tak terlalu memikirkan wanita,bukan berarti dia penyuka sesama jenis namun dia rasa dia tak mempedulikannya karena memang belum ada yang benar-benar menarik hatinya.Boleh jadi trauma karena masa lalunya.

Namun berbeda dengan sekarang,dalam satu hari hatinya bisa ditaklukan oleh seorang gadis yang dengan tak sengaja bertemu saat senja datang. Gadis itu Aluna Ayunia Mayangsari. Gadis yang sering menyebutnya pria menyebalkan dan tak tahu malu. Namun dengan begitu Devano semakin terpesona dengan Aluna.Kebanyakan gadis yang dekat dengan dirinya dengan mudah menyerahkan hatinya dengan langsung bertekuk lutut Kepada Devano,banyak gadis yang hanya memanfaatkan kekayaan Devano saja namun Aluna sepertinya berbeda dari wanita lain.Jika kebanyakan gadis memuji Devano tapi Aluna tidak sama sekali memuji justru menghina Devano dengan kata pria tak tahu malu.

Sejak pertemuannya dengan Aluna tadi di halte Devanopun terus mengikuti Aluna dan hanya ditinggal untuk salat saja. Hingga akhirnya ketika dia ingin pulang kejadian tak pantas datang kepada Aluna beruntunglah kalau tidak ada Devano mungkin Aluna tidak akan suci lagi.

Setelah Aluna pergi bersama Hasan,Devanopun ikut meninggalkan kossan itu.

"Ke rumah"ucap Devano memerintah kepada sopirnya.Sopir itupun mengangguk.

Devano menyandarkan kepalanya disandaran joknya lalu memejamkan matanya.Mengapa gadis itu menguasai pikiranku. Ya Allah ini tidak baik ku mohon jangan buat aku melakukan sesuatu yang terlarang.Batinnya.

Devano sudah sampai dirumah megah miliknya yang  bisa dibilang mansion.Devano mengucap salam dan dijawab oleh para pelayan disini saja. Devano menaiki tangga dengan cepat menuju lantai tiga.Devano sudah berada diambang pintu kamar adiknya,Shana.Shana ternyata sedang bervideo call entah dengan siapa.Tapi suara lembut yang keluar dari ponsel milik Shana ini menarik perhatian Devano karena merasa suara itu sering dia dengar hari ini.

"Kau tahu aku hampir saja ternodai. Meskipun dia tidak melakukan apapun tapi aku merasa sudah ternodai karena ada pria yang menyentuhku selain keluargaku.Beruntunglah ada pria yang menolongku"

Shana terkekeh.Sedari tadi teman bicaranya ini terus saja bercerita dan membuat Shana tercengang dengan ceritanya yang pasti Shana cemas namum tidak untuk sekarang.

"Jangan-jangan pria itu adalah pangeranmu dimasa mendatang"

"Entahlah kalau masalah itu aku tak tahu karena itu sudah Allah tentukan. Tapi ku harap dia bukanlah pangeranku. Kau tahu dia itu memang tampan tapi dia menyebalkan dan aku paling tidak suka dengan gaya percaya dirinya yang selangit"

Devano dengan tergesa menghampiri Shana dan menutup kamera depan ponsel Shana sehingga diseberang sana tidak akan ada gambar. Devano tersenyum melihat siapa yang sedang meluapkan kekesalannya tadi kepada Shana. Itu ternyata Aluna.

"Tha,ih kok gelap"

"Ada jin yang nutupin,Mayang"

Devano dengan cepat menghindar dari kamera itu dan tangannya tak lagi menutupinya. "Awas,kau!"Ucap Devano,Devanopun keluar kamar.

Shana tertawa melihat tingkah kakaknya ini.Setelah beberapa menit Shana sudah mengakhiri video callnya diapun keluar kamar berniat menuju kamar Devano.

Shana mengetuk pintu kamar Devano"Masuk!"ucap Devano dengan tegas.Shanapun masuk dan langsung duduk disamping Devano.

"Kak Arkan marah?"ucap Shana yang menatap Devano.

Devano terkekeh lalu mengusap surai rambut Shana"Aku tak marah. Oh ya siapa gadis tadi?"

Shana mengerutkan keningnya "Mayang".

Devano merasa heran. Bukankah dia Aluna tapi kenapa Shana memanggilnya Mayang. Dia menatap layar ponselnya yang baru saja mendapat pesan. Seketika Devano mengerti mengapa adiknya ini memanggil Aluna dengan nama Mayang.Aluna Ayunia Mayangsari.Nama yang Indah.gumamnya dalam hati.

"Kak Arka ih"ucap Shana yang merasa didiami Devano.

Devano berdeham "Sudah kamu istirahat gih"

"Lah kok istirahat sih,kak"

"Besok bangun pagi pukul lima kita ke apartemen sahabat kamu itu. Jangan ngebantah dan jangan bicara sekarang ke Al-err Mayang maksudnya"ucap Devano

Shana mengerutkan keningnya "Mau apa,kak?"

"Jangan banyak bertanya besok juga kamu tau"

Shana mengangguk lalu mencium pipi Devano "Selamat malam"

Devano tersenyum lalu mengangguk. Shanapun keluar kamar dan Devanopun terlelap.

Senja Bersamamu | √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang