SenjaBersamamu [16]

11.4K 634 0
                                    

Setelah beberapa menit Aluna berkutat didapur sendiri Vinapun datang menghampiri Aluna dan berniat membantu namun Aluna mencegahnya dan menyuruh Vina untuk duduk saja.

Terdengar suara bel apartemen berbunyi "Biar aku saja yang membukanya,Al"

"Oh baiklah. Terima kasih,vin"

Ternyata yang datang adalah Shana,Vina dan Shanapun masuk kearea dapur. "Assalamu'alaikum,May"

Aluna tersenyum dan memeluk Aluna namun sebelumnya mematikan kompornya terlebih dahulu karena memang dia sudah selesai memasak. "Wa'alaikumsalam"

Shana membalas pelukannya "Aaaaa aku merindukanmu,Mayang..... Kau kemana saja?"

Aluna terkekeh "Padahal dua hari yang lalu kita sudah bertemu. Emm tapi kau juga yang sibuk bukan aku"

Shana melepaskan pelukannya "Iya sekarang aku sedang banyak sekali tugas,belum lagi minggu depan aku PPL"

"Ya sudah menjadi keharusanmu sebagai seorang mahasiswi"

"Iya sih. Eh emm kak Arkan mana,May?"

"Dikamar"

Shana mengangguk lalu duduk disamping Vina dan mengobrol ria. Aluna tersenyum lalu menyajikan semua masakannya kedalam piring dan menyimpannya diatas meja makan tak lupa dengan peralatan makan lainnya. "Tha,kau susul Vano gih"

"Kau saja ya,May... Maaf aku sedang malas sekali berjalan aku tadi jatuh dimotor"

"Apa kau jatuh? Bagaimana bisa. Ehh kau naik motor sejak kapan" ucap Aluna.

Shana terkekeh "tadi hari pertamaku naik motor kembali ehh diperjalanan pulang malah jatuh"

"Tapi tak ada luka parah kan?"

Shana tersenyum lalu menggelengkan kepalanya"Hanya luka kecil,eh maksudku lecet tapi perih"

Aluna mengangguk "Vano tahu?"

Shana menggelengkan kepalanya "Belum memberitahunya"

Aluna kembali mengangguk lalu melenggang pergi menuju kamar yang dipakai Devano. Aluna mengetuk pintunya dan tak lupa mengucap salam "Vano ihhh buka"

Devano yang tengah merebahkan tubuhnyapun bangkit "Sebentar,Aluna"

Devano membuka pintunya lalu menatap kelain arah dan begitupun Aluna.  "Kau sedang apa didalam lama sekali?"

Devano terkekeh "Aku hanya rebahan,badanku serasa lelah sekali"

Aluna tertegun. Berarti dia sudah mengganggu istirahat orang lain. "Maaf"gumamnya lirih.

Devano terkesiap mendengar kata maaf dari bibir Aluna "Hey... Mengapa kau meminta maaf ,sudahlah jangan dipikirkan"

"Baiklah, kalau begitu sekarang kau makan dulu dan setelahnya kau pulang. Untuk masalah kau ingin bicara padaku itu bisa besok sebelum bekerja atau setelahnya"ucap Aluna panjang lebar

"Baiklah,terima kasih sudah memperhatikanku,Aluna"

Aluna menunduk malu "Aku hanya merasa bersalah bukan perhatian"

"Sama saja"Devano hendak melenggang pergi namun suara Aluna yang memanggilnya dengan lirih membuatnya urung.

"Vano,kau tahu Anastha jatuh dari motornya"

Devano membulatkan matanya "Benarkah? Kapan?"

"Tadi ketika pulang dari kampusnya"

"Aku tak tahu,apa Shana sudah datang"

Aluna mengangguk. Tanpa basa basi Devano pergi begitu saja namun Aluna tak terlalu menghiraukannya karena dia paham Devano tengah mencemaskan Shana.

Senja Bersamamu | √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang