SenjaBersamamu [22]

11.4K 592 11
                                    

Aluna kini tengah berkutat dengan pekerjaan,meskipun terlalu banyak pikiran namun dia masih tetap fokus jika bekerja.

Terdengar seseorang mengetuk pintu ruangan Aluna. Aluna mendongak "Masuk"ucapnya. Pintupun terbuka dan terlihat sekretaris Devano diambang pintu yang masuk kedalam ruangan Aluna.

"Selamat pagi"

"Selamat pagi"

"Maaf,nona Aluna. Anda ditunggu diruangan meeting hari ini ada rapat tahunan,semua pimpinan cabang Hendrawan Company yang di Indonesia sudah datang"

Aluna membulatkan matanya "Astaghfirullah. Saya lupa. Maaf-maaf. Mari"

"Tapi laporan tentang perusahaan selama satu tahun ini bagaimana?"

"Itu sudah ku kerjakan,aku hanya lupa waktunya kapan".ucap Aluna yang memasukkan laptop serta beberapa berkas kedalam tas laptopnya.

Aluna dan sekretaris Devano berjalan menuju ruang meeting. Sekretaris itu membuka pintu yang terbuat dari kaca dan Alunapun masuk. Dia berdeham lalu tersenyum,kebanyakan dari mereka adalah pria dan ah Aluna tidak menyukai keramaian seperti ini dan memang diruangan ini wanitanya hanya dia dan sekretarisnya Devano saja. "Assalamu'alaikum,selamat pagi. Maaf saya telat"

Devano yang duduk dikursi ditengah,tepatnya dikursi khusus untuk pemilik utama semua perusahaan dan cabang Hendrawan Company. Dia menatap sekilas kearah Aluna yang tampak tak nyaman. "Wa'alaikumsalam,selamat pagi"ucap semua serempak.

Aluna menganggukkan kepalanya melihat Devano yang memberinya kode agar duduk didekatnya.

Meetingpun Devano mulai,satu jam kemudian ada salah satu manager cabang Hendrawan Company yang ingin mengetahui apa saja yang terjadi selama satu tahun ini di perusahaan inti Hendrawan Company ini.

Aluna meneguk salivanya,ini benar-benar diluar dugaan. Dia belum bersiap berpresentasi sekarang juga memang ini kali pertamanya dia presentasi untuk pekerjaan. Devano tersenyum melihat Aluna yang tengah gugup ditempatnya.

"Maaf,nona. Bisa dimulai sekarang?"

Aluna menoleh lalu tersenyum canggung "Tentu" Aluna bangkit dan menuju layar infocus dibelakang Devano,Devano pindah kekursi Aluna agar semua bisa melihat dan menyaksikan. Aluna mulai berbicara menjelaskan perkembangan serta kerja sama apa saja dan hal apa saja yang sudah dikerjakan diperusahaan milik Devano ini. "Cukup sekian,terima kasih atas perhatiannya. Assalamu'alaikum"ucap Aluna. Semua bertepuk tangan dan Alunapun kembali duduk dan Devano kembali kekursinya.

Dua jam berlalu meeting sudah selesai,ada yang kembali kekantornya ada juga yang masih berbincang-bincang ria dengan Devano. "Oh iya,ini GM barumu,Arkan?"ucap Geo teman Devano sendiri.

Devano tersenyum dan menatap Aluna sekilas,dia terkekeh karena Aluna mulai semakin terlihat tak nyaman "Ya. Dia juga calon istriku"

"Woahh hebat sekali,kapan kau menikah?"

"Dua minggu yang akan datang,InshaAllah"ucap Devano dengan santai.

Aluna sontak mendongak kearah Devano,seolah tak percaya dengan keputusan Devano yang dibilang cukup mendadak ini.

"Selamat,lalu kau akan mengundangku?"

Devano terkekeh "Pasti,emm kau bisa kembali kekantor? Aku ada urusan sebentar lagi ada meet dengan investor"

"Oh baiklah kau mengusirku"

"Lebih tepatnya seperti itu"ucap Devano.

"Baiklah aku pergi,Bye!"

"Assalamu'alaikum"ucap Devano tajam.

"Ya wa'alaikumsalam"

Kini diruangan itu hanya ada Devano dan Aluna saja,Aluna hendak berdiri namun Devano menginterupsikan agar Aluna tetap diam ditempatnya "Ada apa,Vano? Aku harus bekerja"

Senja Bersamamu | √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang