"Assalamu'alaikum"ucap Shana. "May,kau baik-baik saja kan?"tambahnya.
Aluna dan Devano mendongak lalu Aluna tersenyum "Wa'alaikumsalam"ucap mereka "Aku baik-baik saja"tambah Aluna.
Shana mengangguk lalu menyerahkan beberapa obat yang harus Aluna minum kepada Devano. "Terima kasih,de"
"Iya,kak"
Devano membuka obat itu satu persatu lalu menyerahkannya kepada Aluna,Aluna memang tak susah untuk meminum obat. "Biar aku bantu"ucap Devano yang diangguki oleh Aluna.
"Tha,kau tak masuk kuliah?"ucap Aluna.
Shana tersenyum "Tidak ada kelas, dan minggu depan aku ppl,May"
Aluna mengangguk mengerti "Oke semangat"
Shana terkekeh "Terima kasih,kakak ipar"
Aluna dan Devano tertawa dan Shanapun hanya tersenyum.
"Kak Arkan,aku izin keluar ya?"
Devano menatap Shana lekat"Untuk apa?"
"Bertemu teman, Naila sudah menungguku. Sebentar"Shana membuka ponselnya dan menunjukkan percakapannya kepada Devano dan Devanopun membacanya dan mengangguk.
"Baiklah,jangan pulang terlalu siang,de. Hati-hati"
Shana tersenyum dan mengangguk. Shana mencium punggung tangan Devano dan mencium pipinya lalu mencium pipi Aluna. "Assalamu'alaikum"
"Wa'alaikumsalam"
Devano menatap Aluna lekat dan Aluna tak nyaman. Aluna mengerutkan keningnya lalu mengangguk kebelekang "Apa?"
"Apa kau mengenal Naila itu siapa?"
Aluna diam sejenak lalu dia tersenyum "Ya aku mengenalnya,dia juga temanku"
"Jangan menutupi"
Aluna menghela napas lalu menyambar ponselnya dan membuka aplikasi whatsapp dan mencari kontak bernama Naila lalu menunjukan profilnya kepada Devano "Masih meragukanku,Vano?"
Devano tersenyum lalu memeluk bahu Aluna "Iya maaf,sayang"
Aluna mengangguk malas. "Oh iya,Vano" Aluna melepaskan pelukan Devano lalu duduk menghadap Devano.
Devano menaikkan kedua alisnya seolah bertanya "Apa" .
Aluna tersenyum namun tak mengatakan apapun. Devano terkekeh "Akan ku belikan tapi nanti ya,sayang" ucap Devano.
Aluna berbinar bahagia "Benarkah?"
Devano mengangguk dan sontak saja Aluna memeluk Devano "Terima kasih"Aluna mencium pipi Devano dan kembali duduk menghadap Devano.
Devano tersenyum "Iya,sayang"
****
Pukul dua lebih Devano dan Aluna tengah terlelap tidur siang entah sejak kapan mereka tertidur. Namun Devano terbangunkan oleh ponselnya yang berdering,dengan cepat dia mengambil ponselnya dan melihat siapa yang menelepon dan mengganggu tidurnya. Ternyata yang meneleponnya adalah Ainun. Devano menghela napas lalu menggeser layar ponselnya untuk menerima teleponnya.
"Arkan... hhhhh... Arkan tolong!!"
Devano mengerutkan dahinya "Ada apa,Ainun?"
"Tolong aku,aku dikejar seseorang"
"Hah? Mengapa bisa?"

KAMU SEDANG MEMBACA
Senja Bersamamu | √
SpiritüelHR #1 in Spiritual -Ambil yang baiknya dan buang yang buruknya- ---- "Aku tidak pernah tahu alasanmu memilihku untuk menemanimu,menjadi kekasihmu. Entah karena cinta atau hal lainnya. Yang ku tahu adalah kini kau adalah suamiku,imamku,pria shalih ya...