Aluna memasuki kamarnya dan melihat ponselnya tergeletak diatas kasurnya dengan keadaan menyala. Ya,Aluna memang lupa tak membawa ponsel.
Aluna menyimpan tasnya lalu meraih ponselnya.
Vano memanggil..
Aluna menghela napas lalu menggeser layar ponselnya untuk menerima telepon dari Devano.
"Assalamu'alaikum,Aluna"
"Wa'alaikumsalam"
"Aku rindu,Aluna"
"Simpan saja kata-kata manismu itu. Aku muak benar-benar muak padamu. Aku lelah,Assalamu'alaikum"
Aluna mematikan sambungan teleponnya secara sepihak. Dia membanting ponselnya keatas kasurnya lalu memasuki kamar mandinya dan membersihkan tubuhnya. Terdengar suara adzan ashar berkumandang Alunapun melaksanakan salatnya.
Setelah salat Aluna memejamkan matanya lalu air matanya mengalir begitu saja.Ya Allah hamba ragu.batinnya.
Aluna membuka mukenanya lalu melipatnya setelahnya dia membaringkan tubuhnya diatas kasur lalu terlelap
****
Keesokan harinya Aluna sudah siap dan menggunakan gamis berwarna hijau tosca dan juga khimar yang senada. Mungkin akan banyak yang heran mengapa seorang GM berpenampilam syar'i bukannya penampilan yang terbuka namun sopan,jawaban Aluna adalah karena apapun jabatannya dia tak akan pernah ingin melepaskan pakaian syar'inya demi sebuah pekerjaan,jika saja pekerjaan itu sangat-sangat tidak terima Aluna berpenampilan seperti itu Aluna akan lebih baik tidak mengambil pekerjaan itu.
Aluna memakan nasi goreng yang beberapa menit lalu dia buat. Tiba-tiba saja dia mengingat makan malamnya bersama Devano dan nasi gorengnya memang buatan Devano. Dia rindu.
Aluna berhenti makan dan memejamkan matanya. Vano,mengapa kau jahat?.Batinnya.
Dia memijat pelipisnya yang berdenyut sakit,sejak semalam selalu seperti ini.
Vano:
Maaf membuatmu menangis kemarin dan juga mungkin sekarang.Tiba-tiba sebuah pesan dari Devano masuk kedalam ponselnya. Diapun membaca isin pesannya "Mengapa dia tahu? Amy. Ya Allah" Aluna memasukkan ponselnya kedalam tasnya lalu kembali menyantap sarapannya.
Pukul delapan Aluna sudah sampai di Hendrawan Company,diapun tak sadar akan sesuatu. Hendrawan Company adalah perusahaan milik Devano.
"Selamat pagi,Aluna. Assalamu'alaikum"ucap sang receptionis berpapan nama Nahda.
Aluna tersenyum manis lalu mengangguk "wa'alaikumsalam. Selamat pagi kembali"
"Selamat bergabung dengan Hendrawan Company."
Aluna tersenyum."Emm apakah Vina sudah datang?"
"Sudah,mari saya antar keurnagannya" Alunapun berjalan mengikuti Nahda.Dia gugup,ini pertama kalinya dia bekerja. Oh ya masalah pekerjaan keluarganya sudah tahu bahkan mendukung Aluna. Kini Aluna berjalan bersama Vina menuju lift "kuperkenalkan kau kepada pegawai dilantai kedua paling atas saja ya,kalau semua kau akan kelelahan. Mengingat perusahaan ini sangat banyak lantainya"ucap Vina disertai kekehannya.
Aluna terkekeh pelan "Iya terserah dirimu saja,Vin"
Vina menekan tombol angka 20 dan lift mulai naik. "Oh iya ruanganmu pun ada diruangan sembilan belas jadi kita ke ruangan sang CEO arogan saja dulu ya"
KAMU SEDANG MEMBACA
Senja Bersamamu | √
ДуховныеHR #1 in Spiritual -Ambil yang baiknya dan buang yang buruknya- ---- "Aku tidak pernah tahu alasanmu memilihku untuk menemanimu,menjadi kekasihmu. Entah karena cinta atau hal lainnya. Yang ku tahu adalah kini kau adalah suamiku,imamku,pria shalih ya...