Empat hari sangat cepat berlalu. Hari ini adalah hari diadakan sidang skripsi Aluna. Dan Devano dia benar-benar tak pernah lagi menghubungi Aluna dan Alunapun sama halnya dengan Devano.
Aluna tengah berada diluar ruangan sidang dikampusnya ditemani oleh Shana. "May,bismillah. Kau pasti lulus"
Aluna tersenyum lalu mengangguk. Vano,aku rindu. Aku butuh dirimu.
Ponsel Aluna berdering dan dengan cepat Aluna membuka ponselnya. Dia tersenyum membaca isi pesannya.
Vano:
Assalamu'alaikum,Aluna. Semangat untuk sidangnya,semoga kau lulus.Aluna:
Wa'alaikumsalam,Vano. Aamiin terima kasih.Vano:
Akhirnya kau mau juga membalas pesanku. Kau tak lagi marah padaku?Aluna:
Siapa yang bilang aku sudah tak marah lagi padamu?Vano:
Ah terserahlah yang terpenting aku sangat merindukanmu,Aluna. Kau juga rindu padaku bukan.Aluna:
Percaya diri sekaliVano:
Jujur saja kau rindu padaku bukan begitu,Aluna?Aluna:
Iya,Vano. Aku rindu padamuAluna:
Tapi aku berdusta hahaVano:
Beraninya kau mempermainkan perasaankuAluna:
Kau yang memulai.Vano:
Lah kok aku? But I don't care. Intinya aku sangat sangat merindukanmu,Aluna.Aluna:
Whatever.Aluna memasukkan ponselnya namun sebelumnya dia mensilent ponselnya agar tak berbunyi saat sidang nanti. Kini giliran Aluna yang mengikuti sidang. "Bismillah. Do'akan,Tha"
"Iya pasti. Semangat!"
Aluna mengangguk lalu masuk kedalam ruangan itu. Satu jam telah berlalu Alunapun keluar dari ruangan dengan wajah yang dibuat sedih,diluar ruangan sudah ada Shana dan Hasan yang menunggunya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Senja Bersamamu | √
EspiritualHR #1 in Spiritual -Ambil yang baiknya dan buang yang buruknya- ---- "Aku tidak pernah tahu alasanmu memilihku untuk menemanimu,menjadi kekasihmu. Entah karena cinta atau hal lainnya. Yang ku tahu adalah kini kau adalah suamiku,imamku,pria shalih ya...