Pukul lima sore Aluna dan Alexa dan juga Shana tengah memasak bersama dengan para pelayan yang membantu mereka.
Ponsel Aluna yang berada didalam kantung gamisnya berdering dan diapun mencuci tangannya lalu mengangkat teleponnya. Itu adalah telepon dari uminya.
"Assalamu'alaikum,umi"
"Wa'alaikumsalam,sayang. Kamu apa kabar? Umi dan Abi rindu"
Aluna berkaca-kaca. "Aluna juga rindu kalian,umi. Umi apa kabar? Abi juga apa kabar?"
"Umi dan Abi Alhamdulillah sehat,sayang. Kamu kapan kerumah?"
"InshaAllah akhir pekan,umi kalau Vano tidak sibuk"
"Umi tunggu ya,Aluna sayang"
"Iya,umi nanti Aluna kabari lagi"
"Baiklah,Assalamu'alaikum"
"Wa'alaikumsalam,umi sayang"
"Kau merindukan keluargamu,sayang?"
Aluna membulatkan matanya saat menyadari Devano sudah berada dihadapannya dan sejak tadi memperhatikannya "Astaghfirullah,Vano kapan kau datang?"
Devano tersenyum "Beberapa menit yang lalu,jika kau rindu kita kesana saja besok"
"Besok?"
"Iya,sayang. Setelah pulang dari kantor. Kita makan malam disana"
Aluna tersenyum bahagia dan memeluk Devano,sebenarnya semua pasang mata memperhatikan mereka terutama Alexa dan Shana yang cekikikan. "Terima kasih"
"Kau sedang masak? Kau masih perlu istirahat"
Aluna melepaskan pelukannya lalu mendongak menatap Devano "Aku sudah membaik,Vano jangan khawatir ya. Kau mandi dulu gih bersiap ke mesjid"
Devano tersenyum dan mengusap puncak kepala Aluna yang tertutup khimar "Iya,sayang. Hai de,lex"
Alexa dan Shana tersenyum lalu Devanopun melenggang pergi kekamarnya. "Aluna..."ucap Alexa.
Aluna menghampirinya lalu bertanya ada apa. "What is Umi?"ucap Alexa
Aluna tersenyum "Umi adalah Ibu,umi berasal dari bahasa Arab"
Alexa mengangguk mengerti "So,what is name for Father?"
Aluna dan Shana terkekeh "Abi"
Alexa kembali mengangguk lalu merekapun kembali berkutat dengan masakan-masakan mereka.
Adzan maghrib berkumandang dan Devano serta Maxime sudah pergi kemesjid dan Aluna,Shana dan Alexa kini sedang bersiap untuk salat didalam mushola. Meskipun baru beberapa hari memasuki agama Islam namun Alexa sudah pandai salat meskipun untuk surat-surat pendek hanya baru hapal yang berjumlah lima sampai tujuh ayat saja,Aluna tetap memakluminya. Karena berubah tidak akan langsung seratus persen bisa dilakukan,semua ada tahap dan proses berjalannya.
Aluna kini menjadi imam adik-adik iparnya,mereka salat dengan khusyu. Setelah salat mereka berdzikir dan Aluna serta Shana memilih membaca Al-Qur'an setelahnya mengajari Alexa untuk membaca Al-Qur'an.
"Alhamdulillah sudah lumayan,Lex. Terus pelajari dan jangan menyerah ya"ucap Aluna.
Alexa tersenyum dan merekapun mengakhiri bacaan mereka dan melepas mukena mereka dan melipatnya lalu menyimpannya dilemari khusus alat salat dimushola rumah Devano. Lalu mereka kembali memakai khimar mereka lalu turun ke ruang makan. Devano dan Maxime ternyata sudah berada disana.
"Assalamu'alaikum"ucap mereka.
Devano dan Maxime mendongak lalu tersenyum."Wa'alaikumsalam"
Aluna mencium punggung tangan Devano lalu duduk disampingnya. Aluna mengambilkan makanan kedalam piring untuk Devano lalu mengambil untuknya diikuti yang lainnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Senja Bersamamu | √
EspiritualHR #1 in Spiritual -Ambil yang baiknya dan buang yang buruknya- ---- "Aku tidak pernah tahu alasanmu memilihku untuk menemanimu,menjadi kekasihmu. Entah karena cinta atau hal lainnya. Yang ku tahu adalah kini kau adalah suamiku,imamku,pria shalih ya...