2

39.4K 1.7K 13
                                    

"Gue dimana?lo siapa?!"
Adel kaget dia berada di UKS cuma berdua dengan laki laki yang tidak dia kenali sama sekali. Cuma berdua woi cuma berdua!

"Jangan alay napa sih?gue gak bakal makan lo kok" ucap laki laki itu jengkel.

"Kita cuma berdua ya disini,awas lo macem macem!" Adel benar benar jijik membayangkan laki laki itu menunggu dia sampai sadar.

"Heh gue yang bawa lo kesini!gue disuruh nungguin lo sampe sadar. Lo udah sadar kan?gue tinggal ya bye". Laki laki itu pergi meninggalkan Adel sendirian di UKS. Tapi tak lama kemudian dia kembali dengan Pak John.

"Adelina?sudah sehat?" tanya Pak John. Adelina hanya mengangguk pelan. Sebenarnya dia masih sedikit pusing.

"Kalau masih pusing,biar Alvaro yang antar kamu pulang ya. Bapak sudah ijin ke wali kelasmu" kata Pak John.

"Iya pak,terima kasih" Adel membalasnya dengan senyuman mengembang. Jujur, Adel malas sekali sekolah hari ini. Apalagi sekarang ada Matematika, benar benar neraka.

"Loh pak?saya yang antar dia?" Laki laki yang tadi dipanggil 'Alvaro' oleh Pak John itu protes.

"Iya,kan kamu yang nungguin Adel. Kamu sibuk?" tanya Pak John.

"Enggak pak. Ya udah biar saya yang antar dia" Alvaro menoleh ke Adel. Adel berusaha menghindari tatapan tajam Alvaro.

"Bagus,bapak tinggal dulu ya. Alvaro,kamu antar Adelina sampai rumahnya dengan selamat. Jangan kamu turunin di tengah jalan". Adel terkekeh pelan mendengar perkataan Pak John.

"Iyalah pak,anak orang masa saya turunin di tengah jalan?habis pingsan pula. Mending saya turunin di kolong jembatan sekalian pak" kata Alvaro sambil tertawa.

"Ih apaan sih lo?" Adel menatap Alvaro kesal. Alvaro tetap tertawa. Kalau dia gak ganteng, udah dari tadi Adel lempar pakai sepatu.

"Haduh,sakit perut gue. Jadi pulang gak?" Alvaro mendekati kasur Adel. Adel mengangguk dan bangun dari tidurnya. Dia memakai sepatunya dan berjalan keluar dengan langkah gontai.

"Ga niat banget jalan,mau gue gendong?" tanya Alvaro. Adel menggeleng keras. Tadi pas pingsan udah digendong, sekarang digendong lagi. Maunya apa sih ni orang?

"Btw lo kelas 12?" tanya Adel saat sampai di tempat parkir. Alvaro mengangguk dan menyalakan mobilnya. Lumayan tajir ni orang.

"Lo mau sampai kapan diem disitu?mau naik gak?" Alvaro membuka kaca mobil. Adel terkekeh dan masuk ke dalam mobil. Alvaro menancap gas dan mobil pun mulai jalan meninggalkan parkiran sekolah.

Hening.

"Kalo lo kelas 12,kenal Niko gak?" Adel berusaha memecah keheningan.

"Kenal,Niko satu geng sama gue" kata Alvaro tanpa menoleh ke Adel.

"Geng Thunder?".

"Iya. Gue ketuanya".

"Ohh".

"Emang kenapa nanyain Niko?naksir ya sama dia?".

"HAHAHAHHA" Adel tertawa keras saat mendengar kalimat terakhir Alvaro. Alvaro mengangkat satu alisnya. Pasti dia bingung.

"MASA IYA GUE SUKA SAMA ABANG GUE SENDIRI?BEGO".

"Oh,lo adiknya Niko?" Wajah Alvaro yg tadi datar seketika menjadi baik. Adel hanya mengangguk.

"Gue baru tau. Pantesan aja sifatnya beda 11-12 sama Niko".

"Emang sifat abang gue gimana?" tanya Adel sambil mengganti lagu di tip. "Nakal,alay. Alaynya sama kayak lo. Kl bisa gue umpamain, alay lo sama Niko sama 12-12" kata Alvaro sambil tetap fokus menyetir. "ALAY?" Adel menatap Alvaro sinis. Tapi Alvaro bersikap biasa saja karena dia sedang menyetir sehingga dia tidak bisa melihat tatapan sinis Adel.

"HEH!" Adel mencubit pinggang Alvaro kesal. Alvaro meringis kesakitan. Bodo amat sakit.

"Apa sih?bisa diem gak?!" Alvaro mengusap pinggangnya. Pasti merah. Adel tadi nyubitnya keras banget. Cubitan maut.

"Lo sih ngeselin!untung ganteng!" Adel menyenderkan kepalanya di kursi mobil. Alvaro langsung tersenyum miring.

"Ganteng?".

Dalam sekejap Adel tersadar kalau dia keceplosan. Haduh mulut bego.
Adel menutup wajahnya malu. Bagaimana bisa dia keceplosan bilang Alvaro ganteng? Tapi emang ganteng sih ehh!

"Gak usah malu gitu. Gue emang ganteng. Lo harus mengakui keajaiban itu" ucap Alvaro bangga. Adel menutup mulutnya. Pengen muntah ngedengernya.

"JIJIK WOI JIJIK". Alvaro terkekeh mendengar teriakan Adel. Adel cemberut.

"Lo itu dari tadi cemberut terus,minta dicium?" tanya Alvaro.

"Kepedean banget ni orang!gue sumpel tu mulut baru tau rasa!".

"SIAPA YANG MAU DICIUM?Kepedean!" Adel menatap jalan raya di depannya. Alvaro hanya mengangkat bahu. Mobil Alvaro sudah terparkir di halaman rumah Adel.

"Mama lo gimana?" tanya Alvaro. Takutnya mama Adel marah kalau Alvaro mengajaknya pulang. Apalagi Adel gak bilang kalau dia pulang.

"Mama gak di rumah. Btw makasi udah mau anterin. Mau mampir dulu?".
"Enggak,gue mau balik ke sekolah. Lo kira gue gak balik apa?".
"Rajin banget lo!udah lah gak usah balik. Ini udah jam 11. Nanggung banget kalau balik,cuma sejam doang belajarnya" cerocos Adel. Alvaro mengangkat alisnya.
"Kayaknya lo pengen gue biar gak pulang ya?mau apa?mau gue temenin sampe lo tidur?" tanya Alvaro.
Adel cemberut. Alvaro,most wanted di sekolahnya nganterin dia pulang terus mau nemenin Adel sampai dia tidur dan cuma berdua doang di rumah? GA BISA!

"Huh. Ya udah deh lo balik aja sana!" Adel mendorong Alvaro ke mobilnya.

"Iya iya santai dong!ga usah dorong dorong. Gue bisa sendiri" Alvaro masuk ke dalam mobil dan membuka kaca mobil.

"Gue balik ya,gws del".

SHIT.

Adel hanya tersenyum tipis dan mengucapkan terimakasih. Setelah Alvaro pulang,Adel masuk ke dalam rumah.

Sepi. Pembantu gak ada. Pulang kampung. Mama gak ada. Kerja nemenin papa ke kantor. Niko gak ada. Masih di sekolah. Adel ada. Sendirian.

"Huh harusnya tadi gue gak suruh Alvaro pulang!! Biar gue gak sendiri gini di rumah". Adel menyesal mengusir Alvaro tadi. Kalian tau seberapa sepinya rumah Adel? Kayak bangunan gak dihuni selama beberapa tahun.

Adel berjalan gontai ke kamarnya. Sampai kamar dia merebahkan diri di kasur empuknya dan membuka hpnya. Gak ada notifikasi masuk.

Tiba tiba...

Line!

Alvaro: Del,gue balik ya ke rumah lo. Sekolah gerbangnya di tutup gilaaa

Seketika mata Adel membesar. Dia gak salah baca kan? Adel meloncat gembira. Akhirnya dia gak sendirian lagi di rumah. Sebenernya nanggung sih,lagi sejam Niko juga pulang. Tapi ya udah sih bodo amat, sejam itu lumayan lama buat Adel. Adel mengganti bajunya dan mencuci wajahnya. Kemudian dia menunggu di ruang tamu.


HALO BAKAL SERING UP KALAU ADA WAKTU. Stay tuned aja. Follow aku ya makasi👌🏻

Adelina [✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang