Sekarang jam pulang sekolah. Seperti biasa semua murid berhamburan keluar kelas. Tapi hari ini tidak dengan Adel. Hari ini Adel ada kerja kelompok mendadak dan tugasnya harus di kumpul besok.
"Gue udah kabarin Niko,katanya gapapa. Btw kerpoknya mau dimana?" tanya Adel kepada Beni,teman sekelompoknya. Beni menatap manik mata Adel selama beberapa detik. Manis.
"Woi ben!ditanyain sama Adel" Ratna memukul punggung Beni. Beni akhirnya tersadar dari lamunannya.
"Tadi lo bilang apa del?".
☠️☠️☠️
Alvaro POV
Gue udah nungguin Adel di pos satpam dari jam 12. Tapi sekarang udah jam 1, Adel gak muncul muncul juga. Gue telpon gak diangkat, line gak dibales. Kalo gue tinggal,ternyata dia belum pulang gimana?
"Al!" panggil seseorang dari belakang. Gue menoleh dan melihat sosok perempuan yang udah gak asing lagi bagi gue. Jessy.
"Apa?" tanya gue dengan nada dingin. Males banget ngeladenin ni cewek tolol. Jessy cemberut. Kalo ini Adel,udah dari tadi gue cium.
"Ihh al,kok lo jutek gini sih ke gue?!kenapa sih?gue salah apaaaa" teriak Jessy di telinga gue. Tau gak?rasanya telinga gue kayak kemasukan lebah. Ngggggggg gitu.
"Jangan teriak di kuping gue. Suara lo menceng banget gila". Jessy tersenyum dan memeluk gue secara tiba tiba. Mau ni cewek apa sih?
"Akhirnya lo mau juga ngomong sama gue. Btw kenapa lo masih di sekolah?nungguin siapa?pasti gue yaa" ucap Jessy kepedean. Jujur,kalau Jessy bukan cewek udah dari tadi gue pukulin habis habisan.
"Bukan urusan lo,mending lo pulang. Gue mau ke toilet. Bye". Gue pergi meninggalkan Jessy sendirian. Jessy kembali menggerutu dan akhirnya dia pergi juga.
Author POV
Adel keluar dari perpustakaan. Dia sudah selesai kerja kelompok. Semua teman temannya sudah pulang. Hanya dia yang tersisa.
Adel langsung pergi ke gerbang sekolah. Bermaksud menunggu jemputan disana. Tiba tiba ada yang menepuk pundaknya.
"Alvaro?".
"Lo kemana aja?gue tungguin dari tadi!" Alvaro melipat tangannya di depan dada. Adel terkekeh pelan. "Sorry,jadi dari tadi lo nungguin gue?" tanya Adel memastikan. Alvaro memutar bola matanya malas. "Ya iyalah bego. Masa dari tadi gue nungguin kang amin?gue nungguin lo dari jam 12 disini". Adel merasa bersalah kepada Alvaro. Bagaimana pun juga ini juga salah Adel. Dia lupa memberi kabar ke Alvaro bahwa dia ada kerja kelompok jadi pulangnya terlambat.
"Sorryyy banget al. Gue lupa ngabarin lo tadi. Sorry,tadi hp gue juga di silent" Adel menduduk. Dia benar benar merasa gak enak karena membiarkan Alvaro menunggu sampai jam 1.
"Ya udahlah gapapa. Yuk pulang,rugi gue nungguin kalo misalnya lo gak ikut sama gue". Alvaro menarik tangan Adel menuju mobilnya dan mobil Alvaro pergi meninggalkan sekolah.
"Al?rumah gue kan belok kiri. Ngapain kita belok kanan?lo mau bawa gue kemana?"tanya Adel bertubi tubi. Alvaro tidak menjawab. Perasaan Adel mulai gak enak. Apalagi Adel gak kenal jalan dimana dia berada sekarang.
"Al jawab!" Adel memukul punggung Alvaro. Alvaro yang tadinya fokus menyetir, seketika menoleh beberapa detik ke Adel. "Kita mau kemana al?jawab" Adel mengulangi pertanyaannya lagi. "Kita makan dulu. Udah?" jawab Alvaro dingin. "Udah,hehehe" Adel terkekeh pelan. "Gue ga bakal macem macem. Lo adik Niko,adik sahabat gue sendiri" ucap Alvaro sambil memencet klakson mobil. "Iya,gue tau lo gak bakal macem macem" Adel mulai menyenderkan kepalanya di kursi mobil. Perlahan lahan dia memejamkan matanya dan dia tertidur.
👾👾👾
"Del,bangun udah sampe rumah lo" Alvaro mengguncang guncangkan tubuh Adel. Adel emang susah kalau di bangunin,kecuali ada sesuatu yang exited.
"Apa gue gendong aja ya?" gumam Alvaro pelan. Dia tidak tega membangunkan Adel yang tertidur lelap. Kalau cari Niko,masa iya Alvaro asal masuk aja. Alvaro mengangkat tubuh Adel perlahan lahan sampai sofa ruang tamu. Ini kedua kalinya Alvaro mengangkat Adel. Adel kurus,jadinya Alvaro kuat mengangkatnya.
"Heh!lo apain adik gue?!" teriak Niko tiba tiba. Niko mengangkat kepala Adel ke pangkuannya. Alvaro memutar bola matanya malas,mulai lagi drama Niko. "Al,lo apain Adel?lo racunin?!" teriak Niko. Alvaro duduk di sofa dan menarik nafas.
"Dia lagi tidur goblok".
Niko terkekeh pelan dan mengangkat Adel ke ke kamarnya. Lalu dia kembali duduk di sofa.
"Lo yang anter adik gue pulang?lo nungguin dia sampe selesai kerpok?" tanya Niko. Alvaro hanya mengangguk. "Gila,tadi lo ajak kemana adik gue?sekarang udah jam 3" cerocos Niko lagi. "Gue cuma ajak dia mampir makan.Tapi tadi dia gak makan. Gue udah berusaha bangunin dianya gak bangun bangun. Ya udah gue aja yang makan. Tapi tadi gue udah bungkusin dia makanan tuh" kata Alvaro panjang lebar sambil menatap kresek hitam di meja ruang tamu. Niko mengangguk paham. Setelah mengobrol selama beberapa menit dengan Niko,Alvaro memutuskan untuk pulang.
Setelah Alvaro pulang,Niko masuk ke dalam kamar Adel dan kembali tidur di samping Adel. Sampai pagi seperti kemarin.
👀👀👀
Keesokan harinya di sekolah, Adel telat datang ke sekolah. Niko telat bangun,begitu juga dengan Adel. Akhirnya Adel terpaksa harus menunggu di luar gerbang bersama Niko. Niko mencari jalan agar bisa masuk ke dalam sekolah.
"Del,lewat kantin aja yuk!" ajak Niko dengan gaya kekanak-kanakannya. Adel menaikkan satu alisnya. "Emang bisa?" tanya Adel bingung. Setaunya,jalan rahasia kantin udah ditutup sama sekolah. Karena banyak yang bolos lewat jalan itu.
"Bisa.Gue sama yang lain sering lewat sana kalau mau bolos. Yuk lewat sana aja,daripada kita ketinggalan banyak" Tanpa menunggu jawaban Adel,Niko menarik tangan adiknya menuju jalan rahasia kantin. Jalan rahasia itu menembus hingga toilet sekolah sampai akhirnya bertemu di koridor kelas XII."Yey!ya udah,gue ke kelas dulu ya. Nanti pulang sekolah cari gue ke kelas. Okey?" kata Adel lalu mencium pipi kakaknya. "Iya,awas ketauan sama guru del" goda Niko. Otomatis Adel langsung mengerucutkan bibirnya. Niko terkekeh pelan melihat kelakuan adiknya.
Adel berjalan pelan pelan menuju kelasnya. Ternyata di kelasnya masih ribut,belum ada guru. Adel berjalan ke kursinya dan duduk disamping Clara.
"Haduh Adelina Claretta telat mulu. Kenapa?" tanya Clara dengan nada menyindir. "Gue bangun kesiangan" jawab Adel dingin. "Oh ya sekarang katanya bakal rolling tempat duduk. Gila gue gak tau deh gimana nasib gue kalau gak duduk sama lo" cerocos Clara panjang lebar. Adel membulatkan matanya bermaksud bilang 'lo serius?!'. "Iyaa. Duh gue gak bisa kalau gak duduk sama lo del. Apalagi pas pelajaran matematika sama bahasa indonesia. Otak gue kan gak nyampee" Clara mulai mengoceh sendiri. Disisi lain Adel sebenarnya merasa kasihan kepada sahabatnya itu. Memang, Clara memang kurang dalam pelajaran matematika dan bahasa indonesia. "Eh iya,sama nanti bakal ada murid baru juga. Haduh udah kelas kita kecil gini,isi ditambah murid baru lagi. Depresi gue lama lama" Clara menutup wajahnya. Adel hanya diam mendengar ocehan sahabatnya itu.
"Semoga gue gak duduk sama murid baru".
🙇🏼♀️🙇🏼♀️🙇🏼♀️
Sekarang masih pts,tapi kalau udah lesai belajar bakal sering up. Jadi stay tuned aja. Thx🎈
KAMU SEDANG MEMBACA
Adelina [✔️]
Romance[COMPLETED] Adelina bertemu dengan Alvaro. The Most Wanted di sekolahnya. Berawal dari kejadian konyol saat olahraga, lama lama mereka menjadi semakin dekat. Bagaimanakah kisah mereka selanjutnya?