"Baik semua bangun dari kursi dan berdiri di depan. Hari ini ibu akan rolling tempat duduk kalian. Ini sudah berantakan sekali,tidak beraturan" ucap Bu Tita,wali kelas mereka. Semua murid menggerutu. Mereka sudah terlanjur nyaman dengan teman sebangku masing masing. Begitu juga dengan Adel dan Clara.
"Baik semua sudah di depan?" tanya Bu Tita memastikan. Semua murid menjawab "sudah". Bu Tita mengatur yang duduk di bangku paling depan. Adel dan Clara belum dipanggil namanya. Berarti mereka duduk di bangku lebih belakang.
"Adelina dengan Karel"
Adel menatap Clara sedih. Bagaimana pun juga Clara sudah sahabat Adel satu satunya dari dia masuk SMA Merah Putih. Dan Adel duduk dengan murid baru,Karel.
"Clara dengan Adit"
Adel yang mendengar itu menjadi sedikit lega. Adit memang baik dan pintar dalam semua pelajaran,jadi pasti Clara akan ada teman kerja sama pas ulangan. Lagi pula, Clara duduk di belakang bangku Adel dan Karel. Jadi Adel dan Clara masih bisa mengobrol ria.
"Baik sudah semua?sekarang kita lanjutkan pelajarannya".
👑👑👑
Adel POV
Gue lega,Clara duduk sama Adit. Tapi guenya yang sengsara. Duduk sama Karel. Cowo yang sama sekali gak bisa diajak berkompromi. Nakal banget ni cowo sumpah. Nyontek mulu,isi ngerayu pake megang megang tangan gue lagi. Jijik.
"Delll pliss kasi tau nomber 4" rayu Karel lembut. Tapi lembutnya bikin yang denger pengen muntah.
"Apa sih?kerjain sendiri!punya otak gak sih lo?" Gue menggeser posisi gue. Males banget deket deket sama ni cowo. Hidup gue pasti bakal sengsara kalau duduk sama Karel. Pasti dicontek sama digangguin terus.
"Del,nomber 7 apaan?" tanya Clara sambil mencolek punggung gue dari belakang. Gue menoleh dan melihat kertas ulangan gue.
"A" jawab gue mantap. Karel mengerucutkan bibirnya kesal. "Dia nanya di kasi tau,kenapa gue nanya lo gak kasi tau?".
Gue memutar bola mata gue malas dan tidak menghiraukan perkataan Karel. Nanti gue pingin protes ke Bu Tita kalau gue gak nyaman duduk sama Karel. Harus.
Author POV
Pulang sekolah,Adel pergi ke ruang guru. Tapi katanya Bu Tita sudah pulang dari jam istirahat kedua. Entah karena apa.
Adel berjalan ke gerbang sekolah dan melihat mobil Niko terpakir rapi di pinggir trotoar. Tanpa berpikir panjang, Adel berlari ke mobil putih itu dan masuk ke dalamnya.
"Hai kakakku tersayangg" Adel duduk dan melepas tasnya. Niko yang melihat Adel langsung tersentak kaget.
"Dasar lo,ngagetin gue aja"
Adel terkekeh pelan. Niko menancap gas dan mobilnya mulai berjalan pergi meninggalkan sekolah.
"Nanti malem gue mau pergi,lo diem di rumah sendirian berani?" tanya Niko. Adel mengkerutkan keningnya bingung. Gak biasanya Niko pergi malem malem.
"Mau kemana lo?"
Niko terdiam. Bingung mau menjawab apa.
"Gue mau ketemu temen temen" ucapnya tanpa menoleh ke Adel. Adel membulatkan matanya.
"Awas aja lo berantem. Jangan kemaleman,Gue takut ketiduran terus gak bisa bukain lo pintu"
KAMU SEDANG MEMBACA
Adelina [✔️]
Любовные романы[COMPLETED] Adelina bertemu dengan Alvaro. The Most Wanted di sekolahnya. Berawal dari kejadian konyol saat olahraga, lama lama mereka menjadi semakin dekat. Bagaimanakah kisah mereka selanjutnya?