Gadis kecil berumur 6 tahun berlari keluar rumah bersama kakak laki lakinya yang berumur 7 tahun. Mereka meraih sepeda mereka dan pergi bersepeda keliling kompleks. Orang tua mereka juga bersepeda bersama mereka.
"Vian!Dinda!awas banyak mobil sama motor ya!" pekik Adel, mamanya. Teriakan keras dari Adel membuat kedua anak itu menoleh.
"Iya ma!" jawab mereka singkat lalu melanjutkan kegiatan mereka. Papa mereka, Alvaro, hanya tersenyum. Tak lama ada yang menepuk kedua pundak mereka dari belakang. Adel dan Alvaro menoleh.
"Mana keponakan gue?" tanya kakak Adel, Niko. Adel terkekeh dan menunjuk kedua anaknya yang sedang bermain sepeda jauh di depannya. Tanpa ragu kedua anak Niko langsung berlari menyusul anak anak Adel yang sedang asyik bersepeda.
"Natasha!Carel!awas ada banyak mobil lho!" pekik Clara pada kedua anaknya. Yang merasa terpanggil pun menoleh dan mengangguk.
Sekarang keluarga Adel sudah tinggal di Indonesia lagi. Orang tua Adel tinggal di Amerika. Karena kakek mereka sudah meninggal, jadi mama papa Adel bermaksud menemani nenek mereka. Sebenarnya semua sudah berusaha membujuk nenek agar mau tinggal di Indonesia. Tapi nenek tidak mau karena mempunyai alasan tersendiri. Jadi hanya Adel dan Niko yang tinggal di Indonesia bersama Alvaro dan Clara. Juga bersama anak anak mereka.
Adel dan Alvaro dianugrahi dua anak. Putra dan putri. Putra pertama mereka bernama Alvian Anindito. Sedangkan putri mereka bernama Adinda Claretta. Mereka berdua biasa dipanggil dengan sebutan Vian dan Dinda. Umur Vian hanya berjarak 1 tahun dengan Dinda. Vian sekarang berumur 7 tahun dan Dinda berumur 6 tahun.
Niko dan Clara juga dianugrahi dengan dua anak. Putri dan putra. Putri pertama mereka bernama Natasha Jivani. Sedangkan putra mereka bernama Carelio Claretto. Mereka berdua bisa dipanggil dengan nama Natasha dan Carel. Umur mereka berjarak 2 tahun. Natasha sekarang berumur 8 tahun dan Carel berumur 6 tahun. Sama seperti Dinda.
Adel memutuskan untuk mengajak kedua anak dan keponakannya untuk masuk ke dalam rumah Adel. Sudah waktunya jam makan siang. Vian,Dinda,Natasha dan Carel mengangguk dan masuk ke dalam rumah. Mereka makan siang bersama. Setelah makan siang, tiba tiba Vian menghampiri Adel.
"Ma" bisik Vian sambil melirik kanan kiri seperti seseorang yang ingin mengatakan suatu rahasia. Adel menoleh dan berjongkok di depan Vian. Karena tinggi Vian hanya seperut Adel.
"Kenapa sayang?" tanya Adel lembut sambil mengusap rambut Vian.
"Mama lupa ya?" tanya Vian dengan nada lugunya. Adel mengerutkan kening.
"Emangnya mama ada lupain sesuatu ya?" Adel bertanya balik ke Vian. Vian menepuk jidatnya.
"Kan mama bilang mau nyeritain gimana awalnya mama bisa kenal sama papa. Gimana sih mama pelupa banget" kata Vian sebal sambil menghentakan kakinya pelan. Adel hanya terkekeh melihat kelakuan putranya.
"Nanti ya, setelah tante Clara sama Om Niko pulang mama ceritanya. Kan malu kalo di denger sama om tante" kata Adel lembut. Takut Vian ngambek karena Adel tidak mau bercerita. Vian memonyongkan bibirnya. Tak lama Dinda datang menghampiri Vian dan Adel.
"Mamaa tante Clara sama om Niko katanya mau pulang" kata Dinda polos sambil kembali bermain bersama Carel. Adel bangun dari posisinya dan mengusap rambut Vian sayang.
"Nanti mama cerita ya sayang"
CUP!
Adel mengecup kening Vian. Vian mengangguk dan kembali bergabung dengan ketiga saudaranya yang sedang asyik bermain di kamarnya. Adel menghampiri Niko dan Clara. Disana juga sudah ada Alvaro.
"Kita pulang dulu ya del, ada urusan" kata Clara sambil meraih tasnya. Adel mengangguk dan tersenyum.
"Kalo ga ngerepotin del, boleh ga kita nitip Natasha sama Carel disini?kalo dibawa ke rumah lagi ga ada siapa. Kita berdua masih harus pergi karena ada urusan penting" kata Niko panjang lebar. Adel mengangguk semangat. Adel tidak merasa direpotkan. Lagi pula Vian dan Dinda jadi punya teman main.
"Ga ngerepotin kok, gapapa Natasha sama Carel disini aja. Vian sama Dinda jadi ada temen main" kata Adel semangat. Niko mengacak rambut Adel dan mencium pipi Adel. Itu yang selalu dilakukan Niko kalau mau pamit pulang. Adel mencium pipi kiri Niko. Clara melambaikan tangan ke Adel. Adel membalasnya. Niko dan Alvaro seperti biasa melakukan pelukan model laki laki.
"Ma!pa!"
Semua menoleh ke sumber suara. Ternyata Natasha yang berteriak kepada Clara dan Niko. Clara merangkul gadis kecilnya itu.
"Mama sama papa mau kemana?"
"Mama sama papa ada urusan sayang. Kamu main disini dulu ya. Jangan berantem sama Carel. Nanti mama jemput oke?" kata Clara lembut. Natasha bersorak gembira dan mengangguk. Natasha kembali berlari ke dalam kamar Vian dan Dinda.
Niko dan Clara pamit pulang. Setelah mereka pulang, lagi lagi Vian datang menghampiri Adel dan merengek meminta diceritakan bagaimana awalnya Adel bisa kenal dengan Alvaro. Sungguh, Adel malas sekali bercerita soal kejadian itu. Kejadian terkonyol yang pernah Adel alami selama masa SMAnya. Adel tidak bisa menolak. Karena tadi Adel bilang setelah Niko dan Clara pulang, baru Adel akan menceritakannya kepada Vian.
"Ya udah kita ke kamar kamu"
Adel mengajak Vian ke kamarnya. Disana sudah ada Natasha,Carel dan Dinda yang sudah siap mendengarkan cerita dari Adel.
"Jadi awal mula mama kenal sama papa Alvaro itu karena kepala mama kena bola basket" Adel memulai ceritanya. Semuanya sangat serius mendengarkan cerita Adel.
"Terus mama pingsan, langsung guru olahraganya manggil papa Alvaro. Karena kebetulan papa Alvaro lewatin lapangan. Langsung deh mama diangkat sama papa Alvaro ke UKS"
"Dia nungguin mama sampe sadar. Awalnya mama gak kenal sama papa Alvaro. Terus akhirnya dia yang nganterin mama pulang, terus ternyata Papa Alvaro itu sahabat papa kalian, papa Niko" kata Adel sambil menujuk Natasha dan Carel. Natasha dan Carel terkekeh.
"Jadinya, Papa Alvaro sering main ke rumah mama. Kadang buat ketemu sama mama, kadang buat ketemu sama papa Niko. Jadinya makin lama makin deket, jadi sahabatan deh"
Adel mengganti kata 'pacaran' menjadi 'sahabatan'. Karena menurut Adel kalau kata pacaran itu tidak pantas untuk dibilang ke anak anak di usia mereka yang masih seperti sekarang. Semua bertepuk tangan.
"Terus tante nikah sama om Alvaro dimana?" tanya Natasha antusias.
"Di Amerika. Om Alvaro ngelamar tante di Amerika waktu itu. Jadi sempet tante harus pindah ke Amerika karena kakek sama nenek ada urusan penting disana. Jadinya tante pisah sama om Alvaro selama kurang lebih 6 tahun. Tapi habis itu Om Alvaro dateng ke Amerika dan ngelamar tante. Jadinya nikah deh. Terus tante ngelahirin Vian sama Dindaa. Tamattt" cerita Adel panjang lebar. Semuanya bertepuk tangan. Mungkin ini bukan cerita yang menarik, tapi anak anak tetap menikmatinya. Adel sangat beruntung dengan apa yang dimilikinya saat ini.
Sangat beruntung.
*TO BE CONTINUED*
🍒🍒🍒
Adelina udah tamat guys. Makasi udah mau baca sampe sini. Comment pendapat kalian soal cerita aku. Bagus atau engga, atau mau kasi saran juga boleh. Sering sering kunjungin profil aku ya, biar tau kl Adelina 2 udah ada atau belum. Sampai bertemu di Adelina 2!❤️
KAMU SEDANG MEMBACA
Adelina [✔️]
Romance[COMPLETED] Adelina bertemu dengan Alvaro. The Most Wanted di sekolahnya. Berawal dari kejadian konyol saat olahraga, lama lama mereka menjadi semakin dekat. Bagaimanakah kisah mereka selanjutnya?