42

17.7K 630 79
                                    

Adel terdiam. Ferro ga mikir apa ya dia udah sama Alvaro?masa dia mau nikung sahabatnya sendiri?

"Sorry fer gue ga bisa"

Adel menepis tangan Ferro. Ferro menatap manik mata Adel tajam. Adel membuang muka. Memang benar dugaan Jane, kalau Ferro pasti minta balikan.

"Kenapa?gara gara lo udah taken sama Alvaro?" tanya Ferro dingin. Adel mengangguk.

"Putusin Alvaro, balikan sama gue"

Deg!

Adel mengepalkan tangannya. Manusia di depannya ini emang udah ga waras.

"Goblok" gumam Adel sambil memutar bola matanya malas. Tapi gumaman Adel masih bisa terdengar oleh Ferro. Ferro kembali meraih tangan Adel. Untuk kedua kalinya Adel menepis tangan Ferro.

"Mau ga?" Ferro mengulangi pertanyaannya. Adel menatap Ferro sinis.

"Jadi selama ini lo deketin gue biar kita bisa balikan?ga akan. Gue udah dapet yang lebih baik dari lo! Lo juga harus berusaha cari yang lebih baik dari gue. Emang lo ga laku selama ini?" tanya Adel dengan nada meremehkan Ferro. Ferro mengepalkan tangannya. Dia bangun dari kursinya bermaksud ingin menampar Adel. Tapi tak lama ada yang menahan tangan Ferro.

Alvaro.

Senyuman manis dan sinis terukir di wajah cantik Adel. Alvaro mendekati Ferro dan menarik kerah bajunya. Alvaro menarik Ferro ke parkiran. Adel meraih tasnya dan menyusul Alvaro.

"Ngapain lo ngajak Adel ketemuan?!" teriak Alvaro jengkel sambil melempar tubuh Ferro hingga membentur mobil Ferro. Ferro meringis dan menatap Alvaro tajam.

"Adel ga pantes buat lo!"

BUGH!

Satu pukulan mendarat mulus di perut Ferro. Alvaro kembali menarik kerah baju Ferro.

"Lo yang ga pantes buat Adel goblok!"

BUGH!

Alvaro memukul pipi Ferro keras. Ferro tersenyum miring.

"Gue kira lo memang tulus mau jadi temen gue, ternyata lo cuma baikin gue biar lo bisa ngerebut Adel dari gue!dasar munafik!"

BUGH!BUGH!BUGH!

Alvaro kembali memukul Ferro. Sudah 5 kali dia memukul fake friendnya ini.

"Karena gue masih punya hati sama otak, gue cukupin sampe sini aja. Mulai hari ini, lo bukan geng Thunder lagi. Lo bukan temen gue, melainkan musuh terbesar gue!" Alvaro menarik tangan Adel dan pergi meninggalkan Ferro yang lemas karena dipukul keras oleh Alvaro. Adel menoleh ke belakang dan tersenyum licik.

"Makanya,jangan macem macem"

🐝🐝🐝

"Tadi di apain sama Ferro?"

Adel menoleh dan mengangkat bahunya acuh. Adel males kalau bahas Ferro. Adel kira Ferro memang manusia baik baik. Ternyata dia cuma baik sama Adel karena mau balikan doang.

"Di.apa.in?" Alvaro mengulangi pertanyaannya dengan penekanan di setiap katanya. Adel menelan ludahnya. Bulu kuduknya berdiri. Alvaro serem banget kalau udah gini.

"Di ajak balikan"

Alvaro melotot. Tubuhnya menegang. Emosinya sekarang sudah berada di puncak. "Ferro emang gila" gumam Alvaro sambil memukul setir mobil. Adel menoleh ke Alvaro.

"Jauhin dia" ucap Alvaro dingin. Adel mengangguk dan tersenyum. Alvaro meraih tangan Adel dan menciumnya lembut. Adel terkekeh dan memeluk tangan kiri Alvaro. Adel menyenderkan kepalanya di pundak Alvaro.

Adelina [✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang